Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Ungkap Dampak Negatif Langsung Media Sosial pada Kesehatan Mental Remaja

Reporter

Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Data di Amerika Serikat menunjukkan penggunaan media sosial pada remaja berusia 13-17 tahun. Survei yang dibuat oleh Pusat Riset Pew menunjukkan mayoritas remaja menggunakan YouTube (95 persen), TikTok (67 persen), Instagram (62 persen), dan Snapchat (59 persen).

Dalam beberapa penelitian yang mengaitkan penggunaan media sosial dan masalah kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan, Asosiasi Psikologis Amerika (APA), untuk pertama kalinya menerbitkan Panduan Kesehatan terkait Penggunaan Media Sosial di Kalangan Remaja. Panduan ditulis oleh sebuah panel yang terdiri dari para ilmuwan psikologi. Isinya dampak media sosial pada para pengguna muda dari sisi sosial, pendidikan, psikolologis, dan perkembangan mental.

Panduan ini ditujukan untuk para orang tua, remaja, guru, pembuat kebijakan, penyedia layanan kesehatan mental, dan perusahaan teknologi. Menurut APA, media sosial tidak bermanfaat maupun berbahaya buat anak-anak muda. Tapi dampaknya berbeda pada setiap anak, tergantung pada pengalaman pribadi, pengaruh, dan karakter si anak.

Dampak negatif langsung
Dr. Ryan Sultan, direktur medis psikologi terintegrasi Universitas Columbia di New York mengatakan sudah melihat dampak negatif langsung media sosial pada remaja sekarang. 

"Hampir setiap orang tua dan remaja pasien saya kesulitan bagaimana mengelola media sosial. Penggunaan media sosial bisa memperburuk citra diri, meningkatkan perilaku perundungan, mengganggu tidur, dan secara umum mempengaruhi kesehatan mental," jelas Sultan kepada Fox News.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sultan melihat media sosial telah menjadi kebutuhan dasar buat kehidupan antarpersonal buat banyak remaja. Karena itu, peran orang dewasa sangat dibutuhkan untuk meningkatkan sosialisasi yang sehat, termasuk keakraban dengan kerabat.

Pilihan Editor: Alasan Jackie Chan Sulit Berkomunikasi dengan Anak Muda

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Peneliti Sebut Kaitan Berhenti Merokok dan Kesehatan Mental

23 jam lalu

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara
Peneliti Sebut Kaitan Berhenti Merokok dan Kesehatan Mental

Berhenti merokok dapat memperbaiki kesehatan mental, baik bagi penderita gangguan mental maupun yang tidak memiliki masalah tersebut.


9 Kunci Sukses Bisnis Online untuk Pemula, Harus Aktif di Media Sosial

23 jam lalu

Ilustrasi bisnis online. shutterstock.com
9 Kunci Sukses Bisnis Online untuk Pemula, Harus Aktif di Media Sosial

Bisnis online yang dikelola dengan baik dan profesional, bisa berpotensi untuk menghasilkan keuntungan yang berlipat. Bagaimana caranya?


Membangun Hubungan Sehat Anak dan Media Sosial

1 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com
Membangun Hubungan Sehat Anak dan Media Sosial

Di era digital ini anak-anak sebagai digital native rentan terhadap hubungan tak sehat dengan media sosial.


78 Tahun Pancasila, SETARA Institute Catat Intoleransi Remaja SMA Meningkat

1 hari lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian pelajar/kekerasan di sekolah. Shutterstock
78 Tahun Pancasila, SETARA Institute Catat Intoleransi Remaja SMA Meningkat

Pancasila sering dikalahkan dalam berbagai kasus intoleransi dan secara umum pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan (KBB).


Kronologi Pelecehan Menantu Pertama Jokowi, PSI Gerak Cepat Lapor ke Polisi

2 hari lalu

Selvi Ananda. Foto: Instagram/@riomotret
Kronologi Pelecehan Menantu Pertama Jokowi, PSI Gerak Cepat Lapor ke Polisi

Menantu pertama Presiden Jokowi atau istri Wali Kota Solo Gibran mengalami pelecehan di media sosial. Berikut kronologinya.


8 Dampak Negatif Media Sosial Bagi Anak dan Remaja, Perlu Diwaspadai

3 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
8 Dampak Negatif Media Sosial Bagi Anak dan Remaja, Perlu Diwaspadai

Media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan anak-anak dan remaja saat ini. Namun, perlu memperhatikan dampak negatif yang ada.


Vatikan Imbau Uskup dan Umat Hati-hati Main Media Sosial, Muncul 'Kesukuan Digital'

3 hari lalu

Jemaat menggunakan kamera ponsel mereka saat Paus Francis tiba untuk audiensi umum mingguannya, di halaman San Damaso di Vatikan, 2 Juni 2021. REUTERS/Yara Nardi
Vatikan Imbau Uskup dan Umat Hati-hati Main Media Sosial, Muncul 'Kesukuan Digital'

Vatikan menyatakan gaya Kristiani harus reflektif, bukan reaktif di media sosial, sehingga semua harus berhati-hati agar tidak terperangkap.


Ada Taktik Ponzi dan FOMO dalam Modus Penipuan 'Like and Subscribe'

4 hari lalu

Ilustrasi modus penipuan menggunakan file aplikasi melalui ponsel. ANTARA/ Imam Budilaksono.
Ada Taktik Ponzi dan FOMO dalam Modus Penipuan 'Like and Subscribe'

Bagian pamungkas dari modus penipuan ini adalah tawaran menggiurkan yang diberi nama Prepaid Mission.


Waspadai Tawaran Lowongan Kerja ke Luar Negeri di Media Sosial, Cek Kebenarannya

4 hari lalu

Ilustrasi mencari lowongan pekerjaan di internet. shutterstock.com
Waspadai Tawaran Lowongan Kerja ke Luar Negeri di Media Sosial, Cek Kebenarannya

Masyarakat diimbau tidak mudah percaya dengan akun-akun di media sosial yang menawarkan lowongan kerja ke luar negeri.


Tingkatkan Kesehatan Fisik dan Mental dengan Seni

5 hari lalu

Ilustrasi wanita menggambar. Unsplash.com/Stefan Stefancik
Tingkatkan Kesehatan Fisik dan Mental dengan Seni

Ada banyak cara di mana seni dapat digunakan untuk memperbaiki kesehatan fisik, mental, dan emosional. Berikut di antaranya.