TEMPO.CO, Jakarta - Jangan samakan kecemasan dan serangan panik. Dikutip Healhtline, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) tidak menyebutkan serangan kecemasan tetapi mendefinisikan kecemasan sebagai fitur dari sejumlah gangguan kejiwaan umum. Sedangkan serangan panik datang tiba-tiba dan melibatkan rasa takut yang intens dan sering kali berlebihan.
Keduanya disertai dengan gejala fisik yang sangat menantang, seperti detak jantung cepat, sesak napas, atau mual. Edisi terbaru DSM-5 mengenali serangan panik dan mengkategorikannya sebagai sesuatu yang tidak terduga dan yang dapat diprediksi. Serangan panik tak terduga terjadi tanpa penyebab yang jelas. Serangan panik yang diperkirakan disebabkan oleh pemicu stres eksternal, seperti fobia.
Serangan panik dapat terjadi pada siapa saja tetapi memiliki lebih dari satu tanda gangguan panik. Gejala kecemasan meliputi rasa khawatir, tertekan dan takut. Kecemasan biasanya terkait antisipasi situasi, pengalaman, atau peristiwa yang penuh tekanan dan ini mungkin datang secara bertahap.
Kurangnya pengenalan diagnostik terhadap serangan kecemasan membuat tanda dan gejala terbuka untuk interpretasi. Artinya, orang mungkin menggambarkan memiliki serangan kecemasan dan gejala yang orang lain tidak pernah alami meskipun keduanya menunjukkan mengalami kecemasan.
Serangan panik dan kecemasan mungkin terasa serupa dan memiliki banyak gejala emosional dan fisik. Anda dapat mengalami kecemasan dan serangan panik sekaligus. Misalnya, Anda mungkin mengalami kecemasan saat mengkhawatirkan situasi yang berpotensi membuat stres, seperti presentasi penting di tempat kerja. Ketika situasinya tiba, kecemasan dapat berujung pada serangan panik.
Mungkin sulit untuk mengetahui apakah yang dialami adalah kecemasan atau serangan panik. Akan tetapi yang perlu diingat adalah sebagai berikut:
-Kecemasan biasanya terkait sesuatu yang dianggap stres atau mengancam. Serangan panik tidak selalu disebabkan oleh stresor. Mereka paling sering muncul tiba-tiba.
-Kecemasan bisa ringan, sedang, atau berat. Misalnya, kecemasan mungkin terjadi di benak saat Anda melakukan aktivitas sehari-hari. Di sisi lain, serangan panik sebagian besar melibatkan gejala yang parah dan mengganggu.
-Selama serangan panik respons melawan atau lari tubuh mengambil alih. Gejala fisik seringkali lebih intens daripada gejala kecemasan.
-Kecemasan dapat meningkat secara bertahap, serangan panik biasanya datang tiba-tiba.
-Serangan panik biasanya memicu kekhawatiran atau ketakutan terkait serangan lain. Ini mungkin berdampak pada perilaku, mengarahkan untuk menghindari tempat atau situasi di mana Anda pikir mungkin berisiko terkena serangan panik.
Baca juga: Beragam Kondisi Mengenai Gangguan Kecemasan