Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

9 Tanda Deprivasi Emosional, Merasa Tidak Pemting dan Tak Memiliki Siapapun

image-gnews
Ilustrasi orang yang menutup diri/murung/pendiam. nwarrah.com
Ilustrasi orang yang menutup diri/murung/pendiam. nwarrah.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Emotional Deprivation atau deprivasi emosional merupakan gangguan yang menggambarkan kondisi ketika seseorang merasa tidak penting atau tidak terhubung dengan orang lain di sekitarnya sebab kebutuhan emosionalnya tidak terpenuhi.

Gangguan emosional ini adalah skema paling umum terjadi, meskipun gejala-gejalanya sulit dideteksi. Umumnya, orang yang mengalami gangguan ini cenderung merasa kosong secara emosional dan tidak memiliki orang yang benar-benar mengisi kebutuhan emosionalnya meskipun kebutuhan materilnya telah terpenuhi.

Melansi baarsinstitute.com, gangguan deprivasi emosional pertama kali ditemukan pada 1950-an oleh seorang psikiater asal Belanda, Anna A. Terruwe. Gangguan ini juga memiliki nama lain yaitu neurosis frustrasi yang berhubungan dengan rasa frustasi karena kebutuhan sensitif alami akan rasa cinta tanpa syarat. Anna menemukan bahwa seseorang dengan kelainan deprivasi emosional ini dapat menimbulkan gejala gangguan kecemasan.

Dikutip dari theinternationalpsychologyclinic.com, berikut adalah tanda-tanda akan deprivasi emosional:

1. Merasa tidak memiliki siapa pun yang dapat bisa diandalkan untuk membimbing.

2. Adanya rasa ingin kebutuhan emosional dipenuhi oleh siapa pun.

3. Merasa tidak pernah didukung secara emosional.

4. Memiliki trauma di masa kecil berupa emosi dan perasaan tidak pernah divalidasi.

5. Merasa kosong dalam hidup tetapi tidak tahu apa faktor penyebabnya.

6. Merasa belum pernah dekat secara emosional dengan siapa pun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

7. Merasa gagal memahami emosi dan kebutuhan pribadi

8. Sepanjang hidup merasa tidak dihibur secara emosional oleh siapa pun.

9. Jarang berbagi ketika berada di posisi sulit dengan siapa pun.

Trauma di masa kecil turut berkontribusi seseorang mengalami emosional deprivasi. Sebab orang tua, keluarga, atau kerabat tidak memperhatikan kebutuhan emosional di masa kecil. Meskipun secara kebutuhan materil, seperti kebutuhan mainan, makanan, dan lainnya terpenuhi tetapi kebutuhan emosional diabaikan.

Kondisi ini membuat menimbulkan perasaan tidak penting di benak anak-anak sehingga terdapat anggapan bahwa keberadaannya tidak berarti. Dalam situasi seperti itulah anak-anak merasa stres dan mengembangkan cara untuk memahami reaksi mereka yang terbawa sampai dewasa. Hal ini berpengaruh terhadap kemampuan untuk  mengembangkan koneksi dengan banyak orang di sekitarnya. 

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Kenali Gejala Kelelahan Emosional yang Sering Diabadikan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

1 hari lalu

Ilustrasi pasangan berbincang santai. Foto: Freepik.com/Our-Team
Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

Berikut tujuh sinyal pasangan adalah belahan jiwa, siapa tahu dia teman sendiri yang sudah sering menghabiskan waktu bersama.


Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

2 hari lalu

Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

Gejala trauma dari jejak trauma yang tidak sembuh seutuhnya ataupun belum diproses dengan baik, menunjukkan beberapa tanda.


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

4 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

4 hari lalu

Ilustrasi pria berada di rumah. Foto: Freepik.com/Pressfoto
7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

Berikut ciri-ciri yang bisa dikenali dari orang yang memiliki karakter sigma male.


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

6 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

6 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

6 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

7 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

9 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.