Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pilihan Penanganan Cedera Lutut dari Pakar

Reporter

image-gnews
Ilustrasi cedera lutut. all4women.co.za
Ilustrasi cedera lutut. all4women.co.za
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan abaikan dan tunda pengobatan jika cedera lutut. Spesialis bedah tulang Andi Nusawarta menyebut beberapa hal yang harus diperhatikan terkait cedera sebelum akhirnya harus mendapatkan perawatan dokter.

“Pertama adalah saat mengalami cedera ligamen pada lutut saat melakukan olahraga atau beraktivitas dan tidak segera membaik setelah beristirahat,” kata Andi.

Ia mengatakan tanda selanjutnya adalah jika cedera ligamen pada lutut menyebabkan sulit berjalan karena ada pembengkakan. Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia tersebut mengatakan tanda ketiga jika saat cedera ligamen lutut terdapat nyeri yang tidak hilang atau ada nyeri berat yang tak tertahankan.

“Lalu, jika ada nyeri yang hilang dan timbul terutama saat aktivitas olahraga. Apalagi dengan riwayat pernah cedera saat melakukannya,” jelas Andi.

Pilihan penanganan
Beberapa pilihan penanganan lutut non-operatif ada terapi fisik dan latihan, krioterapi, aspirasi cairan sendi karena edema atau pendarahan, NSAID, hingga injeksi proloterapi. Lebih lanjut ada pula injeksi kortikosteroid, injeksi asam hialuronat, injeksi plasma darah, dan injeksi secretome dan sel punca. Perawatan-perawatan ini dilakukan sesuai kebutuhan serta anjuran setelah berkonsultasi dengan dokter.

Namun, untuk cedera lutut ringan Andi mengatakan pertolongan pertama dapat dilakukan dengan mengompres lutut dengan air dingin atau kantung es guna menghentikan peradangan, pendarahan ke dalam jaringan, serta kejang dan nyeri yang ditimbulkan. Suhu rendah pada es merangsang ukuran pembuluh darah menyempit dan memperlambat aliran darah pada lokasi cedera.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kompres dingin membuat pembuluh darah menyempit dan menghentikan pendarahan dan pembengkakan. Setelah itu, baru kita bisa memberi kompres air hangat untuk melancarkan peredaran darah,” ujar Andi.

Jika mengalami kram, ia menyarankan kompres air hangat. Menerapkan panas ke area yang meradang akan melebarkan pembuluh darah, memperlancar aliran darah, dan membantu otot yang sakit dan tegang untuk rileks.

“Kalau cedera, biasanya ada luka, benturan, dan pendarahan. Namun, kalau kram, tidak ada pendarahan. Jika mengalami kram, kita bisa memberi air hangat untuk melancarkan aliran darah dan melonggarkan pembuluh darah,” jelasnya.

Baca juga: Macam Cedera pada Pelari dan Penyebabnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

4 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

8 hari lalu

Hidup Normal dengan Hemofilia
Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Penderita dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma.


Waktunya Mudik Lebaran, Dokter Jantung Ingatkan Kaki Bengkak saat Perjalanan Jauh

20 hari lalu

Ilustrasi kaki bengkak (edema). Foto : Alomedika.com
Waktunya Mudik Lebaran, Dokter Jantung Ingatkan Kaki Bengkak saat Perjalanan Jauh

Kaki bengkak dapat terjadi pada orang dalam perjalanan jauh karena sirkulasi darah terganggu akibat duduk terlalu lama, termasuk yang mudik Lebaran.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

29 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Ini Tanda-tanda Lutut Terkena Tumor Metastasis dari Kanker Paru-paru

38 hari lalu

Ilustrasi nyeri lutut. shutterstock.com
Ini Tanda-tanda Lutut Terkena Tumor Metastasis dari Kanker Paru-paru

Nyeri lutut juga dapat terjadi akibat komplikasi yang tidak biasa dari kanker paru-paru seperti sindrom neoplastik.


Akira Toriyama Pencipta Dragon Ball Meninggal karena Subdural Hematoma Akut, Penyakit Apa Itu?

46 hari lalu

Akira Toriyama. EPA-EFE/JIJI PRESS JAPAN
Akira Toriyama Pencipta Dragon Ball Meninggal karena Subdural Hematoma Akut, Penyakit Apa Itu?

Subdural Hematoma akut telah mengambil nyawa seorang legenda dalam dunia manga pada anime, Akira Toriyama.


5 Kesalahan saat Latihan Angkat Beban

49 hari lalu

Ilustrasi olahraga dengan dumbell. heartyhosting.com
5 Kesalahan saat Latihan Angkat Beban

Berikut deretan kesalahan umum yang harus dihindari saat latihan angkat beban untuk mengurangi risiko cedera dan memaksimalkan manfaat.


Livi Ciananta Alami Cedera saat Syuting Film Bonnie, Jadi Pengalaman Berharga

55 hari lalu

Livi Ciananta memperagakan
Livi Ciananta Alami Cedera saat Syuting Film Bonnie, Jadi Pengalaman Berharga

Dalam salah satu adegan, bagian mata Livi Ciananta sempat mengalami cedera karena terkena pukulan oleh pemain lain saat syuting film Bonnie.


Mengenal Tumor Ganas Osteosarkoma yang Sering Menyerang Remaja

55 hari lalu

Ilustrasi nyeri lutut. shutterstock.com
Mengenal Tumor Ganas Osteosarkoma yang Sering Menyerang Remaja

Osteosarkoma terjadi di masa pertumbuhan dan rentan dialami laki-laki yang sedang puber. Penyakit itu disebabkan pertumbuhan tulang-tulang di lutut.


Penyebab Banyak Atlet Muda Pensiun Sangat Dini sebelum Berprestasi Tinggi

4 Februari 2024

Atlet senam sedang beraksi. (Antara)
Penyebab Banyak Atlet Muda Pensiun Sangat Dini sebelum Berprestasi Tinggi

Sebuah laporan menyebut 70 persen atlet anak dan remaja menyerah di usia 13 tahun dan para pakar menyebutnya sebagai burnout dini.