Sebelum Cap Pasangan Egois, Ketahui Perbedaan Ego dan Superego Menurut Sigmund Freud

Ilustrasi lelaki egois. shutterstock.com
Ilustrasi lelaki egois. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Struktur kepribadian merupakan salah satu konsep penting dalam psikoanalisis Sigmund Freud. Struktur kepribadian ini tersebut dianggap memiliki pengaruh yang besar terhadap keunikan dan bagaimana seseorang berperilaku.

Dalam perjalanannya, Freud menyatakan struktur kepribadian manusia itu terdiri dari tiga elemen, yaitu id, ego, dan superego. Ketiga elemen tersebut satu sama lain saling berkait dan terus-menerus mengalami konflik. Kemampuan kita dalam menjaga keseimbangan di antara ketiga elemen tersebut akan berpengaruh terhadap kesehatan mental.

Dalam artikel ini, akan dikupas tuntas perbedaan antara dua elemen kepribadian Sigmund Freud, yaitu ego dan superego. Nyatanya, memang kedua elemen ini membuat sebagian orang terkecoh. Oleh karena itu, simaklah perbedaan antara ego dan superego berikut ini.

Ego Vs Superego

Mengutip dari A History of Psychology: Ideas and Context, ego atau dalam bahasa Jerman das ich adalah "aku" dan merupakan pusat pengorganisasian dan pengintergrasian kepribadian seseorang.  Fungsi ego adalah menjaga kesimbangan kepribadian dengan memperhatikan dorongan kd dan harapan superego. Ego berkembang dari id untuk menangani dunia eksternal sehingga ego memiliki pengetahuan, baik mengenai dunia dalam maupun realitas objektif. Dengan begitu, ego dapat memuaskan kebutuhan organisme dan mempertahankan hidup (reproduksi).

Dengan memperhatikan tuntutan atau prinsip realitas (reality principle), ego kemudian berusaha mencari solusi dalam mengatasi tuntutan id dan superego melalui kompromi, penundaan, ataupun subtitusi. Proses ini kemudian disebut dengan secondary process thinking.  Pada proses ini, pemenuhan kebutuhan sudah mempertimbangkan realitas yang ada dan bisa diakses oleh kesadaran karena bersifat rasional. Selain itu, dalam proses ini, ego menunda kepuasan insting sampai kepuasan itu dapat dicapai tanpa mengalami konflik dengan superego dan dunia eksternal.

Di sisi lain, superego merupakan elemen kepribadian yang berisi norma-norma sosial yang sudah terinternalisasikan dalam diri seseorang. Mengutip dari Approaches to Psychology, norma tersebut diperoleh dari keluarga ataupun masyarakat. Superego berkembang dari ego untuk berperan sebagai tangan-tangan moral kepribadian dan menghambat kepuasan insting. 

Superego pun menuntut ego untuk merealisasikan keinginan-keinginannya. Seperti halnya id, tuntutan superego pun kadang tidak realistis, tidak rasional bahkan tidak mungkin. Ini berbeda dengan ego yang rasional. Hal yang membedakan ego dan Superego adalah prinsip yang digunakannya. Jika ego menggunakan prinsip realitas, sedangkan superego menggunakan prinsip kesempurnaan atau morality principle

Dengan prinsip yang dimiliki superego ini, tentunya berbeda dengan prinsip kesenangan milik id. Alhasil, Sigmund Freud menegaskan bahwa dorongan id dan superego itu selalu bertentangan. Namun, ego hadir untuk mendamaikan pertentangan tersebut.

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca: 83 Tahun Sigmund Freud Meninggal, Pemikirannya Tak Lekang Waktu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








5 Pekerjaan yang Cocok untuk Orang Ekstrovert

3 hari lalu

Ilustrasi wanita mengobrol. Freepik.com/Drobotdean
5 Pekerjaan yang Cocok untuk Orang Ekstrovert

Seseorang yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert tentu akan merasa bersemangat bila bekerja dengan menghabiskan waktu bersama orang-orang.


Mengenal Tes Myers-Briggs Type Indicator atau MBTI

15 hari lalu

Tes MBTI atau Indikator Tipe Myers-Briggs adalah tes kepribadian yang paling banyak digunakan di dunia. (Canva)
Mengenal Tes Myers-Briggs Type Indicator atau MBTI

Indikator tes MBTI penilaian kepribadian pertanyaan tentang preferensi seseorang dalam empat hal.


Tips Power Dressing agar Lebih Percaya Diri di Tempat Kerja

26 hari lalu

Ilustrasi busana kantor. shutterstock.com
Tips Power Dressing agar Lebih Percaya Diri di Tempat Kerja

Mulai dari memilih warna yang tepat hingga bahasa tubuh, lihat lima tips berpakaian untuk membantu lebih percaya diri di tempat kerja.


Tingkatkan Karir dengan Citra Diri yang Positif

26 hari lalu

Ilustrasi pekerja keras. Freepik/Arthurhidden
Tingkatkan Karir dengan Citra Diri yang Positif

Orang berupaya membangun citra diri yang baik, salah satunya dengan manajemen kesan, agar karir dan pekerjaan lancar. Apa yang harus diperhatikan?


Pola Asuh Tepat, Kunci Pembentukan Kepribadian Anak

33 hari lalu

Ilustrasi orang tua baru. Foto: Pixabay.com/Stephanie Pratt
Pola Asuh Tepat, Kunci Pembentukan Kepribadian Anak

Psikolog mengatakan pola asuh yang tepat dapat menjadi kunci utama pembentukan karakter positif pada diri anak.


Berulang Teringat Hal yang Belum Tuntas, Apa Itu Efek Zeigarnik?

34 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team
Berulang Teringat Hal yang Belum Tuntas, Apa Itu Efek Zeigarnik?

Efek Zeigarnik kondisi psikologis terkait kecenderungan mengingat hal yang belum tuntas daripada lainnya yang telah diselesaikan


Menengok Sejarah Hipnoterapi: Berkembang Sejak Abad Ke-18 dari Jerman

39 hari lalu

Ilustrasi hipnoterapi atau hipnosis 2 biji. shuttertock.com
Menengok Sejarah Hipnoterapi: Berkembang Sejak Abad Ke-18 dari Jerman

Sejarah hipnosis alias hipnoterapi bermula pada akhir abad ke-18 ketika seorang dokter Jerman bernama Franz Mesmer mengembangkan mesmerisme.


Begini Tips Pilih Warna Mobil Sesuai Karakter dan Kepribadian

50 hari lalu

Suzuki mobil produksi 3 juta unit di Indonesia berupa Suzuki Ertiga yang akan diekspor. (Foto: Suzuki)
Begini Tips Pilih Warna Mobil Sesuai Karakter dan Kepribadian

Berikut beberapa pilihan warna mobil yang punya arti terkait karakter dan kepribadian pembeli, dikutip dari Suzuki:


5 Kondisi yang Mempengaruhi Megalomania

52 hari lalu

Ilustrasi megalomania (Pixabay.com)
5 Kondisi yang Mempengaruhi Megalomania

Megalomania pandangan seseorang yang menganggap dirinya memiliki kebesaran, keagungan, kekuasaan


Penyebab Gangguan Kepribadian Antisosial dan Kiat Perawatannya

53 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Penyebab Gangguan Kepribadian Antisosial dan Kiat Perawatannya

Gangguan kepribadian antisosial (ASPD) cenderung bersikap mengabaikan orang lain