TEMPO.CO, Jakarta - Waspada jika tiba-tiba sering sakit kepala. Spesialis bedah saraf Affan Priyambodo mengatakan sakit kepala hebat yang terjadi secara tiba-tiba bisa jadi merupakan gejala serangan stroke.
"Gangguan keseimbangan atau sakit kepala tiba-tiba, jadi tiba-tiba jatuh misalkan, atau pusing tiba-tiba," kata Affan Priyambodo dalam webinar HUT ke-103 RSCM bertajuk "Pengobatan Stroke Sumbatan Terkini: Time is Brain", Rabu, 9 November 2022.
Affan menambahkan gejala stroke selalu muncul tiba-tiba dan bukan sesuatu yang telah berlangsung lama. "Serangan stroke itu tiba-tiba, jadi bukan yang berlangsung lama. Kejadiannya tiba-tiba," ujarnya.
Gejala stroke yang perlu dikenali
Dia menjelaskan untuk memudahkan mengenali gejala stroke yaitu dengan memahami singkatan BE FAST yang memiliki kepanjangan Balance, Eye, Face, Arm, Speech, dan Time. Balance adalah gangguan keseimbangan atau sakit kepala hebat, sedangkan eye adalah gangguan penglihatan secara tiba-tiba.
"Eye itu salah satu atau kedua mata tiba-tiba tidak bisa melihat," ujarnya.
Sedangkan face berarti salah satu sisi wajah menjadi turun dan arm merupakan gejala stroke yang menyebabkan satu sisi tubuh mengalami kelemahan.
"Misalkan tiba-tiba tidak mampu mengangkat tangan. Ketika lagi memegang gelas, tiba-tiba jatuh, itu yang arm," katanya.
Sementara speech berarti kemampuan berbicara yang mendadak menjadi tidak jelas yang disebabkan gangguan pada pembuluh saraf lidah. Kemudian time adalah pesan jika melihat orang mengalami gejala-gejala tersebut agar segera mencari pertolongan atau bawa ke rumah sakit.
"Time maksudnya sesegera mungkin datang mencari pertolongan, baik menelepon atau datang ke rumah sakit," tegas Affan.
Affan mengatakan pasien yang mengalami serangan stroke harus ditangani segera karena berisiko matinya sel otak. "Bayangkan bila tersumbat, 1,9 juta sel otak mati per menit. Kebayang kalau itu fungsi yang utama, semakin lama semakin memburuk fungsi otak," katanya.
Ia menambahkan pengobatan harus diberikan maksimal delapan jam setelah serangan stroke. "Rata-rata pengobatan batasnya itu 4,5 jam untuk pemberian obat penghancur sumbatan dan waktu delapan jam guna menarik sumbatan tersebut," jelasnya.
Baca juga: Waspadai Komplikasi Hipertiroid, Stroke sampai Gagal Jantung