Pada beberapa kasus, pernapasan mulut diperlukan jika hidung tersumbat, septum menyimpang, dan lubang hidung kecil. Tetapi, bernapas dengan mulut dapat meningkatkan risiko menghirup udara tanpa filter, reaksi alergi terhadap alergen, asma, bau mulut, kerusakan gigi, radang gusi, apnea tidur, kelainan gigi atau rahang.
Laman webmd menyarankan, satu-satunya bernapas melalui mulut adalah saat berolahraga. Pernapasan mulut sementara dapat membantu mendapatkan udara ke paru-paru lebih cepat.
Pernapasan Mulut Saat Tidur
Dalam jangka waktu yang lama, pernapasan mulut mempengaruhi perubahan fisik pada anak, seperti: wajah memanjang, mata sayu, bintik hitam di bawah mata, lubang hidung sempit, bibir kering, dan lainnya. Banyak orang tidak sadar bernapas melalui mulut, terutama saat tidur. Tanda-tanda kebiasaan itu adalah:
- Mulut kering
- Keruh
- Bau mulut,
- Suara serak
- Merasa lelah
- Mudah tersinggung
Baca juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Paru-Paru Anda Tetap Prima
BALQIS PRIMASARI