Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Migrain tanpa Sakit Kepala, Seperti Apa?

Reporter

image-gnews
ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMigrain tak hanya berarti sakit kepala di salah satu sisi kepala. Ada pula migrain tanpa disertai sakit kepala yang disebut silent migraine. Pendiri dan direktur medis Integrative Headache Medicine New York, Laura R. Natbony, kepada Livestrong.com mengatakan silent migraine merupakan migrain aura tanpa sakit kepala.

"Artinya, ada perubahan penglihatan, sensorik, bicara, dan/atau motorik yang tidak disertai nyeri kepala," kata Natbony.

Secara umum, migrain dibagi menjadi empat fase, yaitu prodrome (peringatan), aura, sakit kepala, dan postdrome atau pascasakit kepala. Namun, penderita silent migraine tidak mengalami fase sakit kepala dan mungkin juga tidak mengalami postdrome.

Seperti semua migrain, penyebab pasti dari silent migraine belum dapat dipahami sepenuhnya. Namun, beberapa penelitian menunjukkan kondisi tersebut mungkin disebabkan gelombang listrik, yaitu tembakan neuron yang bergerak melintasi korteks visual di otak sehingga membawa perubahan visual, menurut National Library of Medicine (NLM). Natbony pun mengatakan pemicu silent migraine termasuk tekanan, perubahan cuaca, perubahan hormon, pergeseran rutinitas harian, cahaya terang, makanan atau obat-obatan tertentu, dan gangguan tidur.

"Diperkirakan pemicu tersebut memicu reaksi berantai di otak yang mengarah pada pelepasan zat inflamasi, yang dapat menyebabkan sel saraf menjadi terlalu aktif. Ini bisa menyebabkan migrain aura tanpa sakit kepala," jelas Natbony.

Mengenai gejala, Kepala Divisi Sakit Kepala di Sekolah Kedokteran Miller Universitas Miami, Teshamae Monteith, mengatakan gejala silent migraine yang paling jelas adalah aura.

"Paling sering adalah seperti melihat kilatan cahaya, bintik-bintik, pola, atau kehilangan penglihatan," ujar Monteith.

Gejala lain di antaranya gangguan bicara atau bahasa, lemah, mati rasa, vertigo, ketidakseimbangan, dan gejala lain yang sama seperti migrain biasa, seperti mual, pusing, dan sensitif terhadap cahaya. Menurut Pusat Otak, durasi silent migraine tergantung pada yang mengalami. Bagi sebagian orang, silent migraine bisa terjadi hanya beberapa jam sedangkan bagi yang lain bisa selama berhari-hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cara mengatasi
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh yang mengalami silent migraine, tergantung pada faktor-faktor tertentu, seperti frekuensi dan tingkat keparahan. Meskipun tidak banyak obat yang secara khusus diuji untuk jenis silent migraine, beberapa penelitian menunjukkan suplemen tertentu seperti magnesium efektif mengobati silent migraine, menurut tinjauan Nutrients pada Maret 2022.

Adapun, dosis harian yang disarankan oleh Yayasan Migrain Amerika adalah 400-600 miligram per hari dan bentuk yang direkomendasikan adalah magnesium oksida. Kemudian, jika sering mengalami migrain, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mencegah migrain sejak awal.

"Obat-obatan tersebut termasuk lamotrigin, sejenis obat antikejang yang bekerja mengurangi rangsangan neuron di otak yang dapat membantu mencegah penyebaran aktivitas listrik yang mendasari migrain aura," papar Natbony.

Ia juga mengatakan perubahan gaya hidup seperti cukup tidur, mengurangi stres, berolahraga teratur, dan menghindari pemicu migrain dapat membantu mencegah serangan. Jika gejala memburuk, Natbony menganjurkan untuk ke dokter agar mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Pilihan Editor: Risiko Komplikasi Mengintai Wanita Hamil Penderita Migrain

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Kerusakan Otak dengan Menghindari Kebiasaan Ini

4 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Cegah Kerusakan Otak dengan Menghindari Kebiasaan Ini

Paparan berulang terhadap waktu layar, pola makan tidak sehat, kurang tidur mengganggu perkembangan kognitif, terkadang menyebabkan kerusakan otak.


Pentingnya Periksa Rutin pada Orang dengan Riwayat Keluarga Aneurisma Otak

7 hari lalu

Ilustrasi pendarahan otak. Pexels/Anna Shvets
Pentingnya Periksa Rutin pada Orang dengan Riwayat Keluarga Aneurisma Otak

Pemilik riwayat keluarga aneurisma otak, apalagi jenis ruptur atau pecah, diminta untuk melakukan pemeriksaan secara rutin.


Pakar Saraf Jelaskan Penyebab Aneurisma Otak, Bahaya dan Risikonya

7 hari lalu

Ilustrasi perdarahan otak. Pixabay
Pakar Saraf Jelaskan Penyebab Aneurisma Otak, Bahaya dan Risikonya

Aneurisma otak disebabkan pelebaran atau penonjolan pembuluh darah otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah dan berisiko mengalami pecah.


5 Gejala Sindrom Metabolik yang Jarang Diperhatikan

11 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
5 Gejala Sindrom Metabolik yang Jarang Diperhatikan

Sindrom metabolik bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2 namun gejalanya sering tidak diperhatikan.


Tips Redakan Sakit Kepala karena Cuaca Panas

11 hari lalu

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
Tips Redakan Sakit Kepala karena Cuaca Panas

Ada beberapa penyebab sakit kepala saat cuaca panas, termasuk dehidrasi. Berikut saran pakar untuk mengatasinya.


Benarkah Merendam Kaki Bisa Redakan Migrain? Pakar Beri Jawaban

12 hari lalu

Ilustrasi wanita migrain atau sakit kepala. Freepik.com
Benarkah Merendam Kaki Bisa Redakan Migrain? Pakar Beri Jawaban

Hanya merendam kaki saja tidak cukup untuk mengurangi frekuensi dan intensitas sakit kepala pada penderita migrain. Berikut penjelasannya.


Ahli Ungkap Beberapa Pemicu Sakit Kepala Saat Suhu Panas

12 hari lalu

Ilustrasi suhu panas. Foto : Freepik
Ahli Ungkap Beberapa Pemicu Sakit Kepala Saat Suhu Panas

Ada perubahan lingkungan dan gaya hidup lain yang terjadi selama musim panas yang juga menyebabkan berbagai jenis sakit kepala.


Studi: Tidur Menyegarkan Otak, Memberi Ruang bagi Memori Baru

18 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Ketut Subiyanto
Studi: Tidur Menyegarkan Otak, Memberi Ruang bagi Memori Baru

Peneliti dari Universitas Cornell, dalam studinya, menemukan bahwa tidur berperan penting dalam mengatur ulang memori.


1 dari 5 Pasien Koma Bisa Jadi Masih Sadar tapi 'Terkunci'

20 hari lalu

Ilustrasi pasien koma. shutterstock.com
1 dari 5 Pasien Koma Bisa Jadi Masih Sadar tapi 'Terkunci'

Satu dari lima orang yang mengalami koma mungkin kesadarannya berada dalam kondisi seperti 'terkunci'.


Cara Menghadapi Lansia yang Mengalami Demensia

21 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Cara Menghadapi Lansia yang Mengalami Demensia

Saat keluarga memiliki demensia, seseorang kerap bingung dan tidak dapat menghadapinya dengan baik.