Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebab Anak Muda Sekarang Lebih Rentan Alami Penyakit Jantung

Reporter

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan kardiologi pediatrik Aditya Agita Sembiring menjelaskan gaya hidup yang tidak sehat membuat anak muda bisa terkena penyakit jantung.

"Untuk bisa sakit jantung itu enggak mudah, eggak serta merta. Kita ambil contoh yang paling populer itu sakit jantung koroner. Biasanya terjadi pada kakek-kakek usia 70 tahun. Sekarang 30 tahunan bisa sudah serangan jantung," jelas anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiologi Indonesia (PERKI) itu. "Kenapa? Satu karena lifestyle. Serangan jantung enggak bisa tiba-tiba sehat terus kena serangan jantung. Itu enggak mungkin, harus ada faktor risikonya." 

Aditya juga menyampaikan lima faktor risiko penyakit jantung, yakni diabetes, hipertensi, kolesterol, riwayat keluarga, dan merokok. Salah satu faktor risiko yang menyebabkan anak-anak muda sudah mengalami penyakit jantung adalah gaya hidup yang mulai merokok sejak usia sekolah.

"Sekarang anak-anak SMP sudah merokok. Anak SMA sudah merokok. Mereka juga enggak mikir, merokoknya sampai dua bungkus, tiga bungkus. Bayangin coba. Jadi, lifestyle ini yang menjadikan kenapa yang muda sudah terkena jantung," paparnya.

Terbantu teknologi
Selain itu, kini teknologi di dunia kesehatan pun sudah semakin canggih. Oleh sebab itu, ia mengatakan lebih mudah untuk mendeteksi generasi muda yang mengalami penyakit jantung. Sebenarnya, sejak dulu pun sudah terdapat beberapa kasus anak muda meninggal karena serangan jantung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Zaman dulu deteksi serangan jantung belum secanggih sekarang. Zaman dulu kalau ada anak muda sakit terus meninggal tiba-tiba dibilangnya angin duduk, kesambet, dan lain-lain. Sekarang teknologi semakin canggih, apalagi di bidang kardiovaskular. Deteksinya semakin oke," terangnya.

Ia pun mengimbau masyarakat, terutama generasi muda, mengubah gaya hidup. Dia menyarankan agar menghindari rokok dan mulai menerapkan pola makan serta hidup yang sehat.

Pilihan Editor: Ibu Hamil Punya Penyakit Jantung, Risiko Bayi Stunting

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Bagaimana Kolesterol Tinggi Mempengaruhi Kesehatan Jantung?

3 hari lalu

Kolesterol tinggi. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Kolesterol Tinggi Mempengaruhi Kesehatan Jantung?

Orang yang memiliki kolesterol tinggi, dalam laman veywellhealth memiliki risiko jauh lebih tinggi terkena penyakit jantung.


Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

3 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

Dalam upaya pencegahan, mengidentifikasi berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes hingga kanker bisa dilakukan dengan tes genetik.


Diabetes hingga Kanker Payudara, Berikut Sederet Penyakit Silent Killer

4 hari lalu

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Diabetes hingga Kanker Payudara, Berikut Sederet Penyakit Silent Killer

Silent killer adalah penyakit mematikan yang tidak memiliki gejala atau indikasi yang terlihat kentara. Apa saja penyakit tersebut?


Khasiat Jamur untuk Membantu Kendalikan Tekanan Darah

4 hari lalu

Ilustrasi jamur putih. Shutterstock
Khasiat Jamur untuk Membantu Kendalikan Tekanan Darah

Penelitian menyebut makan jamur dapat membantu mengendalikan tekanan darah sehingga bahan makanan tersebut berguna bagi penderita hipertensi.


Beda Penyakit Kawasaki dengan Penyakit Jantung Biasa

5 hari lalu

Ilustrasi anak demam. saidsupport.org
Beda Penyakit Kawasaki dengan Penyakit Jantung Biasa

Penyakit Kawasaki tidak diobati dengan baik dapat menyebabkan komplikasi pelebaran pembuluh darah arteri koroner. Cek dampaknya.


5 Kiat Mengendalikan Kolesterol Tinggi untuk Mencegah Serangan Jantung

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
5 Kiat Mengendalikan Kolesterol Tinggi untuk Mencegah Serangan Jantung

Kolesterol tinggi menyebabkan penumpukan plak di arteri, menghalangi aliran darah ke organ dan jaringan


Klaim Tak Ada Warga Israel Usia di Bawah 50 Tahun Meninggal karena Covid-19 Dipertanyakan

5 hari lalu

Seorang wanita menerima dosis ketiga vaksin Covid-19 di Ramat HaSharon, Israel, 30 Juli 2021. Israel mulai memberikan suntikan ketiga vaksin virus Corona atau dosis penguat (booster) bagi warga berusia 60 tahun ke atas atau lansia. Xinhua/JINI
Klaim Tak Ada Warga Israel Usia di Bawah 50 Tahun Meninggal karena Covid-19 Dipertanyakan

Kementerian Kesehatan Israel dicecar terkait data kematian akibat Covid-19 di kalangan anak muda dan kaitannya dengan serangan jantung.


Dampak Penyakit Paru Obstruktif Kronis pada Penderita, Kualitas Hidup Turun

5 hari lalu

ilustrasi sesak napas. shutterstock.com
Dampak Penyakit Paru Obstruktif Kronis pada Penderita, Kualitas Hidup Turun

Dokter mengingatkan penyakit paru obstruktif kronis dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup penderita.


Peneliti Ungkap Kaitan Siklus Menstruasi dan Kesehatan Jantung

7 hari lalu

Ilustrasi kalendar menstruasi. Freepik.com
Peneliti Ungkap Kaitan Siklus Menstruasi dan Kesehatan Jantung

Penelitian menyebut wanita dengan siklus menstruasi atau durasi siklus yang relatif lebih pendek lebih rentan terkena penyakit jantung.


Inilah Risiko Kesehatan yang Mengintai jika Terlalu Sering Makan Pizza

7 hari lalu

Ilustrasi pizza. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Inilah Risiko Kesehatan yang Mengintai jika Terlalu Sering Makan Pizza

Pizza sebagai junk food memiliki beberapa risiko kesehatan. Apa saja risiko kesehatan tersebut?