TEMPO.CO, Jakarta - Bipolar adalah gangguan mental kronis atau episodik, yang berarti terjadi sesekali dan pada interval yang tidak teratur. Ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati, energi, aktivitas, konsentrasi, atau fokus yang tidak biasa, bahkan seringkali ekstrem dan berfluktuasi. Gangguan bipolar kadang-kadang disebut juga dengan depresi manik.
Setiap orang mengalami pasang surut yang normal tetapi gangguan bipolar berbeda. Kisaran perubahan suasana hati bisa menjadi ekstrem. Dalam episode manik, penderita mungkin merasa sangat bahagia, mudah tersinggung, dan ada peningkatan yang nyata dalam tingkat aktivitas.
Baca Juga:
Dalam episode depresi, penderita mungkin merasa sedih, acuh tak acuh, atau putus asa, dikombinasikan dengan tingkat aktivitas yang sangat rendah. Beberapa orang mengalami episode hipomanik yang mirip dengan episode manik tetapi tidak terlalu parah dan merepotkan.
Sebagian besar waktu, gangguan bipolar berkembang atau dimulai selama masa remaja atau dewasa awal. Namun, kadang-kadang gejala bipolar dapat muncul pada anak-anak.
Meskipun gejalanya datang dan pergi, gangguan bipolar biasanya memerlukan pengobatan seumur hidup dan tidak akan hilang dengan sendirinya. Gangguan bipolar dapat menjadi faktor penting dalam bunuh diri, kehilangan pekerjaan, dan perselisihan keluarga, tetapi perawatan yang tepat mengarah pada hasil yang lebih baik.
Gejala gangguan bipolar dapat bervariasi. Orang dengan gangguan bipolar mungkin memiliki episode manik, episode depresi, atau episode gabungan. Episode gabungan memiliki gejala manik dan depresi.
Episode suasana hati ini menyebabkan gejala yang berlangsung 1-2 minggu atau terkadang lebih lama. Selama satu episode, gejalanya berlangsung setiap hari hampir sepanjang hari. Episode suasana hati sangat intens dan terjadi bersamaan dengan perubahan perilaku, tingkat energi, atau tingkat aktivitas yang terlihat oleh orang lain.
Gejala episode manik
-Merasa sangat bersemangat, gembira, dan sangat mudah tersinggung atau sensitif.
-Merasa gelisah atau lebih aktif dari biasanya.
-Pikiran bercabang
-Penurunan kebutuhan tidur.
-Berbicara cepat tentang banyak hal yang berbeda.
-Nafsu yang berlebihan untuk makan, minum, berhubungan badan, atau aktivitas menyenangkan lain.
-Berpikir dapat melakukan banyak hal sekaligus tanpa merasa lelah.
-Merasa seperti luar biasa penting, berbakat, atau kuat.
Gejala episode depresi
-Merasa sangat terpuruk atau sedih dan cemas.
-Merasa lambat atau gelisah.
-Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.
-Kesulitan tidur, bangun terlalu pagi, atau tidur terlalu banyak.
-Berbicara sangat lambat, merasa seperti tidak memiliki apa-apa untuk dikatakan atau sering lupa.
-Kurangnya minat pada hampir semua aktivitas.
-Tidak dapat melakukan hal-hal sederhana sekali pun.
-Merasa putus asa atau tidak berharga dan berpikir tentang kematian atau bunuh diri.
Beberapa orang dengan gangguan bipolar mungkin memiliki gejala yang lebih ringan daripada yang lain dengan gangguan tersebut. Misalnya, episode hipomanik dapat membuat merasa sangat baik dan produktif, mungkin mereka tidak merasa ada yang salah. Namun, keluarga dan teman memperhatikan perubahan suasana hati dan perubahan tingkat aktivitas sebagai perilaku yang berbeda dari biasanya dan depresi berat dapat mengikuti episode hipomanik ringan.
Baca juga: Macam Terapi dan Pengobatan untuk Bipolar