Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Penyebab Alergi Debu, Begini Cara Mengatasinya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Alergi Debu. shutterstock.com
Ilustrasi Alergi Debu. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi sebagian orang, debu merupakan salah satu sumber alergen atau penyebab alergi. Alergi debu merupakan reaksi alergi terhadap serangga kecil yang berkembangbiak di dalam debu, sehingga alergi ini juga disebut sebagai alergi tungau debu. Jenis tungau ini biasanya memakan sel-sel kulit mati di alat-alat perabot rumah, seperti meja, tempat tidur, dan karpet.

Tungau atau serangga kecil penyebab alergi debu merupakan jenis tungau yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Tungau jenis ini juga menyerap kelembapan dari atmosfer. Tempat yang lembab dan hangat menjadi sarang perkembangbiakkan jenis tungau ini.

Pada umumnya, alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan penyebab alergi (alergen), begitupula dengan alergi debu. Dikutip dari webmd.com, sistem kekebalan tubuh yang bereaksi dengan zat asing seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan, dan tungau debu penyebabalergi debu. 

Ketika seseorang memiliki alergi, sistem kekebalan tubuh menciptakan antibodi yang mengidentifikasi alergen tertentu sebagai sesuatu yang berbahaya, meskipun sebenarnya tidak. Ketika tubuh bersentuhan dengan alergen, sistem kekebalan tubuh menghasilkan respons peradangan di saluran hidung atau paru-paru. Paparan alergen yang berkepanjangan atau teratur dapat menyebabkan peradangan (kronis) yang sedang berlangsung, seperti gangguan pernapasan.

Melansir mayoclinic.org, seseorang yang mengidap alergi debu akan mengalami beberapa gejala. Tanda-tanda alergi ini seperti demam, bersin, mata gatal, batuk, dan pilek. Dalam beberapa kasus, alergi debu juga disertai gangguan pernapasan, seperti asma, mengi, dan kesultan bernapas. Apabila gejala-gejala tersebut berlangsung secara terus-menerus, alergi debu yang dialami telah memasuki kategori yang parah.

Bagi para penderita alergi debu, strategi terbaik adalah dengan menghindari terkena atau kontak dengan tungau atau debu. Dilansir dari acaai.org, disarankan untuk selalu menjaga kebersihan perabotan rumah dan gunakan pendingin ruangan atau dehumidifier untuk menurunkan kelembapan suhu ruangan.

Alergi debu bisa diatasi dengan obat-obatan yang dijual bebas di apotik atau diresepkan dokter. Antihistamin merupakan jenis obat yang dapat digunakan untuk mengatasi gejala alergi debu seperti gatal, bersin, dan mata berair. Jenis obat dekongestan meredakan atau menghilangkan sumbatan pada hidung.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Kok, Ada Orang Alergi Debu, Bagaimana Ceritanya?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

16 jam lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

3 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

3 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

13 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya


Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

13 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?


Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

17 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Ternyata olahraga ringan selama 15 menit dapat meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan kadar sel pembunuh alami bernama raising natural killer (NK)


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

17 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

26 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

29 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Pemain Timnas Indonesia Alami Demam Jelang Laga Lawan Vietnam, Ini Penjelasan Shin Tae-yong

32 hari lalu

Pelatih Shin Tae-yong memimpin latihan timnas Indonesia di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. Timnas Indonesia menggelar latihan jelang bertanding melawan Vietnam dalam laga lanjutan Grup F kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Kamis besok. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Pemain Timnas Indonesia Alami Demam Jelang Laga Lawan Vietnam, Ini Penjelasan Shin Tae-yong

Shin Tae-yong mengatakan virus tersebut yang menjadi penyebab para pemain Timnas Indonesia demam menjelang pertandingan melawan Vietnam di Hanoi.