Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cari Tahu Operasi Bypass Jantung, Mengapa Harus Dilakukan?

image-gnews
Dmitry Stolyariv, seorang ahli bedah jantung melihat monitor saat melakukan operasi pada pasien dengan gumpalan darah di arteri karotis di Federal Pusat Bedah Kardiovaskular di Siberia Krasnoyarsk, Rusia, 28 September 2016. REUTERS/Ilya Naymushin
Dmitry Stolyariv, seorang ahli bedah jantung melihat monitor saat melakukan operasi pada pasien dengan gumpalan darah di arteri karotis di Federal Pusat Bedah Kardiovaskular di Siberia Krasnoyarsk, Rusia, 28 September 2016. REUTERS/Ilya Naymushin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jantung koroner merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia. Operasi bypass jantung atau Coronary artery bypass graft menjadi salah satu metode pengobatan penyakit ini. Lalu bagaimana operasi bypass jantung itu dilakukan? Serta, mengapa seseorang harus melakukan operasi bypass jantung ini?

Penyakit jantung koroner disebabkan oleh munculnya plak di pembuluh darah jantung. Kondisi ini menyebabkan aliran darah tersumbat. Operasi bypass jantung merupakan operasi medis untuk mengalirkan darah tersumbat ke jantung dengan mencangkok pembuluh darah baru.

 Prosedur ini melibatkan pengambilan pembuluh darah yang sehat dari kaki, lengan atau dada pasien. Kemudian ahli bedah medis menyambungkan pembuluh darah antara arteri yang tersumbat tersebut

“Bedah jantung untuk mengganti pembuluh darah jantung yang rusak tadi dengan pembuluh darah jantung baru,” kata Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RSUD dr. Iskak, dr. Arif Wibisono, seperti dikutip dari laman rsud.tulungagung.go.id.

Mengutip dari laman mayoclinic.org, operasi bypass jantung tidak menyembuhkan penyakit jantung yang menyebabkan penyumbatan, seperti aterosklerosis atau penyakit arteri koroner. Namun, dapat meredakan gejala, seperti nyeri dada dan sesak napas. Bagi sebagian orang, prosedur ini dapat meningkatkan fungsi jantung dan mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung.

Kapan Operasi Bypass Jantung Harus Dilakukan?

Arif mengatakan, operasi bypass jantung perlu dilakukan apabila penyumbatan pembuluh darah jantung koroner cukup kompleks dan membutuhkan banyak ring. Selain itu, menurut Mayo Clinic, jika pasien mengala gejala-gejala seperti berikut ini, mungkin operasi bypass jantung perlu di lakukan, yaitu:

1. Pasien mengalami nyeri dada yang parah yang disebabkan oleh penyempitan beberapa pembuluh darah di jantung, membuat otot kekurangan darah bahkan selama olahraga ringan atau saat istirahat.

2. Pasien memiliki lebih dari satu pembuluh darah koroner yang sakit, dan ruang pemompaan utama jantung, ventrikel kiri, tidak berfungsi dengan baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Arteri koroner utama kiri pasien sangat menyempit atau tersumbat. Arteri ini memasok sebagian besar darah ke ventrikel kiri, sehingga operasi perlu dilakukan.

4. Pasien memiliki penyumbatan pembuluh darah yang tidak dapat diobati dengan prosedur angioplasti lainnya seperti pemasangan ring (stent) dan angioplasti balon.

5. Pasien pernah menjalani angioplasti sebelumnya untuk menahan arteri terbuka yang belum berhasil atau pernah memasang stent, tetapi arteri menyempit lagi.

Operasi bypass jantung juga dapat dilakukan dalam situasi darurat, seperti serangan jantung. Setelah melakukan operasi bypass jantung, pasien harus membuat perubahan gaya hidup. Obat-obatan diresepkan secara rutin setelah operasi bypass jantung untuk menurunkan kolesterol darah, mengurangi risiko terjadinya pembekuan darah dan membantu jantung bekerja sebaik mungkin.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Baca: Perbedaan Pemasangan Ring Jantung, Operasi Bypass Jantung dan Angioplasti Balon

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Abaikan Rheumatoid Arthritis, Berisiko Komplikasi ke Jantung

1 jam lalu

Ilustrasi radang sendi. Shutterstock
Jangan Abaikan Rheumatoid Arthritis, Berisiko Komplikasi ke Jantung

Dokter mengatakan radang sendi rheumatoid arthritis yang tak diobati dapat berisiko komplikasi di organ selain sendi, termasuk jantung.


