Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Gangguan Kesehatan Mata Merah

image-gnews
Ilustrasi mata gatal atau mata merah. shutterstock.com
Ilustrasi mata gatal atau mata merah. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Kondisi mata merah biasanya tersebab iritasi. Merujuk Cleveland Clinic, kemerahan muncul ketika pembuluh darah kecil di bawah permukaan mata meradang.  Kondisi ini bisa  mempengaruhi satu atau kedua mata. Mata merah bisa saja kondisi ringan, tapi juga menandakan gangguan kesehatan yang serius.

Risiko mata merah

1. Pandangan kabur

Penglihatan kabur gejala dari banyak gangguan neurologis. Jika mengalami penglihatan kabur dengan mata merah, kombinasi itu bisa saja masalah kesehatan yang serius. Misalnya, infeksi kategori berat.

2. Konjungtivitis

Mengutip Healthline, konjungtivitis merupakan infeksi virus yang berakibat mata merah. Sakit mata parah harus segera ditangani, karena kerusakan mata bisa terjadi dalam waktu singkat. Misalnya, ulkus kornea tersebab bakteri Pseudomonas bisa berkembang menjadi infeksi mata serius dalam waktu 48 jam jika tak segera diobati.

Baca: Mata Merah: Simak Perawatan, Pengobatan dan Pencegahannya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Kepekaan ekstrem

Mengutip Verywell Health, kepekaan ekstrem terhadap cahaya biasa terjadi saat migrain atau cedera kepala. Seiring mata merah, itu juga bisa menjadi gejala iritasi atau peradangan. Sensitivitas cahaya gejala umum yang terjadi ketika kornea atau lapisan bening di depan mata mengalami iritasi. Misalnya, abrasi kornea atau ulkus kornea. Bisa juga tersebab iritis peradangan mata otot siliaris di belakang iris meradang dan mulai kejang, menyebabkan sensitif terhadap cahaya.

4. Halo (fenomena optis)

Mengutip Cleveland Clinic, halo berwarna gejala katarak, edema kornea, dan glaukoma sudut tertutup akut. Kondisi ini juga menyebabkan mata merah, tapi tak selalu begitu. Ketika mengalami pembengkakan di mata, kornea menjadi lebih tebal. Ketika itu terjadi cahaya menyebar seperti melihat lingkaran.

Baca: 4 Jenis Makanan untuk Kesehatan Mata, Bukan Cuma Wortel

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

6 hari lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?


Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

6 hari lalu

Ilustrasi Lyme Disease. Webmd.com
Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.


7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

9 hari lalu

Ilustrasi Glaukoma. Wikipedia
7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.


Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

9 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

13 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

14 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

15 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

23 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

26 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

27 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.