Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Penyebab Keterlambatan Bicara yang Dialami Anak-Anak

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi balita. Shutterstock
Ilustrasi balita. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Semasa pertumbuhan balita proses belajar berbicara biasanya makin jelas saat anak berusia dua tahun. Mengutip Healthline, anak usia 2 tahun biasanya mampu belajar mengucapkan sekitar 50 kata. Anak umur dua tahun mulai bisa berbicara dalam kalimat berisi tiga kata. Jika balita mengalami keterlambatan bicara atau speech delay bukan hal yang selalu mencemaskan.

Setiap anak atau balita memiliki kemampuan dan perkembangan yang berlainan. Tapi dalam sebagian kasus, keterlambatan kemampuan bicara anak juga dipengaruhi kondisi tertentu.

Kondisi penyebab keterlambatan bicara?

1. Masalah motorik mulut

Keterlambatan bicara juga dipengaruhi masalah di otak yang mengontrol motorik. Kondisi itu berkemungkinan anak tak bisa mengoordinasi gerak bibir, lidah, dan rahangnya.

Mengutip Think Neurology for Kids, ketika otak tidak berkomunikasi dengan otot-otot wajah menyebabkan apraksia. Kondisi ini mengakibatkan anak-anak kesulitan menggerakkan otot-otot yang diperlukan untuk berbicara.

2. Gangguan bahasa ekspresif

Anak-anak dengan gangguan bahasa ekspresif sulit mengembangkan kemampuan bicara pada usia semestinya. Merujuk keterangan dari American Academy of Family Physicians, anak dengan gangguan bahasa ekspresif keseluruhan normal kecerdasan, pendengaran, hubungan emosional dan keterampilan artikulasi. Tapi, mengalami ketakmampuan menerjemahkan ide dalam ucapan. Biasanya, anak-anak ini menggunakan gerak tubuh untuk melengkapi ekspresi verbal yang terbatas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Kurang kesejahteraan

Masalah kemiskinan, lingkungan tempat tinggal yang buruk, kekurangan gizi juga mempengaruhi kecenderungan keterlambatan berbicara. Kondisi itu juga dipicu, kesenjangan sosial seperti rangsangan kebahasaan yang tak memadai. Itu tersebab minim pendampingan orang tua atau penelantaran.

American Academy of Family Physicians menjelaskan, anak-anak korban kekerasan atau yang mengalami pengabaian berisiko tinggi mengalami keterlambatan berbicara. Kondisi itu tersebab kurangnya rangsangan ucapan dari orang tua kepada anak.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Anak Terlambat Berbicara, Bisa Jadi karena Pengasuhan Salah Orang Tua

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

3 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

4 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

4 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

8 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

9 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

16 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

19 hari lalu

Ilustrasi balita bantu orang tua. Foto : Fatherly
Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

Orang dewasa harus menghindari mencium balita ketika berkumpul bersama keluarga di momen Lebaran demi mencegah anak tertular flu singapura.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

19 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


5 Kiat Mudik Bersama Anak

20 hari lalu

Ilustrasi mudik bersama anak dengan mobil . TEMPO/Subekti
5 Kiat Mudik Bersama Anak

Perjalanan mudik bersama anak menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika menghadapi kebutuhan dan kenyamanan buah hati


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

22 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.