TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria juga memiliki risiko untuk terkena kanker payudara walaupun risikonya sangat kecil dibandingkan dengan kanker payudara pada wanita. Mengapa pria mempunyai risiko terkena kanker payudara?
Hal ini tidak terlepas dari jaringan yang ada pada tubuh manusia. Semua manusia dilahirkan dengan sejumlah kecil jaringan payudara. Ketika memasuki masa pubertas, wanita akan mengembangkan lebih banyak jaringan payudara dibandingkan pada pria.
Pada seorang pria, kanker payudara terjadi ketika sel payudara membelah lebih cepat dibandingkan sel-sel yang sehat. Sel-sel yang menumpuk tersebut akan membentuk tumor sehingga dapat menyebar ke jaringan terdekat dan ke bagian kelenjar getah bening.
Secara umum, kanker payudara pada pria ditandai dengan adanya benjolan pada bagian payudara, perubahan kulit payudara, hingga nyeri di bagian putting susu payudara.
Namun, untuk lebih memastikan hal tersebut diperlukan serangkaian pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter supaya dapat terdiagnosis apakah seorang pria mengidap kanker payudara atau tidak.
Melansir laman Mayo Clinic, berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan peluang seorang pria terkena kanker payudara:
1. Umur
Semakin bertambhanya usia, risiko terkena kanker payudara akan semakin meningkat.
2. Penyakit hati
Seseorang yang menderita penyakit hati atau sirosis akan berisiko mengidap kanker payudara karena sirosis dapat menurunkan kadar androgen dan meningkatkan kadar estrogen pada seorang pria.
3. Mutasi genetik
Mutasi yang terjadi pada genetik tertentu, seperti BRCA 1 dan BRCA2, dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Hal ini karena keduanya merupakan jenis penekan tumor. Ketika BRCA1 dan BRCA2 berfungsi normal, keduanya akan membantu mencegah pertumbuhan sel tak terkendali. Namun, ketika gen BRCA mengalami kerusakan mutasi, dapat menyebabkan pengembangan payudara.
4. Sindrom klinefelter
Sindrom klinefelter merupakan sebuah kondisi gentik yang langka, yaitu ketika seorang laki-laki memilikki kromosom X ekstra. Kondisi tersebut dapat membuat tubuh memproduksi kadar estrogen yang lebih tinggi dan tingkat androgen yang lebih rendah.
EIBEN HEIZIER
Baca juga: Inilah 4 Gejala Kanker Payudara pada Pria