Waspada Masalah Jantung di Usia Muda, Lakukan Skrining Penyakit Kronis Sedini Mungkin

3 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Waspada Masalah Jantung di Usia Muda, Lakukan Skrining Penyakit Kronis Sedini Mungkin

Penyakit jantung tidak hanya menjadi ancaman bagi kelompok usia lanjut, tetapi juga dapat menyerang mereka yang masih muda.


Pernah Terinfeksi Covid-19? Peneliti Ingatkan Risiko Lebih Besar Alami Penyakit Jantung dan Stroke

4 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Pernah Terinfeksi Covid-19? Peneliti Ingatkan Risiko Lebih Besar Alami Penyakit Jantung dan Stroke

Penelitian mengungkapkan orang yang pernah terinfeksi Covid-19 lebih berisiko mengalami penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.


Pakar Bagi Tips Menjaga Kesehatan Pembuluh Darah di Kaki

8 hari lalu

Ilustrasi wanita mengangkat kaki. Freepik.com/Yanalya
Pakar Bagi Tips Menjaga Kesehatan Pembuluh Darah di Kaki

Berikut pendapat para pakar bedah vaskular mengenai hal-hal yang sebaiknya tak dilakukan agar kesehatan pembuluh darah terjaga.


Perlunya Bantuan Hidup Dasar untuk Menolong Pasien Jantung dan Lainnya

10 hari lalu

Ilustrasi pertolongan pertama orang yang terkena Serangan Jantung. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo. 20120403
Perlunya Bantuan Hidup Dasar untuk Menolong Pasien Jantung dan Lainnya

Pakar menjelaskan bantuan hidup dasar berusaha mencegah atau memperlambat kerusakan otot jantung hingga penyebab masalah dapat diperbaiki.


Kematian Mendadak Marissa Haque, Ashraf Sinclair, dan Mike Mohede

11 hari lalu

Marissa Haque. Dok.TEMPO/ Ramdani
Kematian Mendadak Marissa Haque, Ashraf Sinclair, dan Mike Mohede

Kematian mendadak Marissa Haque mengejutkan publik. Kejadian serupa pernah terjadi pada Ashraf Sinclair dan Mike Mohede.


Sindrom Kematian Mendadak, Apa Penyebabnya?

11 hari lalu

Ilustrasi Orang Meninggal. shutterstock.com
Sindrom Kematian Mendadak, Apa Penyebabnya?

Beberapa faktor dapat menyebabkan sindrom kematian mendadak. Berikut penyebab utamanya.


Pentingnya Rehabilitasi Kardiovaskular untuk Pemulihan Pasca Prosedur Jantung

11 hari lalu

Prof. Dr.dr. Budhi Setianto, Sp.JP, Subsp. PRKv(K), dokter spesialis jantung dan pembuluh darah; subspesialis preventif-rehabilitasi kardiovaskular (konsultan) RS Siloam Jantung Diagram Cinere. Dok. RS Siloam
Pentingnya Rehabilitasi Kardiovaskular untuk Pemulihan Pasca Prosedur Jantung

Dengan pendekatan terpadu pasien tidak hanya mendapatkan dukungan medis yang komprehensif tetapi juga dibekali dengan alat dan pengetahuan untuk menjaga kesehatan mereka di masa depan


Diduga Dialami Marissa Haque, Berikut Penjelasan tentang SDS

12 hari lalu

Marissa juga tekun melanjutkan pendidikannya. Ia adalah peraih gelar Doktor Pengelolaan Lingkungan dari IPB. Marissa juga menempuh sejumlah pendidikan magister. Di antaranya program magister Kajian Timur Tengah dan Islam Konsentrasi Keuangan Syariah di Universitas Indonesia, S2 di bidang Ekonomika dan Bisnis UGM, S2 di konsentrasi Hukum Bisnis UGM, dan S2 di bidang Linguistik Terapan Bahasa Inggris Unika Universitas Katolik Atmajaya. Adapun Marissa adalah lulusan sarjana Hukum Perdata dari Universitas Trisakti Jakarta. Instagram/marissahaque
Diduga Dialami Marissa Haque, Berikut Penjelasan tentang SDS

Apa itu sindrom kematian mendadak (SDS) seperti yang diduga dialami Marissa Haque dan penyebabnya? Simak penjelasan berikut.


Marissa Haque Meninggal, Diduga karena SDS. Apa Itu?

12 hari lalu

Seorang kerabat menaburkan bunga di atas makam Marissa Haque usai prosesi pemakaman di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024. Aktor dan politikus Marissa Haque meninggal dunia pada usia 61 tahun. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Marissa Haque Meninggal, Diduga karena SDS. Apa Itu?

Marissa Haque meninggal dunia, diduga mengalami sindrom kematian mendadak (SDS). Berikut penjelasan mengenai sindrom tersebut.