TEMPO.CO, Jakarta - Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada 2017 oleh The Lancet, satu dari tujuh orang India menderita gangguan mental dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Pandemi Covid-19 kembali memperjelas hal tersebut.
Selama dekade terakhir, upaya lembaga dan perusahaan farmasi telah meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental tetapi situasinya jauh dari ideal. Mitos, tabu, dan rasa malu yang terkait dengan penyakit ini terus menjadi penghalang masalah kesehatan mental. Berikut empat kelompok usia dan berbagai aspek kesehatan mental dari masing-masing aspek.
Anak sekolah (9-17 tahun)
Rata-rata anak di sekolah saat ini secara fisik dan mental jauh lebih stres daripada yang berusia yang lebih tua. Teknologi menjadi salah satu pemicu. Akses ke teknologi telah merampas kesenangan sederhana yang ditawarkan masa kanak-kanak. Ini sangat mempengaruhi keterampilan kognitif dan sosial. Homeschooling juga mempengaruhi bagaimana anak usia sekolah bersosialisasi pada lingkungan.
Dewasa muda (18-25 tahun)
Seseorang yang berada di usia dewasa muda biasanya mulai merasakan kerumitan dalam hidup. Ditambah lagi dengan persimpangan jalan profesional, pemikiran, bingung tentang pendidikan tinggi, kehidupan cinta yang gagal, dan pencarian identitas hari tua.
Pada usia ini juga merupakan usia dengan tingkat bunuh diri tinggi. Kegagalan mencapai hasil yang diinginkan di perguruan tinggi dan penolakan cinta adalah dua pemicu paling kuat. Kecemasan dan depresi juga muncul saat bersiap menghadapi tantangan di dunia nyata. Pada fase ini, peran orang tua dan teman adalah hal terpenting untuk membantu membangkitkan kepercayaan.
Usia pertengahan (35-45 tahun)
Perlahan tapi pasti, orang-orang di kelompok usia ini mulai menyadari realitas dan konsekuensi dari pengabaian kesehatan mental, biasanya orang-orang yang berada di fase ini memiliki istilah krisis paruh baya. Karena hal ini juga beberapa organisasi dan perusahaan memprioritaskan kesehatan mental karyawan yang telah lama terabaikan. Keseimbangan kehidupan kerja juga menjadi lebih penting. Mereka didorong untuk melanjutkan kegiatan rekreasi dan untuk melanjutkan hobi yang hilang karena kehidupan profesional.
Usia lansia (di atas 60 tahun)
Orang yang berada pada usia ini biasanya memiliki kesehatan mental yang buruk karena beberapa penyakit yang menyerang, seperti demensia, Alzheimer, dan Parkinson. Untuk pasien dengan gejala ini harus mendapatkan perhatian yang lebih dari para perawat dan tenaga medis.
Faktor utama yang mempengaruhi kesehatan mental mereka adalah pensiun, masalah keuangan, kesepian. Selain tenaga medis, menghabiskan waktu bersama dan membuat mereka merasa dibutuhkan adalah obat mujarab yang harus ditangani pada tingkat tinggi.
BRANDEQUITY | NADIA RAICHAN FITRIANU
Baca juga: Mengenal Jenis Gangguan Kesehatan Mental yang Berbahaya