Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Bahaya Mencabut Bulu Hidung dengan Sembarangan

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi cabut bulu hidung. fashionmagazine.com
Ilustrasi cabut bulu hidung. fashionmagazine.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bulu hidung yang terlalu panjang hingga sampai ke permukaan memanglah bisa membuat tidak percaya diri. Sebagian orang akan melakukan pencabutan untuk menghilangkannya. Namun, apakah tidak masalah jika mencabut bulu hidung?

Melansir dari Healthline, bulu hidung berfungsi untuk menjaga agar debu, alergen, dan partikel kecil tidak masuk ke paru-paru. Jadi dengan menghilangkan bulu hidung, maka akan ada kemungkinan membuat Anda akan lebih sensitif terhadap berbagai jenis kotoran.

Selain itu, mencabut bulu hidung dapat menyebabkan iritasi, infeksi, bahkan komplikasi. Berikut komplikasi yang bisa terjadi jika Anda mencabut bulu hidung:

1, Bulu hidung akan tumbuh ke dalam

Ini adalah komplikasi yang paling umum terjadi jika Anda mengcabut bulu hidung. Gejala yang paling umum ketika bulu hidung tumbuh ke dalam adalah pembentukan benjolan seperti jerawat, rasa sakit, dan rasa gatal. Keadaan ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya, namun jika terjadi kronis, akan lebih baik jika kamu menemui dokter.

2. Vertibulitis hidung

Ketika mencabut bulu hidung, akan ada kemungkinan terjadi luka. Lalu jika luka ini terinfeksi oleh bakteri Staphylococcus, maka akan terjadi infeksi staph yang akan mengakibatkan ruang depan hidung menonjol dari wajah. Gejala paling umum adalah kemerahan di dalam dan di luar hidung, adanya benjolan seperti jerawat, ada kerak yang menumpuk, dan rasa sakit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Furunkulosis hidung

Ini merupakan infeksi dalam folikel bulu hidung dan paling umum terjadi pada orang yang memiliki defisiensi imun. Infeksi furukulosis ini biasanya akan menyebabkan rasa sakit, kemerahan, dan pembengkakan. Namun dalam beberapa kasus, infeksi ini juga bisa menyebabkan komplikasi serius jika firus menyebar ke pembuluh darah yang menuju ke otak. Komplikasi yang bisa terjadi seperti:

  • Trombosis sinus kavernosa, merupakan pembentukan bekuan darah di bagian otak tepat di belakang mata.
  • Selulitis, merupakan infeksi bakteri yang bisa mempengaruhi kulit dan jaringan-jaringan di bawahnya.
  • Meningitis bakterial akut, merupakan peradangan pada jaringan yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.

Itulah bahaya mencabut bulu hidung jika dilakukan dengan sembarangan.

FANI RAMADHANI 

Baca juga: Sering Mencabut Bulu Hidung Bisa Timbul Benjolan Nyeri

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

1 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.


Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

3 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

4 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

5 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

7 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

10 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

13 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

13 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

14 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

17 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.