TEMPO.CO, Jakarta - Kalium atau yang lebih dikenal dengan potassium merupakan mineral yang bermanfaat bagi tubuh, salah satunya adalah dapat menurunkan resiko penyakit jantung.
Kalium merupakan elektrolit terlarut yang dapat menghantarkan listrik. Listrik tersebut dapat digunakan untuk mengatur berbagai organ tubuh, beberapa di antaranya adalah konstraksi otot dan keseimbangan elektrolit dan cairan di dalam tubuh.
Dilansir dari laman Siloam Hospitals, ada beberapa manfaat dari kalium, di antaranya menjaga keseimbangan cairan, mengurangi resiko diabetes, mencegah batu ginjal, membantu fungsi sistem saraf tubuh, membantu mencegah stroke hingga menjaga massa otot.
Namun, siapa sangka kelebihan kalium dalam tubuh justru memberi dampak buruk dan menimbulkan beberapa tanda pada tubuh seperti sakit perut, nyeri dada, aritmia, otot melemah, mual hingga muntah.
Seseorang dengan kadar kalium melebihi batas normal pada tubuhnya dapat menimbulkan terjadinya hiperkalemia. Hiperkalemia merupakan suatu kondisi di mana kadar kalium dalam darah terlalu tinggi. Kondisi ini dapat terjadi karena gagal ginjal. Beberapa gejala yang ditimbulkan dari hiperkalemia adalah lemah otot, kesemutan, hingga gangguan irama jantung.
Hiperkalemia juga disebabkan oleh obat-obatan, salah satunya adalah obat hipertensi yang mengandung ACE inhibitor atau Angiotensin receptor blocker (ARB) yang biasanya diberikan pada penderita gagal ginjal kronik.
Untuk mencegah penyakit hiperkalemia, Anda perlu melakukan evaluasi fungsi ginjal secara rutin. Anda juga perlu mengontrol sumber kalium yang Anda konsumsi, beberapa makanan mengandung kadar kalium tinggi diantaranya adalah pisang, kentang, ubi, tomat, kacang merah, alpukat dan lainnya.
Pilihan Editor: Mengenal Hipokalemia, Ketika Kadar Kalium pada Tubuh Drop