TEMPO.CO, Jakarta - Pakar kesehatan Profesor Tjandra Yoga Aditama memberi tujuh tips puasa sehat dan bugar selama Ramadan 2023.
"Kita mulai memasuki bulan suci Ramadan tahun ini. Tentu kita semua ingin agar Ramadan dapat dijalani dengan baik dan juga sehat," kata Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI itu.
Baca Juga:
Pertama, setiap kali berbuka puasa dan sahur, hidangan dapat berupa kombinasi makanan pokok seperti beras, jagung, roti, ubi, dan lauk-pauk seperti kacang-kacangan, tempe, tahu, ikan, ayam, susu dan hasil olahannya, sayur dan buah dalam berbagai variasinya. Lalu, hindari makan makanan yang terlalu asin dan tinggi lemak setiap hari. Tips kedua adalah perbanyak minum air putih, sedapatnya 8-10 gelas sejak buka puasa sampai waktu sahur.
"Sebaiknya memang berbuka puasa dengan air putih, dan makanan manis yang berasal dari buah-buahan, kurma, dan lain-lain. Khusus untuk buah, akan baik kalau makan satu porsi lagi setelah salat tarawih atau menjelang tidur," jelas mantan Direktur WHO Asia Tenggara itu.
Ketiga, tetap lakukan olah raga atau aktivitas fisik yang memungkinkan. Jenis aktivitas, durasi, pemilihan waktu, dan intesitasnya dapat disesuaikan umur, daya tahan tubuh, dan sebagainya.
"Yang pasti, olahraga tetap perlu kita lakukan selama sebulan Ramadan," ujarnya.
Tips keempat, Ramadan merupakan saat yang tepat untuk membiasakan diri berhenti merokok. Asap rokok membahayakan diri dan orang-orang sekitar.
"Hentikan merokok sekarang juga. Bulan puasa merupakan saat yang tepat untuk berhenti merokok sehingga pada bulan-bulan berikutnya akan lebih mudah meninggalkan perilaku tersebut," paparnya.
Berhenti merokok
Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Mantan Kabalitbangkes Kemenkes RI itu mengatakan salah satu langkah awal yang jelas bermanfaat bagi kesehatan adalah jangan mengisap rokok saat berbuka puasa maupun waktu sahur.
"Kelima, bagi yang memang sudah ada penyakit tidak menular tertentu perlu diawasi lebih baik. Misalnya, lakukan kontrol tekanan darah secara rutin bagi penderita hipertensi atau kontrol gula darah secara teratur bagi penyandang diabetes, dan kontrol secara rutin untuk penyakit tidak menular lainnya," imbaunya.
Selain itu, kenali pula gejala awal serta kemungkinan tanda-tanda kegawatdaruratan penyakit yang mungkin terjadi. Keenam, bila diperlukan konsumsi obat-obatan rutin tertentu, misalnya untuk hipertensi, kolesterol, pengencer darah, diabetes, asma, dan penyakit paru obstruktif kronis maka sesuaikan jadwal minum obat selama bulan puasa, misalnya saat berbuka puasa, sebelum tidur, dan sahur, serta minum secara teratur sesuai anjuran dokter atau petugas kesehatan.
"Tentu yang terbaik kalau obat dua kali sehari maka konsumsi setiap sekitar 12 jam, atau katakanlah pada waktu buka dan sahur yang jaraknya sekitar 10 jam. Kalau tiga kali sehari maka idealnya setiap 8 jam sekali. Kalau Ramadan dapat dimodifikasi menjadi ketika buka, sebelum tidur, saat sahur, dan perlu konsultasi petugas kesehatan agar disesuaikan dengan obat yang diperlukan," katanya.
Tips terakhir, tetap jaga dan lakukan perilaku hidup bersih dan sehat dalam berbagai aspek selama sebulan menjalani ibadah puasa. "Berilah prioritas pada kesehatan, ingat kesehatan adalah anugerah yang amat besar dari Allah SWT yang perlu selalu kita jaga," tegasnya.
Pilihan Editor: Yang Harus Dihindari dan Lakukan kala Belanja Menjelang Ramadan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.