Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beragam Jenis Flu, Kenali Flu Unta sampai Flu Tomat

image-gnews
Ilustrasi wanita flu sedang bekerja di kantor. shutterstock.com
Ilustrasi wanita flu sedang bekerja di kantor. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan terjadi peningkatan jumlah kasus flu unta di seluruh dunia. Bahkan UK Health Security Agency (UKHSA) mengimbau para penggemar sepak bola Piala Dunia 2022 yang kembali dari Qatar untuk mewaspadai tanda-tanda terinfeksi virus ini. 

Menurut catatan UKHSA, terdapat setidaknya 2.600 kasus flu unta yang terkonfirmasi dan 935 di antaranya menyebabkan kematian. Flu unta pertama kali teridentifikasi di Arab Saudi pada April 2012.

Menurut laporan WHO, flu unta tak kalah mematikan dibandingkan Covid-19. Satu dari tiga pasien yang terinfeksi berakhir meninggal dunia. 

Flu unta dapat menyebabkan masalah pernapasan ringan, akut, hingga kematian. Ini terjadi karena virus menginfeksi paru-paru dan menyebabkan radang atau pneumonia. 

Baca: Piala Dunia 2022 Dibayangi Flu Unta, WHO: 35 Persen Pasien Terinfeksi Meninggal

Beragam Jenis Flu

Selain Flu Unta, Berikut Sederet Flu Lain yang Menghebohkan Dunia:

1. Flu Burung

Mengutip Health Direct, flu burung juga dikenal sebagai avian influenza. Flu ini subtipe virus influenza A (H5N1) yang utamanya menyerang unggas. 

Flu burung dapat menyebabkan infeksi serius dan kematian pada manusia. Meski kasusnya belum ditemukan di Australia.

Kebanyakan orang yang terdiagnosis flu burung tertular dari unggas yang terinfeksi. Sejauh ini, tidak ada bukti bahwa flu burung dapat menular dari manusia ke manusia.

2. Flu babi

Flu babi adalah jenis virus influenza A yang ditemukan pada babi. Pada tahun 2009, strain virus flu yang dikenal H1N1 ini menyebabkan infeksi pernapasan pada manusia.

Kasus flu babi menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dan menjadi pandemi. WHO menyatakan pandemi flu babi berakhir pada Agustus 2010.

Kebanyakan orang mendapat gejala flu babi yang ringan. Namun flu babi dapat mengakibatkan kondisi parah pada beberapa kelompok rentan. Di antaranya ibu hamil, orang Aborigin atau Torres Strait Islander.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Flu Singapura

Flu Singapura adalah infeksi virus yang menyebabkan sariawan di mulut dan lecet di kulit. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut penyakit tangan, kaki, dan mulut.

Flu Singapura atau hand, foot, and mouth disease (HFMD) mudah menular. Flu ini sering menyerang anak usia 5 sampai 10 tahun. 

Flu Singapura disebabkan infeksi Coxsackievirus A16 dan Coxsackievirus A6. Yaitu jenis virus yang termasuk dalam kelompok Enterovirus.

Virus penyebab flu Singapura hidup di cairan hidung dan tenggorokan. Juga air liur, feses, dan cairan dari lepuh di kulit.  

4. Flu Tomat

Flu tomat menyebar di India dan menyebabkan beberapa gejala yang mirip dengan COVID-19. Termasuk di antaranya demam, kelelahan, dan nyeri tubuh.

Mengutip Everyday Health, flu tomat juga menyebabkan lepuh merah terang yang menyakitkan. Secara bertahap lepuh ini tumbuh seukuran tomat dan menyebar ke seluruh tubuh.

Meskipun jarang terjadi, setidaknya 100 kasus flu tomat sudah dilaporkan di India. Virus dapat menyebar melalui kontak langsung dengan popok kotor atau permukaan yang tidak bersih.

Saat ini, kasus flu tomat di India sedang diidentifikasi setelah tes diagnostik mengesampingkan demam berdarah, chikungunya, virus zika, virus varicella zoster, dan herpes.

DELFI ANA HARAHAP

Baca juga: Setelah Flu Burung, Flu SIngapura dan Flu Babi Muncul Flu Tomat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

3 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.


Musim Mudik Lebaran, Waspadai Penularan Flu Singapura di Perjalanan

12 hari lalu

Flu Singapura.
Musim Mudik Lebaran, Waspadai Penularan Flu Singapura di Perjalanan

Waspada dan jaga kesehatan di tengah ancaman penularan flu Singapura selama musim libur dan mudik Lebaran. Perhatikan hal ini.


Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

13 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya


Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

13 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?


Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

13 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

14 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Penyebab dan Cara Mencegah Flu Singapura

17 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Penyebab dan Cara Mencegah Flu Singapura

Beberapa pasien flu Singapura bahkan masih menularkan virus beberapa hari atau minggu setelah gejala dan tanda infeksi hilang.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

17 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Cermati Gejala-gejala Flu Singapura

18 hari lalu

Flu Singapura.
Cermati Gejala-gejala Flu Singapura

Anak-anak paling berisiko kena flu Singapura terutama yang lebih kecil atau balita. Meski jarang, penyakit ini bisa juga terjadi di orang dewasa