Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Hipotermia Akibat Cuaca Ekstrem dengan Metode Berikut

Reporter

image-gnews
Ilustrasi metode Kanguru. hugooo.jp
Ilustrasi metode Kanguru. hugooo.jp
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Metode sederhana berupa aktivitas kontak antarkulit atau dikenal dengan sebutan effect of kangaroo dipercaya efektif mengatasi gejala hipotermia atau penurunan suhu tubuh secara drastis pada anak yang bisa disebabkan paparan cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.

"Seperti halnya anak kanguru yang menempel pada tubuh sang induk, metode ini bisa meningkatkan suhu tubuh dan menurunkan risiko hipotermia sehingga anak-anak terhindar dari kematian," ungkap Ketua Satuan Tugas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Kurniawan Taufiq Kadafi.

Dalam diskusi mengenai perubahan iklim dan dampaknya terhadap kesehatan anak, 2 Mei 2023, Taufiq menjelaskan suhu bumi dan cuaca ekstrem menjadi permasalahan yang mengakibatkan anak rentan terhadap dampak langsung perubahan iklim. Suhu bumi yang ekstrem tersebut mencakup cuaca panas dan dingin. Sedangkan cuaca ekstrem meliputi kekeringan, kebakaran hutan, badai dan banjir, serta presipitasi atau proses jatuhnya segala materi yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk hujan.

"Anak-anak menghirup lebih banyak udara dan bahan berbahaya yang terkandung di dalamnya. Ini sangat berbahaya kalau terjadi kebakaran hutan. Mereka juga banyak bermain di luar rumah sehingga bila terjadi cuaca ekstrem maka risikonya mudah dehidrasi atau bisa kematian kalau terlalu panas atau dingin," imbuhnya.

Dari aspek anatomi, tumbuh kembang, fisiologis dan psikologis, anak tidak cukup cakap untuk menghindari kondisi kegawatdaruratan akibat cuaca ekstrem. Dampaknya seperti saat banjir bandang, maka anak-anak lebih sulit menyelamatkan diri dibanding orang dewasa. 

Berbagai risiko dan ancaman
Selain itu, anak-anak juga memiliki risiko dehidrasi besar sehingga ketika ada banjir dan wabah diare maka mereka rentan menjadi korban dan mesti dilarikan ke rumah sakit. Sementara dari sisi psikologis juga terdapat ancaman pada anak terkait perubahan iklim.

"Secara psikologis, terkadang anak ingin tahu terhadap hal yang menantang maka ketika hujan lebat, mereka akan banyak bermain di situ sehingga bisa terseret arus air hujan yang sangat ekstrem," tegasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, menambahkan secara global bumi memang mengalami banyak perubahan, seperti tempat yang tadinya gersang kini menjadi hijau atau yang panas berubah menjadi dingin. Aneka perubahan iklim dengan berbagai macam dampaknya itu bisa berpengaruh terhadap kelompok rentan, di antaranya anak-anak, khususnya balita. Meski rentan, balita lebih banyak beraktivitas di dalam rumah.

"Sedangkan anak-anak usia di atas itu lebih banyak beraktivitas di luar rumah. Karena itu kalau ada perubahan cuaca mereka bisa terpapar. Pada prinsipnya, anak-anak adalah kelompok rentan yang harus dilindungi. Jangan sampai perubahan ini menghalangi perkembangan dan pertumbuhan mereka," imbaunya.

Pilihan Editor: Dampak Perubahan Iklim pada Kesehatan Mental

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UIII Punya Program Studi Perubahan Iklim untuk Magister, Dosennya Tak Hanya dari Indonesia

19 jam lalu

Petugas dari Manggala Agni Daos Ogan Komering Ilir (OKI) dan Daops Lahat melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Deling, Pangkalan Lampan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Sabtu 26 Agustus 2023. Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera menerjunkan 45 orang personel Manggala Agni dari Daops OKI dan Lahat, untuk melakukan pemadaman kebakran lahan gambut di wilayah tersebut yang sudah terbakar sejak 17 hari yang lalu. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
UIII Punya Program Studi Perubahan Iklim untuk Magister, Dosennya Tak Hanya dari Indonesia

UIII membuka program studi Perubahan Iklim ini untuk dapat berkontribusi kepada negara dalam menjaga dan memelihara ekologi.


