Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peningkatan Denyut Jantung, Gejala, Jenis, dan Penyebabnya

image-gnews
ilustrasi jantung (pixabay.com)
ilustrasi jantung (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Takikardia kondisi peningkatan denyut jantung. Normalnya, jantung manusia berdenyut teratur sebanyak 60 sampai 100 kali permenit. Kondisi takikardia menyebabkan jantung berdenyut melebihi jumlah normal itu.

Denyut jantung terlalu cepat bisa berbahaya. Sebab, jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh secara baik. Otot jantung juga akan bekerja lebih keras dan memerlukan lebih banyak oksigen. 

Baca: Apa Penyebab Aritmia dan Gejala Gangguan Detak Jantung Itu?

Gejala peningkatan denyut jantung

Merujuk Cleveland Clinic, gejala takikardia meliputi:

  • Sesak napas
  • Sakit dada
  • Jantung berdebar
  • Pusing
  • Denyut nadi cepat
  • Mendadak lemah
  • Kebingungan
  • Pingsan

Jenis peningkatan denyut jantung

Merujuk Health Direct, ada tiga jenis takikardia

1. Supraventrikular 

Masalah di bilik atas jantung menyebabkan detaknya lebih cepat. Kondisi itu mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh. Sebab jantung tidak bisa memompa darah secara efektif. Dua jenis takikardia supraventrikular yang umum adalah atrial flutter dan atrial fibrillation.

2. Ventrikel

Adanya masalah sinyal listrik di bilik bawah jantung. Kondisi itu menyebabkan jantung berdetak lebih cepat. Itu mempengaruhi kemampuan jantung memompa darah ke seluruh tubuh.

3. Sinus takikardia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jantung berdetak tidak normal yang diakibatkan berbagai masalah penyakit. Adapun di antaranya anemia, kelenjar tiroid, dan buruknya kesehatan tubuh.

Penyebab takikardia

Mengutip Medical News Today di antaranya, yaitu:

1. Reaksi terhadap obat-obatan tertentu, kelainan jantung bawaan, berlebihan mengonsumsi alkohol atau kafein.

2. Menggunakan kokain atau narkoba, ketakseimbangan elektrolit, suplai darah yang buruk.

3. Penyakit jantung, termasuk arteri koroner, katup jantung, gagal jantung. Gangguan otot jantung, tumor, dan adanya infeksi.

4. Hipertensi atau tekanan darah tinggi, merokok, kondisi paru-paru tertentu.  Masalah tiroid, anemia, dan masalah kesehatan lainnya.

5. Kelelahan, pendarahan, stres fisik dan mental, termasuk kecemasan.

Baca: Gangguan Irama Detak Jantung, Apa Itu Aritmia?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

2 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.


Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

3 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

3 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

11 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

13 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

13 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

17 hari lalu

Hidup Normal dengan Hemofilia
Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Penderita dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

17 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

19 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.