Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Jenis Kentut dan Ketahui Masing-masing Artinya bagi Kesehatan

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
healthandcaresolution.com
healthandcaresolution.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kentut adalah salah satu hal paling normal dan alami yang dilakukan tubuh kita sebagai proses pelepasan gas dari sistem pencernaan. Selain itu, kentut dapat menunjukkan banyak hal lain yang terjadi di dalam tubuh.

Dilansir dari Times of India, berikut adalah enam jenis kentut serta masing-masing artinya bagi kesehatan:

1. Kentut tidak berbau

Kebanyakan kentut tidak berbau dan menandakan sistem pencernaan sehat. Kentut yang tidak berbau hanya berarti terlalu banyak udara yang terkumpul di dalam tubuh dan sekarang siap untuk keluar.

2. Kentut yang sangat bau

Jika kentut sudah mulai berbau ada yang salah dengan sistem pencernaan. Bisa karena intoleransi makanan, tinggi serat, makanan tinggi sulfur, obat-obatan tertentu, dan antibiotik atau bisa lebih serius lagi, yaitu infeksi bakteri pada saluran pencernaan. Sesuatu yang biasa seperti sembelit juga bisa menyebabkan kentut yang sangat bau.

3. Sering kentut dan berlebihan

Perut kembung adalah proses biologis yang normal. Sementara beberapa orang buang angin hanya beberapa kali sehari, namun ada pula orang yang mengalami serangan kentut secara teratur. Idealnya, kentut dikatakan normal bila melakukannya sekitar 5-15 kali sehari. Namun, jika lebih sering dan berlebihan, bisa jadi menandakan hal lain.

Dalam kebanyakan kasus, sering kentut adalah hasil dari minuman berkarbonasi. Soda, cola, minuman keras, bir adalah penyebabnya. Ini menyebabkan lebih banyak udara mengendap di saluran pencernaan dan membuat seseorang kentut lebih sering dari biasanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Pertanda Sembelit

Perut kembung yang sering terjadi juga disebabkan sembelit, suatu kondisi di mana seseorang mengalami buang air besar yang tidak nyaman atau jarang. Ketika seseorang mengalami konstipasi, limbah yang idealnya harus dikeluarkan akan tertahan lebih lama di usus besar sehingga menyebabkan kelebihan gas menumpuk. Hal ini membuat sering kentut. 

5. Kentut dengan kembung dan sakit perut

Jika mengalami kembung dan sakit perut terus-menerus disertai kentut, itu bisa menjadi tanda intoleransi makanan. Kembung biasanya merupakan gejala khas dari intoleransi makanan atau alergi. Ini dapat menyebabkan produksi gas yang berlebihan dan akumulasi gas di saluran pencernaan, sehingga menyebabkan sering kentut dan kram perut.

6. Kentut menstruasi

Selama menstruasi, kadar hormon dapat berfluktuasi secara dramatis, sehingga menyebabkan beberapa masalah pencernaan. Kadar estrogen yang tinggi dalam tubuh seringkali dapat menyebabkan gas dan sembelit. Ini dapat mendorong rahim untuk menghasilkan bahan kimia seperti hormon yang disebut prostaglandin, yang membantu melepaskan lapisan rahim.

Tapi ketika kelebihan prostaglandin masuk ke aliran darah, itu bisa membuat otot lain di tubuh berkontraksi, termasuk usus. Karena itu menyebabkan perut kembung dan kebiasaan buang air besar yang tidak teratur.

Pilihan Editor: Inilah 8 Fakta yang Perlu Anda Ketahui Seputar Kentut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Cara Menahan BAB Saat Perjalanan Jauh, Salah Satunya Jangan Duduk

1 jam lalu

Ilustrasi wanita memegang perut. Pixabay.com/Natasya Gepp
8 Cara Menahan BAB Saat Perjalanan Jauh, Salah Satunya Jangan Duduk

Ada beberapa cara menahan BAB saat perjalanan jauh. Sebaiknya hindari duduk karena bisa merangsang keluarnya tinja. Ini informasinya.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

2 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Haid Tak Halangi Perempuan untuk Mendaki, Ini Tips Jaga Kebersihan Menstruasi

2 hari lalu

Ilustrasi wanita mendaki gunung. shutterstock.com
Haid Tak Halangi Perempuan untuk Mendaki, Ini Tips Jaga Kebersihan Menstruasi

Bagi wanita yang hobi mendaki atau hiking, kondisi sedang menstruasi menjadi tantangan tersendiri. Ini tips mendaki saat haid menurut ahli.


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

9 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

9 hari lalu

Ilustrasi wanita di toilet. Shutterstock
Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

Berikut ini lima minuman kesehatan yang bagus untuk menghilangkan sembelit serta perlancar BAB.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

11 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

11 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

18 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

19 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

19 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.