Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Telur Retak Kini Diburu Orang, Amankah Dikonsumsi?

Reporter

image-gnews
Pedagang tengah melayani pembeli di Pasar Kebayoran, Jakarta, Senin 22 Agustus 2022. Harga telur ayam di toko sembako di Jakarta telah menembus angka Rp 30.000-Rp 33.000 per kilogram. Sedangkan untuk harga di level warung, terpantau lebih mahal, mencapai Rp 33.000 per kilogram. Tempo/Tony Hartawan
Pedagang tengah melayani pembeli di Pasar Kebayoran, Jakarta, Senin 22 Agustus 2022. Harga telur ayam di toko sembako di Jakarta telah menembus angka Rp 30.000-Rp 33.000 per kilogram. Sedangkan untuk harga di level warung, terpantau lebih mahal, mencapai Rp 33.000 per kilogram. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang membeli telur retak seiring naiknya harga telur. Alasannya karena lebih murah. Terlebih para pedagang yang menjajakan berbagai olahan telur, pasti memutar otak untuk tetap dapat memproduksi dagangannya. 

Masyarakat menganggap telur retak masih bisa dikonsumsi sebab retakannya tidak mengubah isinya. Telur yang sudah retak ini biasanya dijual di warung-warung sekitar pemukiman. Retakan pada telur ini bisa terjadi saat pengangkutan ataupun penyimpanan oleh pedagang, kemudian menyebabkan harganya menjadi lebih rendah dibanding yang utuh. 

Biasanya, pedagang hanya menjajakan telur retak yang dianggap masih layak konsumsi dan retakannya dinilai tak banyak. Meski demikian, apakah telur retak aman dikonsumsi atau justru berbahaya dan rentan penyakit? Berikut penjelasan tentang telur retak berdasarkan informasi dari laman RSUP dr. Soedradji Tirtonegoro. 

Asupan makanan bergizi memang dibutuhkan oleh tubuh agar dapat menunjang produktivitas serta tumbuh dan berkembang. Selain nilai gizi, hal yang harus diperhatikan saat mengonsumsi makanan adalah kualitas. Kualitas ini mencakup apakah makanan dengan kandungan gizi tersebut sudah terkontaminasi atau tidak. 

Kontaminasi makanan adalah salah satu sebab timbulnya penyakit-penyakit tertentu. Kontaminasi bisa terjadi dalam semua aspek pengolahan, dari awal bahan makanan dipanen sampai di dapur dan dimasak untuk diolah menjadi makanan, sama halnya dengan telur retak yang sudah mengalami penurunan kualitas secara fisik. 

Sudah menjadi hal biasa jika telur mengalami keretakan karena 13-20 persen telur dari kandang hingga ke tangan konsumen mengalami keretakan. Telur retak yang putih telurnya berubah menjadi kehijau-hijauan dan mengeluarkan bau tidak sedap dilarang dikonsumsi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi bukan berarti telur retak yang tidak punyai ciri-ciri tadi diperbolehkan untuk dikonsumsi sebab telur retak sudah kehilangan perlindungan alamiahnya sehingga telur akan rusak. Berikut faktor yang membuat telur retak berbahaya untuk dikonsumsi.

-Retakan pada telur dapat mempermudah bakteri masuk. Retakan yang terjadi lebih dari tiga jam membuat telur tidak dapat dikonsumsi sebab bakteri di cangkang luar diperkirakan sudah masuk. 

-Cangkang telur memang tidak higienis. Dari saat pemanenan hingga ke penjual, telur tidak pernah dicuci sehingga cangkang  tidak higienis. 

-Protein dalam telur sudah hilang. Meskipun telur retak dimasak hingga bakteri yang masuk mati, hal tersebut tetap sia-sia sebab protein dalam telur sudah hilang. Selain itu, aroma telur sudah berubah menjadi tidak sedap dan kandungan gizinya juga menjadi nihil.

Baca juga: Kesalahan Paling Umum dalam Menyimpan Telur

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

3 hari lalu

Suasana Gang 8, Jalan Nusa Indah IV, RT8/RW4 Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 22 April 2024. Tersedia 32 item pencegah krisis planet di lokasi ini, mulai dari kolam gizi warga, tanaman produktif hingga akuaponik. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.


Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

4 hari lalu

Tasya Kamila dan Randi Bachtiar bersama dua anaknya merayakan Lebaran 2023 di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat. Foto: Instagram/@tasyakamila
Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

Tasya Kamila punya kiat sendiri untuk mengatasi batuk pilek pada anak-anaknya di rumah yang dapat ditiru oleh orang tua lainnya.


Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

6 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

Dokter penyakit dalam menyebut masyarakat perlu memelihara kesehatan usai Lebaran melalui cara paling mudah, yaitu SANTAI. Cek maksudnya.


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

13 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

25 hari lalu

Hiasan telur Paskah yang dilukis dengan gaya seni tradisional naif menghiasi kawasan di Koprivnica, Kroasia, 27 Maret 2024. REUTERS/Antonio Bronic
Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

Ucapan Paskah ramai bertengger di berbagai kanal media sosial. Sebenarnya dari mana asalnya, mengapa telur dan kelinci identik dengan paskah?


Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

25 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com
Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

30 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

30 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Saran Pakar Gizi untuk Lengkapi MPASI dengan Aneka Nutrisi Telur

34 hari lalu

Ilustrasi telur. Sumber: iStock/foxnews.com
Saran Pakar Gizi untuk Lengkapi MPASI dengan Aneka Nutrisi Telur

Telur merupakan sumber protein hewani yang serbaguna untuk memenuhi kebutuhan gizi anak saat diolah menjadi MPASI.


Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

37 hari lalu

Petugas memotret penerima beras saat penyaluran bantuan pangan beras di Kantor Pos Bandung, Jawa Barat, Kamis, 29 Februari 2024. Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional dan Perum Bulog menyalurkan bantuan pangan beras untuk 22.004.007 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan besaran bantuan pangan sebanyak 10 kg beras per KPM. TEMPO/Prima mulia
Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

Bahan makanan yang diwaspadai bergerak naik menjelang Hari Raya Lebaran di antaranya beras, daging ayam, telur, serta minyak goreng.