Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Faktor-Faktor yang Membuat Diet Gagal

image-gnews
Ilustrasi diet. shutterstock.com
Ilustrasi diet. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Menurunkan berat badan, dikenal diet, bisa menjadi tantangan bagi sebagian orang. Terkadang Anda mungkin merasa telah memilih gaya diet yang sehat, namun masih belum mendapatkan hasil yang inginkan. Tak sedikit yang justru malah mengalami kenaikan berat badan setelah diet selama beberapa waktu.

Hal ini mungkin disebabkan pemahaman yang kurang baik akan diet, mengikuti saran yang salah arah, atau ketinggalan zaman.

Berikut 5 alasan utama gagal diet menurut Dr. Jessica Bartflied, ahli nutrisi dan manajemen berat badan Loyola Center for Metabolic Surgery & Bariatric Care seperti dikutip dari Science Daily.

5 Faktor Penyebab Diet Gagal 

1. Meremehkan Jumlah Kalori yang Dikonsumsi

Kebanyakan orang meremehkan jumlah kalori yang mereka makan per hari. Menuliskan semua makananyang dikonsumsi, termasuk minuman dan "gigitan" atau "rasa" makanan - dapat membantu meningkatkan kesadaran diri.

Perhatikan penyajiannya ukuran dan gunakan gelas ukur dan sendok sebagai peralatan penyajian untuk menjaga kesesuaian porsi . Makanan yang dimakan di luar rumah cenderung memiliki ukuran porsi yang jauh lebih besar dan kalori yang jauh lebih tinggi. Cobalah untuk mencari informasi nutrisi dari makanan favorit Anda. 

2. Melebih-lebihkan Aktivitas dan Kalori yang Terbakar

Untuk menurunkan 1 pon berat per minggu, perlu memotong 500 kalori per hari. Hal ini sangat sulit dicapai melalui olahraga saja, dan akan membutuhkan 60 menit atau lebih aktivitas berat setiap hari. Cobalah meningkatkan aktivitas harian dan dapatkan total 30 menit olahraga sedang hingga berat hampir setiap hari dalam seminggu.

Gunakan pedometer dan perhatikan jumlah langkah. Cobalah untuk meningkatkan target 10.000 langkah per hari. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Waktu Makan yang Buruk

Aliran glukosa yang stabil sepanjang hari dibutuhkan untuk mempertahankan energi yang optimal dan mencegah metabolisme melambat. Makanlah sarapan setiap hari dalam rentang waktu satu jam setelah bangun tidur, lalu makan camilan atau makanan sehat setiap tiga hingga empat jam.

Foto ilustrasi. TEMPO/Gunawan Wicaksono 

4. Kurang Tidur

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam memiliki kadar ghrelin yang lebih tinggi, yakni hormon yang merangsang nafsu makan, terutama untuk makanan berkarbohidrat/tinggi kalori. Selain itu, kurang tidur meningkatkan kadar kortisol, serta hormon stres yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan berikutnya upaya diet bisa gagal. 

HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Memahami Diet Defisit Kalori untuk Menurunkan Berat Badan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

7 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

7 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

14 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

32 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

35 hari lalu

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)
Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

46 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


Praktisi Kesehatan Ungkap Dampak Kurang Tidur dan Cara Mengatasi selama Ramadan

46 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Praktisi Kesehatan Ungkap Dampak Kurang Tidur dan Cara Mengatasi selama Ramadan

Selama Ramadan waktu tidur malam umumnya berkurang sebab harus bangun lebih awal untuk sahur sehingga penting untuk mengatur jadwal tidur.


6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

50 hari lalu

Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti
6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.


Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

57 hari lalu

Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.


Apa Itu Diet Flexitarian?

29 Februari 2024

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.