TEMPO.CO, Jakarta - Oximeter nadi adalah perangkat clip-on yang mengukur saturasi oksigen. Perangkat dapat dipasang ke jari, pergelangan tangan, kaki, atau area lain di mana alat dapat membaca aliran darah.
Beberapa bulan lalu, saat Covid-19 meningga dan banyak yang terpapar sehingga memerlukan isolasi mandiri massal, orang berbondong-bondong menggunakan oximeter untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah. Itu karena, salah satu efek Covid-19 adalah sesak napas, dan untuk mengantisipasinya mengecek kadar oksigen menjadi penting.
Ketika sekarang, pandemi Covid-19 disebut mulai menurun, bukan berarti tak lagi perlu mengecek saturasi oksigen dalam darah dengan oximeter. Cek saturasi oksigen penting untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh.
Dikutip dari Medical News Today Oximeter nadi bekerja dengan menyorotkan cahaya melalui area kulit yang relatif transparan. Cahaya bersinar melalui detektor yang ditempatkan di sisi lain kulit. Misalnya, ketika oximeter dijepitkan ke jari, satu sisi klip menyorotkan cahaya, dan sisi lainnya mendeteksinya.
Jumlah cahaya yang diserap oleh darah menunjukkan saturasi oksigen. Oximeter tidak secara langsung mengukur saturasi oksigen tetapi menggunakan persamaan kompleks dan data lain untuk memperkirakan tingkat yang tepat.
Baca: Fungsi Oximeter Membaca Kadar Oksigen dalam Darah
Bagaimana Cara Menggunakan Oximeter
Oximeter nadi mungkin berguna ketika seseorang menjalani rawat inap dan rawat jalan. Bisa juga, dokter akan menyarankan memakai oximeter denyut untuk digunakan di rumah.
Dalam artikel ilmiah Healthline untuk melakukan pembacaan dengan oximeter, begini cara menggunakan oximeter agar hasilnya akurat:
- Lepaskan perhiasan atau cat kuku di jari jika mengukur dari jari.
- Pastikan tangan hangat, rileks, dan di bawah ketinggian jantung jika memasang alat.
- Letakkan alat di jari, daun telinga, atau kaki.
- Tetap aktifkan oximeter selama diperlukan untuk memantau denyut nadi dan saturasi oksigen.
- Lepaskan perangkat setelah tes selesai.
Perangkat oximeter nadi tidak membawa risiko serius. Beberapa orang mengalami iritasi ringan, termasuk kulit kemerahan dan sensitif.
Risiko utama oximeter nadi adalah pembacaan yang salah. Keakuratan oximeter tergantung pada kecocokan, dan perubahan kecil pada posisinya dapat menghasilkan pembacaan yang tidak akurat. Seseorang yang berpindah-pindah posisi dalam tidurnya dapat melonggarkan perangkat, menyebabkannya memberikan peringatan palsu.
YOLANDA AGNE I SDA
Baca: Mengenal Oximeter, Alat Pengukur Saturasi Oksigen dalam Darah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.