Sri Mulyani Hadiri Pertemuan AIIB di Mesir, Bahas Perubahan Iklim dan Investasi Transisi Energi

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers Devisa Hasil Ekspor di Kemenko Perekonomian, Jumat, 28 Juli 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Sri Mulyani Hadiri Pertemuan AIIB di Mesir, Bahas Perubahan Iklim dan Investasi Transisi Energi

Sri Mulyani mengatakan AIIB memiliki peran penting sebagai katalisator dalam mendesain berbagai instrumen pembiayaan.


Indonesia jadi Tuan Rumah Bersama Konferensi Minyak Nabati Kedua di Mumbai India

1 hari lalu

Lahan perkebunan Sawit  di Gane Timur, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Selasa 23 Januari 2023. (FOTO/Budhy Nurgianto)
Indonesia jadi Tuan Rumah Bersama Konferensi Minyak Nabati Kedua di Mumbai India

Untuk meningkatkan ketahanan di masa depan dalam menyediakan minyak nabati secara berkelanjutan, diperlukan sejumlah langkah strategis bersama.


Cuaca Hari Ini Hujan di Sejumlah Wilayah, Palembang Terpanas, dan Tiga Kota Berasap

1 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Cuaca Hari Ini Hujan di Sejumlah Wilayah, Palembang Terpanas, dan Tiga Kota Berasap

Cuaca hari ini: hujan bakal turun berbagai wilayah.


Luhut ke Negara Barat: Tak Perlu Ajari Kami Soal Perubahan Iklim

2 hari lalu

Presiden Jokowi (tengah) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan) dan Menko Kemaririman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri) meninjau Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Padalarang Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu, 13 September 2023. Presiden Joko Widodo mencoba kereta cepat dari Stasiun Halim menuju Stasiun Padalarang dan dilanjutkan dengan menggunakan kereta pengumpan dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Bandung. ANTARA/Raisan Al Farisi
Luhut ke Negara Barat: Tak Perlu Ajari Kami Soal Perubahan Iklim

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Padjaitan mengatakan Indonesiua tidak perlu diajari soal perubahan iklim.


Prospera Sebut Pentingnya Kompensasi untuk Kelompok Rentan yang Terdampak Perubahan Iklim

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 India, Sabtu, (9/9) di New Delhi, India. Dalam forum tersebut, Jokowi meminta seluruh pihak untuk bersama-sama mengurangi emisi.
Prospera Sebut Pentingnya Kompensasi untuk Kelompok Rentan yang Terdampak Perubahan Iklim

Program Kemitraan Indonesia-Australia untuk Perekonomian (Prospera) sebut pentingnya kompensasi untuk kelompok rentan yang terdampak perubahan iklim.


Menlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Kepercayaan, Solidaritas Global

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pernyataan Indonesia dalam Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, AS, pada Sabtu, 23 September 2023. ANTARA/HO-Kemlu RI
Menlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Kepercayaan, Solidaritas Global

Menlu Retno menyampaikan bahwa setiap negara memiliki hak yang sama untuk membangun dan tumbuh.


BMKG: Bibit Siklon 90W Terdeteksi, Sejumlah Wilayah Ini Bakal Diguyur Hujan

5 hari lalu

Ilustrasi cuaca mendung berpotensi turun hujan. Kredit: ANTARA
BMKG: Bibit Siklon 90W Terdeteksi, Sejumlah Wilayah Ini Bakal Diguyur Hujan

BMKG menyebut hujan bakal terjadi di berbagai wilayah.


Utusan Iklim Cina: Penghapusan Bahan Bakar Fosil Tidak Realistis

6 hari lalu

Para pria berdiri di dekat mobil dekat pembangkit listrik tenaga batu bara di Shanghai, Cina,  21 Oktober 2021. REUTERS/Aly Song
Utusan Iklim Cina: Penghapusan Bahan Bakar Fosil Tidak Realistis

Penghentian penggunaan bahan bakar fosil secara menyeluruh tidaklah realistis, kata pejabat tinggi iklim Cina.


Tingkatkan Kesadaran Generasi Muda Terhadap Perubahan Iklim

6 hari lalu

Ilustrasi anak muda dan gadget. Shutterstock
Tingkatkan Kesadaran Generasi Muda Terhadap Perubahan Iklim

Generasi muda memiliki potensi dan antusiasme untuk berkontribusi dalam membentuk dunia yang lebih hijau, setara, dan berkelanjutan.