Jika dibandingkan jenis gula lainnya, fruktosa memiliki rasa yang paling manis. Meskipun begitu, fruktosa tidak langsung menaikkan kadar gula darah. Proses untuk menjadikannya sumber energi juga relatif lebih rumit karena harus diubah menjadi glukosa terlebih dahulu di organ hati.
3. Laktosa
Selain kedua jenis gula di atas, terdapat pula jenis gula laktosa yang merupakan gabungan dari glukosa dan galaktosa. Gula ini secara alami didapatkan pada ASI atau produk susu hewani, tetapi juga bisa ditemukan pada makanan atau minuman yang sudah diproses.
Laktosa merupakan gula (karbohidrat) yang biasa ditemukan pada ASI (air susu ibu), susu sapi murni, atau produk susu formula.
Dilansir dari US National Library Medicine National Institutes of Health, manfaat yang ditemukan oleh para ahli dengan mengonsumsi laktosa ialah pembentukan mikrobiota usus, tidak memberikan efek neurologis yang saat ditelan, mendukung fungsi kekebalan tubuh, hingga memfasilitasi penyerapan mineral.
Selain itu, laktosa juga memiliki efek immunomodulator yang bermanfaat untuk bayi. Setelah melahirkan, bayi tidak memiliki sistem kekebalan adaptif yang berfungsi penuh dan bergantung pada sistem kekebalan bawaan dengan peptida antimikroba serta protein.
Laktosa juga dikenal dapat meningkatkan penyerapan dan retensi kalsium, magnesium, dan mangan. Dibandingkan glukosa, laktosa bermanfaat untuk meningkatkan kelarutan kalsium yang terdapat pada susu sehingga penyerapan pasifnya meningkat. Kalsium yang terdapat pada susu formula pun bisa diserap oleh bayi dengan maksimal.
RINDI ARISKA
Baca juga : Cara Menangani Diabetes Tipe 1 pada Anak