Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Gaslighting Medis bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pria sedang diperiksa dokter. Shutterstock
Ilustrasi pria sedang diperiksa dokter. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Andai pernah ke dokter dan merasa gejala didiagnosa ringan oleh dokter, Anda tidak sendiri. Ini dinamankan gaslighting medis.

"Gaslit medis adalah kondisi ketika dokter atau penyedia layanan kesehatan meremehkan kekhawatiran pasien atau mengabaikan gejala fisik sebagai gejala psikologis," ujar Jenneh Rishe, penulis Part of You, Not All of You dan advokat pasien, dilansir dari Eat This.

Hasil pemeriksaan dokter yang tidak menangani pasien dengan serius dapat memiliki efek yang menghancurkan. Kondisi ini bisa terjadi ketika dokter atau ahli medis tidak memiliki bahasa untuk menggambarkan apa yang terjadi. Contohnya ketika pasien datang dengan gejala yang tidak dapat dijelaskan oleh dokter dengan tes diagnostik tradisional, seperti pencitraan dan laboratorium.

Wanita dinilai paling sering mengalaminya, kemungkinan karena bias gender dalam pengobatan. Studi ini menunjukkan wanita yang datang ke UGD dengan sakit perut lebih kecil kemungkinannya untuk mendapatkan obat pereda nyeri daripada pria yang menunjukkan gejala yang sama, dan kadar rasa sakit yang sama.

Penyakit seperti endometriosis, nyeri kronis, penyakit autoimun, dan fibromyalgia yang umumnya menyerang wanita, lebih rentan dikaitkan dengan hormon, stres, dan emosi. Secara historis, wanita yang kesakitan dianggap histeris.

Tanda sedang gaslighting secara medis Dokter mengabaikan gejala sepenuhnya. Ia menuduh Anda terlalu sensitif atau bereaksi berlebihan atas masalah yang dibenarkan. Dokter mempertanyakan ingatan atau catatan Anda tentang suatu kejadian. Ia menyalahkan gejala fisik Anda pada faktor psikologis.

Jika sedang menjalani pengobatan medis, Anda dapat mencoba berdialog dengan dokter tentang perasaan Anda. Mengajukan pertanyaan dan mengadvokasi diri sendiri membantu Anda menjadi kolaborator dalam perawatan, bukan hanya peserta pasif. Jika ini gagal, Anda selalu dapat meminta pendapat kedua dari dokter lain. Anda tidak boleh merasa terpaksa untuk tetap pada hubungan pasien-dokter yang membuat tidak nyaman atau tidak terdengar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Advokasi diri telah menjadi bagian integral jadi pasien. Anda dapat melakukan ini dengan mempersiapkan interaksi dengan dokter sebaik mungkin. Hal-hal seperti mencatat secara rinci gejala, terapi, obat-obatan yang telah dicoba, dan hal-hal yang dapat memicu gejala dapat membantu menciptakan gambaran yang lebih besar bagi dokter.

Janji temu dengan dokter dapat menimbulkan stres dan kecemasan, jadi membuat catatan selama janji temu yang dapat ditinjau di lain waktu dapat membantu meringankan tekanan. Pertimbangkan untuk menyiapkan daftar pertanyaan yang dimiliki untuk dokter sehingga percakapan tidak teralihkan. Terakhir, pelajari sebanyak mungkin tentang penyakit atau kondisi sehingga dapat membuat keputusan yang tepat tentang perawatan.

Diperkirakan 10-30 persen pasien mungkin mengalami Long COVID dan ahli medis masih secara aktif mempelajari efeknya pada tubuh melalui penelitian yang sedang berlangsung. Ada banyak laporan anekdot pasien yang memiliki Long COVID yang secara medis gaslit. Long COVID termasuk dalam kategori penyakit yang sulit dijelaskan, tidak memiliki kriteria diagnostik yang jelas, dan memiliki begitu banyak hal yang tidak diketahui dan ketidakpastian di sekitar.

Ini adalah dasar yang sempurna bagi pasien untuk mengalami gaslighting medis. Menjadi gaslit secara medis dapat membuat Anda merasa tidak yakin pada diri sendiri. Percayai naluri jika merasa seperti ada yang salah dan teruslah berjuang sampai merasa didengarkan.

Baca juga: Bentuk Gaslighting Bisa Dilihat dari 4 Perilaku ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

10 jam lalu

Balita Palestina Leila Jeneid, yang menderita kekurangan gizi parah, menerima perawatan di Rumah Sakit Kamal Adwan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza di mana kekurangan makanan dan nutrisi penting telah menjadi perjuangan kolektif di daerah kantong tersebut, di Jalur Gaza utara, 26 Maret 2024. REUTERS/Osama Abu Rabee
Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara


Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

11 jam lalu

Tenaga kesehatan memberikan pelayanan imunisasi dasar kepada bayi di Puskesmas 3 Denpasar Utara, Bali, Kamis 12 Januari 2023. Pemerintah Provinsi Bali menargetkan penurunan angka stunting hingga 7,71 persen pada tahun 2023 sehingga Bali tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

16 jam lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

23 jam lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

1 hari lalu

Dr. Adnan Al-Bursh. Istimewa
Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Ilustrasi ruang tunggu di Rumah Sakit/ Bethsaida Hospital
3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri