Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Disforia, Gangguan Suasana Hati yang Menuju Depresi

image-gnews
Ilustrasi depresi. Shutterstock
Ilustrasi depresi. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Disforia kondisi depresi yang disertai kecemasan. Kondisi ini lawan dari euforia. Orang yang mengalami disforia merasa sering gelisah atau semacam diliputi perasaan ketakpuasan yang mendalam. 

Mengutip publikasi What Are the Symptoms of Dysphoria? dalam MedicineNet, disforia merupakan tanda-tanda depresi. Kondisi ini mempengaruhi suasana hati seperti keinginan menangis, gangguan nafsu makan atau tidur, dan mudah bosan.

Baca juga: Rutin Mengonsumsi Obat Depresi, Waspadai Efek Samping

Pemicu disforia

Orang yang mengalami disforia sering berpikiran negatif yang tidak realistis atau tak masuk akal. Disforia menyebabkan munculnya pandangan yang suram. 

Ada berbagai faktor berlainan yang menyebabkan disforia, dikutip dari Verywell Mind. Merujuk publikasi What Is Dysphoria? kehilangan orang yang disayangi, lingkungan kerja penuh tekanan, atau konflik keluarga bisa menyebabkan disforia. 

Beberapa kondisi kesehatan fisik dan efek samping dari obat-obatan atau penggunaan zat juga mengakibatkan disforia. Sekitar 70 persen orang dengan ketergantungan alkohol merasakan disforia selama gangguan suasana hati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kandungan zat dalam tembakau juga dikaitkan dengan disforia. Kondisi itu berhubungan tingkat ketergantungan tembakau yang sangat tinggi dan hambatan besar untuk berhenti merokok.

Disforia bermungkinan cepat berlalu. Kondisi ini tergolong gejala ringan. Walaupun berkaitan depresi, tapi gejalanya tak berlanjut makin berat.

Adapun disforia jangka panjang segera membutuhkan bantuan ahli medis. Tak hanya perawatan profesional, ada juga pengelolaan gaya hidup yang bermanfaat mengatasi perasaan disforia. Misalnya, konsumsi makanan yang sehat, berlatih aktivitas fisik, dan mengisi waktu menyenangkan dengan orang lain. 

Baca: Dampak Pelecehan Seksual, Anak Depresi dan Mau Bunuh Diri

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

1 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

1 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

3 hari lalu

Artis sekaligus tersangka penyalahgunaan narkotika Rio Reifan bersiap dipindahkan ke RSKO Cibubur, di kantor Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Rabu, 4 September 2019. TEMPO/Genta Shadra Ayubi
Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?


Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

6 hari lalu

Ilustrasi tikus. mirror.co.uk
Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?


Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

6 hari lalu

Ilustrasi laki-laki dan wanita berlari bersama. shutterstock.com
Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

11 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

11 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

11 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

15 hari lalu

Ilustrasi foto liburan. Freepik.com
Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

Suasana liburan yang terbawa saat memulai rutinitas bekerja mempengaruhi perasaan atau gangguan emosi. Kondisi itu menandakan post holiday blues


Memahami Penyebab Post-Holiday Blues yang Biasa Menyerang usai Liburan

16 hari lalu

Ilustrasi arus balik. ANTARA
Memahami Penyebab Post-Holiday Blues yang Biasa Menyerang usai Liburan

Post-holiday blues adalah perubahan suasana hati sebagai akibat dari transisi antara masa liburan kepada kondisi rutin yang harus dihadapi kembali.