TEMPO.CO, Jakarta - Ketika proses melahirkan berlangsung, seorang ibu akan dihadapkan dengan rasa sakit yang luar biasa saat kontraksi. Biasanya, untuk meminimalisir rasa sakit dan menyalurkan energi, seorang ibu akan refleks menutup mata. Namun tahukah Anda jika menutup mata saat mengejan waktu melahirkan bisa berbahaya?
Dikutip dari motherrisingbirth.com, alih-alih meminimalisir rasa sakit, menutup mata saat mengejan waktu melahirkan justru membuat seorang ibu akan lebih fokus dengan rasa sakit tersebut.
Merujuk dari whattoexpect.com, menutup mata terlalu kuat saat mengejan dapat menyebabkan pembuluh darah di selaput mata pecah karena tekanan. Tindakan menutup mata membuat tekanan di mata meningkat dan dapat menyebabkan pembuluh darah pecah sewaktu waktu, atau disebut perdarahan subkonjungtiva.
Meski tidak sakit, perdarahan ini kerap menimbulkan keluhan rasa tidak nyaman di daerah mata. Sebab, mata akan tampak merah seperti ada darah yang menggumpal di dalam bagian yang putih walau tidak mengganggu pandangan. Kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam 5 hingga 10 hari ke depan. Namun jika tidak kunjung membaik, penting untuk Anda memeriksakan ke dokter mata untuk evaluasi lebih lanjut.
Selain menutup mata, saat proses melahirkan berlangsung Anda juga tidak disarankan untuk menangis dan berteriak. Sebab menangis dan berteriak justru akan membuang-buang energi. Kebiasaan ini juga dapat berisiko menyebabkan tenggorokan kering, batuk, dan serak. Anda pun akan semakin panik dan tegang. Akibatnya, Anda tidak jelas menangkap instruksi dokter.
RINDI ARISKA
Pilihan Editor: Cara Pijat Perineum untuk Kurangi Robekan Vagina saat Melahirkan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.