Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Gangguan Somatik, Kecemasan Berlebih pada Gejala Fisik

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi cemas. Shutterstock.com
Ilustrasi cemas. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah merasakan nyeri pada tubuh tetapi setelah diperiksakan ke dokter tidak ditemukan kelainan pada tubuh Anda? Hal itu bisa jadi pertanda Anda mengidap gangguan somatik.

Gangguan somatik atau somatic symptom disorder adalah suatu kondisi mental yang menyebabkan seseorang mengalami kecemasan berlebihan terkait gejala fisik yang dialami. Orang dengan somatik memiliki pikiran, perasaan, dan perilaku berlebihan yang berhubungan dengan gejala fisik sehingga dapat menghambat aktivitas.

Gejala fisik yang dirasakan bisa jadi atau mungkin tidak berhubungan dengan kondisi medis yang didiagnosis, tetapi orang tersebut mengalami gejala dan meyakini bahwa mereka sedang sakit secara fisik. 

Melansir Cleveland Clinic, gangguan somatik terjadi pada sekitar 5 persen sampai 7 persen dari populasi orang dewasa. Sekitar 30-60 persen orang dengan gangguan gejala somatik juga mengalami kecemasan dan depresi.

Mengutip Web MD, orang dengan gangguan somatik tidak mengada-ngada terkait gejala yang dialami. Kesulitan yang dialami dari rasa sakit dan masalah lainnya adalah bernar-benar dirasakan terlepas dari apakah penjelasan secara fisik dapat ditemukan atau tidak. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gangguan somatik dapat menimbulkan rasa stres dan frustrasi bagi pasien. Mereka akan merasa tidak puas jika tidak mendapatkan penjelasan medis yang pasti dari segi fisik berdasarkan gejala yang dirasakan atau jika justru diberi tahu bahwa penjelasan mereka tentang keluhan fisik itu berlebihan. 

Penyebab gangguan somatik

Penyebab pasti gangguan gejala somatik sendiri belum jelas, tetapi salah satu dari faktor-faktor ini mungkin berperan:

  • Faktor genetik dan biologis, seperti meningkatnya sensitivitas terhadap rasa sakit
  • Pengaruh keluarga, bisa jadi genetik atau lingkungan, atau bahkan keduanya
  • Sifat kepribadian negatif, yang dapat mempengaruhi cara mengidentifikasi dan merasakan penyakit dan gejala tubuh
  • Penurunan kesadaran atau masalah manajemen emosi, menyebabkan pengidap lebih fokus pada gejala fisik daripada masalah emosional.

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: Covid-19 Omicron Berhubungan dengan Psikosomatik

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Banyak Orang Menangis Ketika Menonton Drama Korea?

7 jam lalu

Ilustrasi nonton drama Korea. Shutterstock
Mengapa Banyak Orang Menangis Ketika Menonton Drama Korea?

Dengan melibatkan berbagai genre mulai dari romantis, komedi, hingga thriller, drama Korea tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi pengalaman emosi.


Melamun Ternyata Ada Manfaatnya, Begini Tips Melakukannya dengan Sehat

1 hari lalu

Ilustrasi wanita melamun sambil tersenyum. shutterstock.com
Melamun Ternyata Ada Manfaatnya, Begini Tips Melakukannya dengan Sehat

Kegiatan melamun tidak selamanya negatif, melamun yang sehat justru bisa mendatangkan manfaat seperti kreativitas, pikiran lebih rileks, hingga mengatasi rasa cemas.


Manfaat Berkebun, Mengurangi Stres hingga Meningkatkan Suasana Hati

2 hari lalu

Ilustrasi berkebun. Freepik.com/Senivpetro
Manfaat Berkebun, Mengurangi Stres hingga Meningkatkan Suasana Hati

Berkebun memiliki efek terapeutik


Khawatir Berlebihan, Apa Itu Fobia Masa Depan dan Gejalanya?

2 hari lalu

Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Khawatir Berlebihan, Apa Itu Fobia Masa Depan dan Gejalanya?

Selalu khawatir akan masa datang, kecemasan akan masa depan pun mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Apa itu fobia masa depan?


Manfaat Hobi untuk Mengurangi Stres dan Kejenuhan

2 hari lalu

Ilustrasi melukis/produk Studio Sanjunipero
Manfaat Hobi untuk Mengurangi Stres dan Kejenuhan

Hobi kegiatan yang dilakukan secara rutin atau saat waktu senggang


Diet Mediterania Bantu Turunan Kecemasan dan Stres pada Lansia

2 hari lalu

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Diet Mediterania Bantu Turunan Kecemasan dan Stres pada Lansia

Studi menyebutkan diet mediterania tidak hanya promosikan kesehatan fisik, namun juga turunkan kecemasan pada lansia.


Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com
Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.


Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

4 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer berpose setelah dimasukkan ke dalam Hall of Fame, sebuah pameran permanen untuk menghormati legenda sepak bola Jerman di Museum Sepak Bola Jerman di Dortmund, Jerman, 1 April 2019. Beckenbauer kerap didera penyakit diantaranya parkinson, demensia dan sempat melakukan operasi jantung pada tahun 2016 dan 2017. Ina Fassbender/Pool via REUTERS/File Photo
Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.


7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

4 hari lalu

Jennifer Bachdim dan Dian Sastro meditasi bersama/Foto: Instagram/Jennifer Bachdim
7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

Mengatasi hipertensi tidak selalu dengan obat. Masalah kesehatan ini juga bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut ini.


BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

6 hari lalu

BRIN mengembangkan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres. Dok. Humas  BRIN
BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.