TEMPO.CO, Jakarta - Microsleep merupakan keadaan singkat di mana otak secara tidak sengaja mengalami tidur atau istirahat meskipun tubuh tetap terjaga. Mengutip WebMD, microsleep mengacu pada episode tidur yang berlangsung kurang dari 30 detik dan seringkali Anda tak menyadarinya.
Penyebab Microsleep
Mengutip Cleveland Clinic, penyebab umum microsleep adalah mengantuk dan kurang tidur. Gangguan tidur yang menyebabkan kurang tidur atau rasa kantuk yang berlebihan tampaknya paling mungkin terkait dengan microsleep. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuat kesimpulan pasti tentang hubungan antara gangguan tidur dan microsleep.
Orang dengan gangguan tidur kerja shift mungkin sangat tertarik dengan penelitian microsleep, karena kelompok ini hampir tiga kali lebih mungkin mengalami kecelakaan mobil.
Mereka yang mengalami insomnia dan apnea tidur obstruktif juga lebih mungkin mengalami kecelakaan mobil. Penelitian lebih lanjut mungkin mengindikasikan peningkatan risiko ini sebagian karena episode microsleep.
Orang yang cukup istirahat juga bisa mengalami microsleep, misalnya saat melakukan sesuatu yang berulang atau membosankan. Mengalami microsleep tidak selalu menunjukkan bahwa Anda kurang tidur atau memiliki gangguan tidur yang mendasarinya.
Risiko Microsleep
MelansirSleep Foundation, risiko utama microsleep adalah kecelakaan yang dapat terjadi saat mengemudi, mengoperasikan alat berat, melakukan operasi, atau tugas sensitif serupa lainnya. Dalam sebuah studi yang melibatkan simulasi mengemudi, episode microsleep dikaitkan dengan penurunan kinerja mengemudi.
Karena microsleep membuat orang menjadi kurang responsif atau tidak responsif terhadap rangsangan. Setiap situasi berisiko tinggi yang membutuhkan waktu reaksi cepat menjadi berisiko ketika seseorang microsleep.
The National Highway Traffic Safety Administration memperkirakan ada 6.000 kecelakaan fatal setiap tahun mungkin terkait dengan pengemudi yang mengantuk. Dalam satu survei, 4 persen pengemudi mengatakan mereka tertidur saat mengemudi setidaknya sekali dalam 30 hari terakhir.
Namun, bila Anda mengalami microsleep di lingkungan yang aman, kemungkinan besar tidak akan memberikan bahaya yang signifikan. Misalnya, Anda mengalami microsleep saat duduk di sofa, lalu Anda terjatuh
Pilihan Editor: Mengenali Kondisi Tertidur Microsleep