TEMPO.CO, Jakarta - Celine Dion telah kembali dalam dunia tarik suara dengan merilis album baru berjudul Love Again. Album tersebut adalah soundtrack untuk film dengan judul sama yang berisi lima lagu baru serta lagu hits sebelumnya. Album ini akan dirilis pada 12 Mei 2023 dan menjadi album pertama bagi Celine setelah vakum akibat kelainan saraf langka. Terakhir, ia merilis album pada 2019 dengan judul Courage.
Selain menyumbangkan suara untuk film Love Again, Celine juga turut berperan dalam film bergenre komedi romantis ini.
Baca Juga:
"Saya sangat senang melakukan film ini. Selain itu, saya juga memiliki hak istimewa untuk tampil bersama aktor cantik serta berbakat, Priyanka Chopra Jonas dan Sam Heughan dalam film fitur pertama saya. Ini menjadi hadiah yang akan saya hargai selamanya," kata Celine Dion pada 14 April 2023, sebagaimana diberitakan indiatimes.co.
Celine mengaku bahwa kisah yang diangkat dalam film ini akan menyenangkan para penonton. Ia juga berharap banyak orang dapat menyukai film dan lagu-lagu baru dari albumnya dengan judul sama. Film garapan sutradara Jim Strouse ini dijadwalkan akan rilis di bioskop pada 5 Mei 2023.
Perilisan album baru serta peran tersebut menjadi pertanda kembalinya Celine Dion dalam dunia hiburan. Sebelumnya, pada Desember 2022, Celine mengungkapkan melalui unggahan video sambil menangis di Instagram pribadinya. Pada video tersebut, ia menjelaskan dirinya didiagnosis kelainan saraf langka, yaitu stiff person syndrome (sindrom orang kaku). Sindrom ini pun memengaruhi pita suara dan cara berjalannya. Akibatnya, penyanyi asal Kanada ini harus membatalkan tur Courage yang akan dimulai di Eropa pada Februari 2023 seperti yang sudah direncanakan.
Baca Juga:
Merujuk theconversation, sebelum mengumumkan sindrom yang dialaminya, Celine sudah memulai Courage World Tour pada 2019 dan berhasil menyelesaikan 52 pertunjukan sebelum akhirnya pandemi Covid-19 menunda sisanya. Kemudian, ia membatalkan bagian tur Amerika Utara karena sindrom orang kaku yang dialaminya.
Sindrom orang kaku adalah kondisi yang sangat langka dan mempengaruhi sekitar satu dari satu juta orang. Sindrom ini pertama kali diperkenalkan pada 1956 oleh Dr Frederick Moersch dan Dr Henry Woltman di Mayo Clinic, Minnesota.
Kondisi ini hampir sebagian besar terjadi pada perempuan. Meskipun penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi tampaknya sindrom orang kaku terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang protein atau disebut glutamic acid decarboxylase (GAD). Protein GAD dapat membantu dalam produksi neurotransmitter (bahan kimia otak) yang disebut GABA sehingga mengurangi kemampuan sel saraf untuk menerima, membuat, atau mengirim pesan kimia ke sel saraf lainnya.
Banyak orang dengan kondisi tersebut mengalami kontraksi otot yang intens dan menyakitkan. Akibatnya, dapat menyebabkan seseorang jatuh dan mengalami cedera serius. Kebisingan, tekanan emosional, dan disfungsi otot akibat sindrom ini dapat memicu kejang otot sehingga menyebabkan beberapa orang menjadi tinggal di rumah dan tidak dapat melakukan kegiatan lainnya karena tidak dapat bergerak.
Sayangnya, tidak ada pengobatan spesial untuk sindrom langka ini. Perawatannya hanya membatasi rasa sakit, mengendurkan otot yang berkontraksi, dan menekan respons autoimun agresif. Sementara itu, pengobatan yang dilakukan Celine Dion untuk menyerang sindrom ini bergantung pada jenis dan tingkat keparahan gejalanya.
Celine Dion mengatakan kepada penggemarnya, “Saya bekerja keras dengan terapi kedokteran olahraga saya setiap hari untuk membangun kembali kekuatan dan kemampuan untuk tampil lagi. Namun, saya harus mengakui bahwa itu adalah perjuangan besar karena yang saya tahu sepanjang hidup dan paling saya suka hanyalah bernyanyi.”
Pilihan Editor: Ciri Kondisi Tersebab Stiff Person Syndrome, Masalah Kesehatan yang Dialami Celine Dion
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
