TEMPO.CO, Jakarta - Pikiran negatif dapat berkontribusi pada berbagai masalah psikologis, seperti kecemasan sosial, depresi, stres, dan rendah diri. Ini terjadi karena pikiran cenderung mempengaruhi perasaan dan proses pengambilan keputusan.
Membiarkan diri dipenuhi pikiran negatif hanya akan menurunkan produktivitas tubuh dan kemampuan diri sendiri. Untuk menangkalnya, bersikap sadarlah dan mulai kenali beberapa bentuk pikiran negatif berikut ini:
1. Generalisasi Berlebihan
Mengutip Sage Clinic, generalisasi berlebihan berarti terpaku pada satu detail pengalaman negatif dan memaknainya secara berlebihan. Misalnya seorang pelayan memecahkan gelas, dia kemudian berpikir dirinya adalah orang yang tidak becus kerja dan tidak berguna. Padahal gagasan putus asa tersebut tidak sebanding dengan peristiwa pemicunya. Menggeneralisasikan kesalahan diri secara berlebihan hanya menyebabkan pikiran negatif dan tekanan emosional yang menyesakkan.
2. Pelabelan
Menempatkan label negatif pada diri sendiri dan orang lain termasuk pola pikir berbahaya yang umum. Ini sering dilakukan banyak orang secara tidak sadar dan konsisten atau berulang secara berkala.
Jika seseorang konsisten melabeli dirinya sebagai orang bodoh dan tidak berguna, bisa saja mereka benar tumbuh menjadi seperti itu. Karena persepsi negatif tidak memberi mereka ruang untuk hidup di luar pelabelan tersebut.
3. Meramal
Jenis lain pola pikir negatif melibatkan prediksi atau meramal situasi buruk secara berulang-ulang. Ini dapat menyebabkan proyeksi pesimisme mengenai masa depan. Pikiran negatif yang terlalu kuat dapat mempengaruhi kemampuan dalam berperilaku secara lebih rasional dan positif.
Misalnya seorang siswa meramal dirinya akan gagal pada sesi ujian masuk perguruan tinggi. Hal ini membuatnya sama sekali tidak mau belajar, karena merasa yang dilakukannya adalah kesia-siaan.
4. Personalisasi dan Menyalahkan
Melansir Verywell Mind, pola pikiran negatif ini melibatkan pengambilan keputusan secara pribadi tanpa melibatkan orang lain. Namun ketika keputusan yang diambil bermasalah, orang tersebut akan menyalahkan diri mereka habis-habisan. Padahal ada kalanya kesalahan datang dari sesuatu yang memang tidak bisa dikendalikan.
5. Membaca Pikiran
Terkadang orang merasa dirinya memiliki kelebihan psikologis, sehingga dapat menerka-nerka pikiran dan perasaan orang lain. Namun hal ini dapat menyebabkan distorsi negatif karena apa yang ditebak belum tentu benar adanya.
Membaca-baca pikiran orang lain, terutama dalam hal negatif, hanya akan menyebabkan tekanan psikologis. Misalnya menganggap orang lain benci padanya hanya karena tidak mau menyapa lebih dahulu.
Pilihan Editor: 7 Trik Mudah Usir Pikiran Negatif dan Cemas