Pasien yang dikatakan sebagai "senang tertawa" menambah kadar kolesterol baik yang melindungi mereka dari sakit jantung dalam aliran darah. Peneliti mengatakan, hasil penelitian bisa menjadikan tertawa sebagai perawatan berguna pada beberapa keadaan.
Lee Berk, dokter dari Universitas Loma Linda di California, Amerika Serikat, yang mengetuai penelitian menyebutkan, "Pakar kesehatan terbaik memahami ada campur tangan fisiologi dasar mengenai emosi positif seperti suka ketawa, optimisme, dan harapan seseorang. Menurut dia, pilihan seseorang mengenai gaya hidup memberi dampak penting pada kesehatan dan penyakit," kata dia seperti yang dipetik Topnews.com, Minggu (19/4).
Tertawa sebagai antara lain bentuk perawatan sudah direncanakan sejak berpuluh-puluh tahun lalu, tapi tidak banyak bukti kuat mengenai efek dari segi kesehatan kepada pesakit.
Untuk kajian terbaru, pasien diminta menentukan acara komedi atau film yang mereka pikir paling menggelikan. Mereka kemudian diminta menonton program pilihan untuk minimal setengah jam sehari selama setahun.
Hasil penelitian yang dipaparkan pada pertemuan "Experimental Biology" di New Orleans, AS, itu menunjukkan setelah setahun kelompok yang ditempatkan doyan tertawa menunjukkan peningkatan 26 persen kolesterol baik.
Pasien yang hanya mengonsumsi obat tanpa banyak tertawa cuma menunjukkan kenaikan sebanyak tiga persen saja. Kelompok yang menonton acara komedi juga mengalami penurunan 66 persen dalam jumlah protein reaktif C yang merusakkan, dan meningkatkan risiko sakit jantung dalam tubuh.
Sementara kelompok satu lagi turut mengalami penurunan jumlah protein itu tetapi pada jumlah lebih kecil yaitu 26 persen selama lebih setahun.
BOBBY CHANDRA