TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang menyoroti hubungan tidak sehat atau toxic relationship. Namun, dalam sebagian besar kasus orang tidak menyadari sedang terjebak dalam hubungan tersebut.
Violet Lim, kepala di Cupid dan CEO Lunch Actually, pelopor agen kencan di Asia, mengungkapkan tanda-tanda hubungan toxic yang perlu diwaspadai.
Cemburu berlebihan dan kurang kepercayaan
Hubungan seharusnya menjadi tempat aman untuk menjadi diri sendiri, memiliki orang yang bisa diandalkan, dan sama-sama tumbuh menjadi orang yang lebih baik dalam setiap aspek. Dalam hubungan beracun, kedua belah pihak akan sangat kompetitif. Mereka tidak akan membiarkan pasangan menjadi lebih baik atau bersama orang yang lebih baik dari mereka. Salah satu pihak juga takut pasangan meninggalkannya. Dengan demikian, ia akan mengendalikan pasangan tentang siapa yang ditemui, yang disukai, dan tidak membiarkan pasangan tumbuh menjadi versi terbaik dari diri sendiri.
Tidak ada memberi dan menerima
Hubungan yang sehat adalah hubungan di mana keduanya merasa bahagia dengan saling memenuhi kebutuhan dan keinginan masing-masing. Ketika merasa selalu menjadi pihak yang menyenangkan pasangan dan hanya memikirkan apa yang membuat pasangan bahagia tanpa mempertimbangkan kebahagiaan sendiri, Anda harus berhenti. Sering kali Anda berpikir itu normal dan masih dapat menoleransi perilaku pasangan. Kemudian, Anda berharap pasangan akan berubah. Tapi, nyatanya Anda hanya akan memberikan sesuatu kepada pasangan tanpa mendapatkan sesuatu kembali.
Membuat alasan atas perilaku buruk pasangan
Jika ada teman dekat yang mengkritik pasangan kemudian Anda selalu berargumen dia tidak mengenal pasangan sebaik Anda, padahal hati kecil tidak mengatakan demikian, ini adalah tanda bahaya. Ketika merasa dipaksa untuk membela pasangan, Anda perlu memikirkan kembali hubungan yang sedang dijalani.
Komunikasi terasa melelahkan
Anda perlahan-lahan berhenti untuk mengatakan apa yang sedang dirasakan karena sudah tahu ke mana arah pembicaraan akan berakhir. Misalnya, ketika mengatakan, "Aku merasa sangat sedih tentang pekerjaan akhir-akhir ini," dan dia menjawab, "Kamu tampak baik-baik saja ketika teman-temanmu ada, kenapa kamu mengeluh saat bersamaku?".
Perkataan dia akan membuat Anda merasa semua yang terjadi adalah salah Anda sendiri. Jika merasakan hal-hal tersebut, maka sudah saatnya untuk mempertimbangkan kembali hubungan yang sedang dijalani sebelum melangkah lebih jauh. Jika sulit keluar dari yang toxic relationship, Anda bisa mencari bantuan dari orang yang dipercaya atau bahkan tenaga profesional jika diperlukan.
Baca juga: Sikap Pasangan yang Tak Bisa Ditoleransi