Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Bahaya Etilen Oksida bagi Kesehatan

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi mi instan kuah. Shutterstock
Ilustrasi mi instan kuah. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Produk mie instan asal Indonesia ditarik oleh otoritas Taiwan karena diduga mengandung residu etilen oksida (EtO). Kandungan EtO pada bumbu produk mie instan merek Indomie Rasa Ayam Spesial itu sebesar  0,187 mg/kg (ppm). 

Melansir laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), EtO adalah suatu zat kimia berupa gas yang mudah terbakar. Zat ini biasanya digunakan dalam pembuatan etilen glikol yang digunakan untuk mensterilkan peralatan dan perlengkapan medis serta digunakan dalam antibeku, poliester, deterjen, serat dan botol. Selain itu, etilen oksida kadar kecil biasa dipakai menjadi fumigan untuk sterilisasi kosmetik dan makanan.

Dilansir dari cancer.gov, etilen oksida adalah gas tidak berwarna yang mudah terbakar dengan bau manis. Dalam jumlah yang lebih kecil, etilen oksida digunakan sebagai pestisida dan bahan pensteril. Kemampuan etilen oksida untuk merusak DNA menjadikannya agen pensteril yang efektif sekaligus penyebab kanker. 

Paparan gas EtO dengan jumlah tinggi dapat mengakibatkan bahaya bagi tubuh, seperti iritasi pernapasan dan paru-paru, sakit kepala, mual, muntah, diare, sesak napas, dan sianosis. Paparan kronis berpotensi memicu terjadinya efek reproduksi, perubahan mutagenik, neurotoksisitas, dan sensitisasi.

The California Environmental Protection Agency (CalEPA) telah menetapkan paparan referensi penghirupan kronis pada tingkat 0,03 miligram per meter kubik (mg/m3).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melansir laman epa.gov, apabila terhirup akan menyebabkan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan dan saluran pernafasan, efek terhadap susunan saraf pusat, pusing, kejang dan koma, efek pada darah, kerusakan paru, edema paru yang tertunda, kanker.

Sedangkan bila tertelan, dikutip dari laman sib3pop.menlhk.go.id, efek jangka pendek yang mungkin terjadi adalah aborsi spontan, keracunan syaraf dan penurunan tingkat kesuburan pada hewan jantan dan kematian janin, serta perubahan mutagenik.

EtO juga dapat menyebabkan kanker. Kasus leukemia dan kanker lainnya telah dilaporkan terjadi pada pekerja yang terpapar residu etilen oksida tingkat tinggi. Etilen oksida telah terbukti menyebabkan kanker limfoid dan tumor otak, paru-paru, jaringan ikat, rahim dan kelenjar susu pada hewan yang terpapar etilen oksida melalui inhalasi. 

Pilihan Editor: Residu Etilen Oksida: Mengenal Apa Itu EtO dan Bagaimana Bahayanya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 jam lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

8 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

11 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

12 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

14 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.