Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gaya Hidup Sehat Bisa Sejalan Atasi Masalah Krisis Lingkungan

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Manajer of Nutrifood Research Center Felicia Kartawidjaja Putra/Nutrifood
Manajer of Nutrifood Research Center Felicia Kartawidjaja Putra/Nutrifood
Iklan

Dalam mengurangi lemak, beberapa cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengubah cara masaknya. Bila Anda terbiasa memasak dengan menggoreng makanan, cobalah untuk mengolah makanan dengan menumis, panggang, bakar, atau asap, rebus. "Bisa pula memilih jenis lemak baik, seperti lemak yang berasal dari alpukat, lalu membatasi lemak dari makanan penuh krim, keju atau mentega, serta menghindari lemak buatan seperti yang berasal dri kue-kuean," lanjut Felicia. 

Dalam hal aktivitas fisik, Felicia juga memberikan beberapa tips yang bisa membuat masyarakat untuk lebih aktif bergerak. Cara pertama adalah selalu menaiki tangga dan bukan naik lift. Lalu memperbanyak langkah dengan sering jalan kaki. Aktif dengan mengajak olahraga orang-orang terdekat juga bisa menjadi pilihan. "Terakhir mulailah secara bertahap dan batasi waktu bermain gadget atau peralatan elektronik lain," katanya. 

Head of Corporate Communication an Green Committee Nutrifood Angelique Dewi

Gaya Hidup Sehat Bisa Berkontribusi Jaga Kelestarian Alam

Head of Corporate Communication an Green Committee Nutrifood Angelique Dewi mendukung pertanyataan Felicia. Menurutnya, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk tetap sehat dimulai dari gaya hidup yang baik. 

Gaya hidup sehat juga sebenarnya bisa membantu untuk melestarikan dan menjaga lingkungan kita. Angelique mengatakan baik masyarkat desa dan kota, sebariknya mengikuti gaya hidup nutrisi seimbang melakukan olahraga rutin serta manajemen stres. "Kebiasaan gaya hidup sehat ini tentu bisa meningkatkan kondisi kesehatan global," katanya. 

Selama ini, kata Angelique, cukup banyak masyarakat Indonesia yang makan dengan konsep 'yang penting kenyang'. Namun dengan mengikuti gaya hidup sehat, bisa saja kita menyatukannya dengan konsep gaya hidup ramah lingkungan. Salah satu contohnya adalah dengan mengkonsumsi makanan sayur dan buah secara utuh. Kedua jenis makanan itu tidak mahal di Asia Tenggara dibandingkan dengan sayur dan buah ketika belanja di Eropa. Angelique juga menyarankan untuk mengkonsumsi makanan asli dan bukan makanan olahan. "Dengan mengkonsumsi makanan utuh, kita bisa mengurangi plastik yang selalu jadi pembungkus makanan olahan," katanya. 

Angelique juga mengingatkan bahwa salah satu faktor gaya hidup sehat adalah dengan memiliki pikiran dan jiwa yang sehat. Boleh saja seseorang healing dan pergi melakukan apa yang disukai. Walau begitu, Angelique lebih menyarankan untuk melakukan forest bathing, yaitu alih-alih jalan ke mall, bisa mengunjungi tempat yang dikeliling pepohonan. "Forest Bathing selain bagus untuk kita, bagus juga untuk bumi. Forest bathing bisa bantu turunkan stres, tingkatkan imun tubuh, hingga meningkatkan kesehatan seseorang. Bagi warga ibu kota, bisa sekali untuk jalan-jalan ke Sentul atau Bogor. Jadi selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga bisa terjaga," katanya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Head of Corporate Communication an Green Committee Nutrifood Angelique Dewi /Nutrifood

Gaya hidup sehat serta memikirkan lingkungan juga bisa juga diaplikasikan dalam hal pola makan. Makan dengan mindfull bisa membantu seseorang menyadarkan diri ketika sedang mengkonsumsi sesuatu. Dengan makan secara mindfull orang pun akan menyadari dan merasakan apa makanan yang sedang disantap. Kesadaran dalam makan juga membantu seseorang mengurangi kebiasaan membuang makanan berlebih dan makan secukupnya saja. 

