"

9 Penyebab Munculnya Leukonychia, Bintik atau Garis Putih di Kuku

Ilustrasi kuku
Ilustrasi kuku

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kesehatan tubuh adalah dari kuku. Ada beberapa perubahan yang akan muncul pada kuku jika ada masalah kesehatan seperti perubahan pada warna, bau, atau munculnya garis atau titik putih yang dikenal dengan Leukonychia.

Leukonychia sering dipercayai sebagai tanda jatuh cinta atau sedang dirindukan seseorang. Padahal, garis putih di kuku ini bisa jadi tanda penyakit tertentu, seperti alergi, efek samping obat-obatan, hingga penyakit sistemik tertentu.

Mengutip dari laman National Library of Medicine, secara khusus, munculnya warna putih pada kuku dapat disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari kebiasaan manikur sederhana hingga gagal hati atau gagal ginjal yang bisa mengancam jiwa.

Penyebab Leukonychia

Beberapa kondisi dan penyakit yang dapat menimbulkan bintik atau garis putih pada kuku seperti dikutip dari Healthline yaitu:

1. Alergi

Alergi terhadap cat kuku, gloss, pengeras, atau penghapus cat kuku dapat menyebabkan bintik-bintik putih pada kuku. Bahan kimia yang digunakan dalam aplikasi dan penghapusan kuku akrilik atau gel juga dapat merusak kuku dan dapat menyebabkan bintik-bintik putih ini.

2. Jamur

Jamur kuku yang disebut onikomikosis superfisial putih dapat muncul di kuku kaki. Tanda pertama infeksi ini berupa beberapa titik putih kecil pada kuku. Infeksi akibat jamur ini dapat tumbuh dan menyebar ke dasar kuku. Kuku kaki pada penderita ini tampak terkelupas dan kemudian menjadi tebal dan rapuh.

3. Keturunan

Kondisi ini disebabkan oleh mutasi gen yang dapat diturunkan oleh salah satu atau kedua orang tua kepada seorang anak. Biasanya, orang yang lahir dengan leukonychia sejati yang disebabkan oleh masalah keturunan mengalami leukonychia total, dan kuku yang serba putih muncul saat lahir atau di awal masa bayi.

4. Cedera pada kuku

Cedera pada matriks, atau pangkal kuku akan menyebabkan bintik-bintik putih pada kuku saat tumbuh. Namun, karena kuku membutuhkan waktu untuk tumbuh, penderita mungkin tidak akan mengingat cederanya. Cedera ini dapat terjadi saat kuku terjepit pintu, menabrak meja, tidak sengaja terpukul palu.

5. Obat-obatan

Beberapa obat dapat menyebabkan bintik-bintik putih pada kuku. Ini termasuk obat kemoterapi yang digunakan untuk mengobati kanker, dan sulfonamid yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. 

6. Keracunan

Keracunan logam berat dari arsenik dan timbal dapat menyebabkan munculnya garis-garis pada lempeng kuku. Segera hubungi dokter jika menunjukkan gejala yang lebih parah.

7. Kekurangan mineral

Seseorang yang kekurangan mineral atau vitamin tertentu akan mengalami bintik-bintik putih pada kuku. Kekurangan mineral yang paling sering dikaitkan dengan masalah ini adalah kekurangan seng dan kekurangan kalsium.

8. Kondisi kulit

Penyakit kulit, seperti psoriasis kuku dan eksim tangan, dapat mempengaruhi matriks kuku. Hal ini dapat menyebabkan bintik-bintik abnormal pada lempeng kuku. 

9. Penyakit sistemik

Beberapa penyakit sistemik yang menyebabkan bintik-bintik putih pada kuku yaitu penyakit jantung, gagal ginjal, radang paru-paru, kekurangan zat besi (anemia), sirosis hati, diabetes, dan hipertiroidisme.

WINDA OKTAVIA

Baca: 6 Mitos Kesehatan tentang Kuku Bintik Putih hingga Warna Kuning

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








Bersiap Puasa Ramadan, SImak Saran Dokter untuk Pasien Penyakit Jantung

2 jam lalu

Ilustrasi makanan manis (pixabay.com)
Bersiap Puasa Ramadan, SImak Saran Dokter untuk Pasien Penyakit Jantung

Dokter mengimbau penderita penyakit jantung menghindari menu makanan yang mengandung santan dan gula berlebih selama Ramadan.


Studi Terbaru Sebut Kurang Tidur dari 5 Jam dalam Sehari Naikkan Risiko Penyakit Jantung 74 Persen

15 jam lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Studi Terbaru Sebut Kurang Tidur dari 5 Jam dalam Sehari Naikkan Risiko Penyakit Jantung 74 Persen

Pada survei 53.416 orang dewasa, ditemukan bahwa kurang tidur meningkatkan risiko PAD.


Manikur Warna-warni Taylor Swift di Eras Tour Mengandung Makna Tersembunyi

2 hari lalu

Manikur Taylor Swift di Eras Tour  pada Jumat, 17 Maret 2023 (Instagram/@taylorswift)
Manikur Warna-warni Taylor Swift di Eras Tour Mengandung Makna Tersembunyi

Mulai dari jari kelingking kirinya, setiap kuku mewakili album Taylor Swift secara berurutan.


Cermati Tanda-tanda Awal Serangan Jantung Berikut

2 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Cermati Tanda-tanda Awal Serangan Jantung Berikut

Serangan jantung memiliki tanda-tanda awal. Gejala peringatan bisa meliputi nyeri dada, sesak napas, nyeri lengan, nyeri bahu, dan kelemahan.


Inilah Risiko Sering Mengonsumsi Gula Tebu

5 hari lalu

Ilustrasi gula pasir. boldsky.com
Inilah Risiko Sering Mengonsumsi Gula Tebu

Gula tebu adalah gula yang paling umum digunakan sebagai pemanis dalam minuman ataupun makanan. Apa saja risiko kesehatan dari mengonsumsi gula tebu?


Makanan yang Sebaiknya Dihindari Anak dengan Penyakit Jantung Rematik

5 hari lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
Makanan yang Sebaiknya Dihindari Anak dengan Penyakit Jantung Rematik

Pakar menyebut anak dengan penyakit jantung rematik sebaiknya menghindari makanan yang tinggi glukosa. Apa makanan lainnya?


Kenali Penyakit Jantung Rematik pada Anak

5 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Kenali Penyakit Jantung Rematik pada Anak

Orang tua diminta mengenali awal penyakit jantung rematik pada anak, mulai dari radang tenggorokan, nyeri menelan, hingga demam tinggi.


Cara Membuat Jus Buah Delima untuk Cegah Jantung Koroner

8 hari lalu

Ilustrasi jus buah delima (Pixabay.com)
Cara Membuat Jus Buah Delima untuk Cegah Jantung Koroner

Buah Delima memiliki sejumlah nutrisi yang dapat mencegah jantung koroner


Tak Cuma Dewasa, Anak pun Bisa Alami Sleep Apnea

8 hari lalu

Ilustrasi anak tidur (pixabay.com)
Tak Cuma Dewasa, Anak pun Bisa Alami Sleep Apnea

Dokter mengatakan henti napas akibat Obstructive Sleep Apnea tak hanya dialami orang dewasa tapi juga anak-anak.


Anne Hathaway Bergaya Serbahitam di Fashion Show Versace

10 hari lalu

Anne Hathaway. Instagram.com/@annehathaway
Anne Hathaway Bergaya Serbahitam di Fashion Show Versace

Anne Hathaway mengenakan dress hitam Versace di dua kesempatan berbeda