TEMPO.CO, Jakarta - Stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak Anda terputus. Tanpa oksigen dalam darah, sel-sel otak mulai mati dalam hitungan menit. Untuk itu penting membantu agar tubuh tetap sehat dan dijauhi dari stroke.
Stroke dapat terjadi dalam dua cara utama seperti sesuatu menghalangi aliran darah, atau sesuatu menyebabkan pendarahan otak. Apa saja yang bisa memicu stroke?
Baca: Awas, Sakit Kepala Tiba-tiba Bisa jadi Gejala Stroke
Pemicu Stroke
1. Tekanan darah tinggi
Melansir dari WebMD, tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu penyebab terbesar stroke. Jika tekanan darah biasanya 130/80 atau lebih tinggi, sebaiknya lakukan perawatan.
2. Merokok
Merokok atau mengunyahnya meningkatkan kemungkinan terkena stroke. Nikotin membuat tekanan darah naik. Asap rokok menyebabkan penumpukan lemak di arteri leher utama. Ini juga mengentalkan darah dan membuatnya lebih mungkin menggumpal. Bahkan asap rokok dapat mempengaruhi tubuh.
3. Penyakit jantung
Kondisi ini termasuk katup jantung yang rusak serta fibrilasi atrium, atau detak jantung tidak teratur, yang menyebabkan seperempat dari semua stroke di antara orang yang sangat tua. Ini juga bisa mengalami penyumbatan arteri akibat timbunan lemak.
4. Diabetes
Orang yang memiliki diabetes sering memiliki tekanan darah tinggi dan lebih cenderung kelebihan berat badan. Keduanya meningkatkan kemungkinan stroke. Diabetes merusak pembuluh darah, yang membuat stroke lebih mungkin terjadi. Jika mengalami stroke saat kadar gula darah tinggi, cedera otak akan lebih besar.
5. Berat badan dan olahraga
Peluang terkena stroke dapat meningkat jika kelebihan berat badan. Lakukan olahraga setiap harinya agar mengurangi peluang terkena stroke. Lakukan jalan cepat selama 30 menit, atau lakukan latihan penguatan otot seperti push up dan latihan beban.
6. Obat-obatan
Beberapa obat dapat meningkatkan peluang terkena stroke. Misalnya, obat pengencer darah, yang disarankan dokter untuk mencegah penggumpalan darah, terkadang bisa membuat stroke lebih mungkin terjadi melalui pendarahan. Terapi hormon yang digunakan untuk gejala menopause seperti hot flashes juga berisiko stroke yang lebih tinggi. Dan estrogen dosis rendah dalam pil KB juga bisa membuat peluang stroke meningkat.
7. Usia
Siapapun bisa terkena stroke, bahkan bayi dalam kandungan. Secara umum, peluang stroke meningkat seiring bertambahnya usia. Mereka berlipat ganda setiap dekade setelah usia 55 tahun.
8. Keluarga
Stroke dapat diturunkan dalam keluarga. kerabat memiliki kecenderungan yang sama untuk mendapatkan tekanan darah tinggi atau diabetes. Beberapa stroke dapat disebabkan oleh kelainan genetik yang menghalangi aliran darah ke otak.
Wanita sedikit lebih kecil kemungkinannya terkena stroke dibandingkan pria pada usia yang sama. Tetapi wanita mengalami stroke pada usia lanjut, yang membuat mereka lebih kecil kemungkinannya untuk pulih.
MALINI
Baca juga: 4 Tips Mencegah Terkena Stroke
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.