TEMPO.CO, Jakarta - Menurut data yang dikumpulkan oleh Equal Rights Advocates, sebuah pusat hukum wanita di AS, 90 hingga 95 persen wanita di Amerika Serikat mengalami pelecehan seksual dan berdampak buruk setelahnya. Lantas, apa saja dampak pelecehan seksual kepada korban?
Dikutip laman NBC News, pelecehan seksual dapat memicu gejala depresi dan kecemasan bagi korban atau bahkan memperburuk gejala yang telah ia derita. Korban pelecehan seksual juga menunjukkan gejala PTSD atau stres setelah traumatik, terutama jika pelecehan tersebut mengarah pada kekerasan atau penyerangan.
Baca : Tips Menghindari Pelecehan Seksual di Tempat Umum Menggunakan Benda Sederhana
Selain itu, melansir laman Banyan Mental Health, terdapat beberapa efek psikologis yang paling umum dialami korban pelecehan seksual, antara lain:
1. Perasaan malu atau bersalah;
2. Isolasi sosial atau penarikan diri;
3. Masalah tidur;
4. Gangguan Makan;
5. Kilas balik atau mimpi buruk;
6. Menghindari tempat/hal tertentu yang berkaitan dengan peristiwa tersebut;
7. Gangguan kecemasan;
8. Depresi dan pikiran atau tindakan bunuh diri.
Sayangnya, sebagian besar kroban akan mengalami efek ini dalam kapasitas tertentu. Sementara, banyak efek psikologis yang dialami pelecehan seksual termasuk perasaan malu, bersalah, atau takut yang lebih parah.
Selain itu, sebuah studi dari NCBI mencatat seseorang yang pernah mengalami pelecehan seksual secara signifikan lebih memungkinkan untuk mengalami gangguan kecemasan, gangguan makan, tidur, dan upaya bunuh diri di atas rata-rata.
Tanpa perawatan kesehatan mental profesional, hal itu dapat menyebabkan beberapa orang bahkan mungkin akan beralih ke penyalahgunaan zat sebagai cara untuk melepaskan diri dari perasaan mereka yang berlebihan atau sebagai cara untuk mencoba mengatasinya.
Tak hanya itu, mengutip laman ABC News, para peneliti di University of Pittsburgh menemukan bahwa wanita yang mengalami pelecehan seksual mungkin akan mengalami peningkatan tekanan darah dan insomnia.
Para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh mengajak 304 wanita tidak merokok antara usia 40 dan 60 tahun dari komunitas lokal dan mencatat tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan mereka.
Mereka menemukan bahwa wanita yang pernah mengalami trauma ini lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi, kurang tidur, dan gejala depresi serta kecemasan yang signifikan. Para peneliti menyimpulkan bahwa upaya yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan wanita juga harus menargetkan penanganan terhadap pelecehan seksual dan pencegahan pelecehan seksual.
Menurut American Academy of Family Physicians, beberapa dampak medis lainnya yang terkait dengan trauma pelecehan seksual termasuk nyeri kronis (panggul, punggung), sakit kepala, sindrom iritasi usus, disfungsi seksual, tekanan darah tinggi, dan rasa mulas yang berlebihan.
MUHAMMAD SYAIFULLOH
Baca : Mengenal Perbedaan Pelecehan Seksual dan Kekerasan Seksual
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.