Secara korporasi, Nutrifood, kata Angelique, berusaha untuk mengurangi sampah makanan. Nutrifood bekerja sama dengan beberapa organisasi bank makanan di Indonesia. Jadi bila ada produk yang terkontaminasi rasa, dan tentu saja masih bisa dimakan, akan dialihkan ke food bank. "Kami tidak bisa menjual produk yang harusnya memiliki rasa cokelat, tapi terkontaminasi stroberi," katanya. Makanan lain yang biasanya dikirim ke food bank, ada makanan produksi Nutrifood yang batas kedaluwarsanya masih sudah hampir habis. "Biasanya 3 bulan sebelum expired, kami tarik, dan makanannya, kami berikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kembali, makanan itu masih aman untuk dimakan ya," katanya. 

Mengurangi konsumsi protein dari daging merah dan lebih memilih protein dari ikan atau protein nabati juga bisa menjadi pilihan untuk meningkatkan gaya hidup sehat sekaligus mendukung alam yang lestari. Daging memiliki kalori yang tinggi dibandingkan ikan ataupun protein nabati. Konsumsi daging juga bisa menyebabkan pemanasan global karena daging itu meningkatkan emisi gas. Daging bisa meningkatkan deforestasi untuk keperluan lahan ternak. Daging juga bisa melepas gas metana. "Butuh alih fungsi lahan yang besar untuk pakan ternak, mengubah sumber protein kita mejadi ikan atau lebih ke protein nabati, kacang-kacangan atau tempe juga bisa menjadi pilihan gaya hidup sehat sekaligus melestarikan lingkungan," katanya. 

Co-founder Tempe Movement Amadeus Driando Ahnan Winarno setuju, mengkonsumsi tempe bisa menjadi alternatif protein yang baik sekaligus ramah lingkungan. Menurut Andro, sapaan Amadeus, orang Indonesia secara objektif mengonsumsi tujuh kilogram tempe per tahun. Jumlah itu setara dengan pemenuhan protein hingga 10 persen. Jumlah tempe yang dikonsumsi masyarakat Indonesia ini juga jauh lebih tinggi dari daging yang hanya 3,1 persen, telur 1,2 persen, dan tahu 8,1 persen.

Co-founder Tempe Movement Amadeus Diando Ahnan Winarno /Nutrifood

Menurut standar Planetary Healthy Diet, menetapkan batasan karena daging merah sangat boros sumber daya lingkungan dan meningkatkan beberapa risiko kesehatan. Batasan itu penting dibuat agar orang tidak cepat sakit dan bumi tidak cepat rusak. Menurut Andro, sebenarnya dibandingkan daging, produksi tempe bisa empat kali lipat lebih efisien dalam penggunaan energi serta 20 kali lebih rendah dalam menghasilkan emisi gas rumah kaca. Selain itu, harganya pun bisa juga lebih murah delapan kali dibandingkan harga daging sapi.

Faktor lingkungan semakin menjadi pertimbangan orang memilih makanan. Maklum bumi sudah semakin tua dan penuh oleh manusia. Diperkirakan jumlah manusia mencapai 10 miliar pada 2050 nanti. Artinya, akan ada lebih banyak lagi orang yang membutuhkan makan. Mengubah konsumsi daging merah dengan protein nabati, pasti bisa menghemat penggunaan lahan hingga 90 persen, dan menghemat air hingga 10 persen.

Darurat Krisis Iklim

Head of Secretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari, Gita Syahrani mengatakan krisis iklim sudah tidak bisa dihindari. Dampaknya pun tidak bisa dihilangkan, akibatnya masyarakat perlu melakukan adaptasi terhadap dampak dari krisis iklim itu. "Dampak yang pasti adalah tanah akan semakin kering, dan suhu akan naik. Akibatnyam, permukaan air laut akan naik. Dari segi cuaca, ada daerah di Indonesia yang ada hujan, ada juga tempat yang tidak ada hujan," katanya. 

Berbagai bencana dari krisis iklim juga bisa dialami masyarakat. Dampaknya seperti bencana banjir, atau bahkan dampak kesehatan seperti meningkatkan kasus demam berdarah bisa terjadi. Krisis iklim bisa akibatkan 52 virus yang tadinya tidur jadi bangkit karena adanya kenaikan suhu yang terjadi. "Jadi kita perlu tingkatkan imunitas tubuh dan juga (daya tahan) alam, jadi perlu tingkatkan kesehatan dan kesehatan alam," kata Gita. 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 jam lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

3 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga/Asics
Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

9 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

9 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

9 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

13 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.