TEMPO.CO, Jakarta - Kulit berminyak mengacu pada kondisi kulit wajah yang mengeluarkan terlalu banyak minyak hingga tampak mengkilap. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Ada banyak hal yang dapat dikaitkan dengan kondisi kulit berminyak, mulai dari gen, hormon hingga lingkungan. Namun, penyebab utama kulit berminyak datang dari makanan sehari-hari.
Dilansir dari Times of India, berikut sejumlah makanan yang menyebabkan kulit berminyak:
1. Makanan yang mengandung susu
Kandungan hormon yang tinggi dalam produk susu dapat menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan kulit menjadi lebih berminyak, sehingga membuat kulit lebih rentan terhadap jerawat. Jadi, alih-alih meminum produk susu, seseorang bisa memilih minuman lain yang lebih sehat.
2. Makanan yang digoreng
Banyak penelitian yang menemukan bahwa mengonsumsi terlalu banyak asam lemak omega-6 dapat menyebabkan jerawat pada kulit. Makanan yang digoreng dengan minyak seperti kentang goreng dan keripik memiliki kandungan asam lemak omega-6 yang tinggi di dalamnya, sehingga dapat memperburuk kesehatan kulit.
3. Makanan asin
Garam penting untuk meningkatkan selera, pola makan, serta kesehatan. Tetapi terlalu banyak garam dapat menyebabkan dehidrasi pada kulit. Ketika kulit mengalami dehidrasi, ia melawan kehilangan air dengan memproduksi minyak secara berlebihan.
4. Alkohol
Alkohol membuat kulit kering dan dehidrasi, sehingga dapat menyebabkan peningkatan produksi minyak untuk mengimbangi kehilangan air. Alkohol juga membuat penderitanya lebih banyak berkeringat sehingga bisa menyumbat pori-pori.
5. Makanan manis
Makanan manis tidak hanya meningkatkan kadar glukosa darah, tetapi juga dapat menyebabkan banyak jenis masalah kesehatan lainnya. Penelitian menemukan bahwa makan makanan yang mengandung banyak gula dapat menyebabkan peradangan pada tubuh, yang membahayakan kulit dan membuatnya berminyak.
6. Daging merah
Melansir laman Universitas Muhammadiyah Surabaya, daging merah mengandung lemak jenuh yang tinggi, yang dapat meningkatkan peradangan pada kulit. Peradangan yang berlebihan ini dapat menyebabkan produksi minyak berlebih. Seseorang bisa membatasi asupan lemak jenuh dengan mengalihkan konsumsi daging merah ke unggas atau ikan.
7. Biji-bijian olahan
Tepung olahan mengalami kehilangan serat, mineral, antioksidan, lemak, protein, vitamin, dan karbohidrat penting lainnya saat diproses. Tepung putih olahan diyakini dapat menyebabkan lonjakan cepat kadar gula darah. Karena itu, mengonsumsi biji-bijian secara utuh akan memberi asupan serat tingkat tinggi yang akan menjaga kadar gula darah stabil dan menyeimbangkan produksi minyak.
8. Makanan panas dan pedas
Makanan pedas bisa bermanfaat untuk metabolisme, tapi memiliki efek yang sangat buruk untuk kulit, terutama jika rentan terhadap jerawat dan rosacea yang disebabkan oleh kulit yang terlalu berminyak. Makanan panas dan pedas akan menaikkan suhu tubuh dan melebarkan pembuluh darah, yang akan mengiritasi kulit dan membuat kulit semakin meradang.
“Jika ingin menyeimbangkan produksi minyak dan mengontrol kulit berminyak, kurangilah konsumsi makanan pedas. Bahkan, jika sedang mencoba menghilangkan kondisi jerawat dan rosacea, sebaiknya hentikan konsumsi makanan pedas sama sekali,” kata Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, Neny Triastuti.
WINDA OKTAVIA
Pilihan Editor: 5 Penyebab Kulit Berminyak Berlebihan, Makanan hingga Produk Perawatan
