Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Hal yang Bikin Orang Terlilit Utang

Reporter

image-gnews
Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tekor, bangkrut, terlilit utang, atau dikejar-kejar penagih utang merupakan kasus yang banyak terjadi saat ini. Menjadi ironis bila hal itu akibat pembiayaan gaya hidup dan membeli gengsi.

Biaya gaya hidup masih relatif bisa dihitung dan dianggarkan. Tapi kala sudah dirasuki unsur gengsi maka tidak bisa diukur berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk menjangkaunya. Sebelum mengalami keruntuhan ekonomi, beberapa hal berikut sebaiknya dihindari:

Update
Gawai, perangkat elektronik, dan kendaraan adalah barang-barang yang memang perlu diperbarui secara berkala ketika terjadi kerusakan atau turunnya performa fungsional. Artinya, membeli atau memperbarui barang-barang tersebut haruslah atas alasan kebutuhan, bukan gengsi, dan titik tekannya terletak pada fungsi. 

Keinginan untuk selalu update ponsel, kendaraan, atau barang elektronik hanya karena telah ada versi terbarunya dijamin tidak akan ada habisnya. Masyarakat dengan perekonomian menengah ke bawah bisa dipastikan akan berangkat menuju kebangkrutan bila berperilaku demikian.

Membanding-bandingkan
Gemar melirik harta benda tetangga atau rekan-rekan kerja lalu membandingkan dengan yang dimiliki, kemudian merasa iri dan ingin menyaingi, merupakan cikal-bakal perilaku konsumtif yang kelak sulit dihentikan. Orang yang selalu menginginkan apa yang dimiliki orang lain akan terjebak pada persaingan tidak sehat dan bersifat terus-menerus, bahkan bisa berurusan dengan pinjaman online atau jenis utang lain demi memenangi persaingan itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diperbudak Gengsi
Tidak perlu mengabdi pada gengsi, apalagi jika harta masih bisa dihitung atau terbatas. Harga sebuah gengsi amat mahal untuk orang yang masih hidup dengan gaji dari bulan ke bulan berikutnya.

Ambisi untuk meraih gengsi akan menghilangkan kesadaran dalam membelanjakan uang dengan kadar yang tidak wajar. Gengsi yang berkerabat dekat dengan kebutuhan akan pengakuan dapat membuat orang mengerahkan segala upaya untuk membiayai gaya hidup agar bisa seperti orang-orang.

Pilihan Editor: Tips Kendalikan Penghasilan untuk Hindari Utang akibat Gaya Hidup

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terima 36 Pengaduan, AdaKami Belum Menemukan Idenditas Korban Bunuh Diri

11 jam lalu

Direktur Utama AdaKami Bernardino Vega (kiri) dan Sekjen AFPI Sunu Widyatmoko (kanan) dalam konferensi pers kasus nasabah AdaKami, di Hotel Manhattan, Jakarta pada Jumat, 22 September 2023. (Istimewa)
Terima 36 Pengaduan, AdaKami Belum Menemukan Idenditas Korban Bunuh Diri

AdaKami menerima 36 pengaduan nasabah terkait proses penagihan yang berhubungan dengan pemesanan fiktif terhadap beberapa jasa layanan masyarakat.


Hari Ini Kurs Rupiah Diperkirakan Melemah ke Level 15.550 per Dolar AS, Apa Pemicunya?

2 hari lalu

Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan
Hari Ini Kurs Rupiah Diperkirakan Melemah ke Level 15.550 per Dolar AS, Apa Pemicunya?

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi kurs rupiah hari ini melemah di rentang Rp 15.480 hingga Rp 15.550 per dolar AS.


Biaya Layanan AdaKami Tinggi, Ekonom Sebut Ada Informasi yang Tidak Tersampaikan ke Publik

4 hari lalu

Direktur Utama AdaKami Bernardino Vega bersama Sekjen AFPI Sunu Widyatmoko, dalam acara konferensi pers tanggapi kasus berita nasabah AdaKami, di Hotel Manhattan, Jakarta, Jumat, 22 September 2023. TEMPO/Defara Dhanya
Biaya Layanan AdaKami Tinggi, Ekonom Sebut Ada Informasi yang Tidak Tersampaikan ke Publik

Pengamat ekonomi digital Indef Nailul Huda mengatakan ada informasi yang tidak tersampaikan ke publik pada kasus Pinjol AdaKami.


Masyarakat Harus Perhatikan Hal-hal Ini Saat Ingin Melakukan Pinjol

5 hari lalu

Ilustrasi pinjaman online. Shutterstock
Masyarakat Harus Perhatikan Hal-hal Ini Saat Ingin Melakukan Pinjol

Direktur Center of Economi and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengimbau masyarakat untuk memperhatikan beberapa hal ini saat melakukan pinjol.


Ramai soal Pinjol, Ekonom Sebut Fintech Sudah Jauh dari Cita-cita Awal

5 hari lalu

Ilustrasi fintech. Shutterstock
Ramai soal Pinjol, Ekonom Sebut Fintech Sudah Jauh dari Cita-cita Awal

Center of Economi and Law Studies menanggapi soal kasus bunuh diri nasabah yang diduga korban keganasan debt collector pinjaman online (pinjol).


Nasabah Pinjol Diduga Bunuh Diri, AdaKami Klaim Hukum Penagih yang Lakukan Kekerasan

5 hari lalu

Direktur Utama AdaKami Bernardino Vega bersama Sekjen AFPI Sunu Widyatmoko, dalam acara konferensi pers tanggapi kasus berita nasabah AdaKami, di Hotel Manhattan, Jakarta, Jumat, 22 September 2023. TEMPO/Defara Dhanya
Nasabah Pinjol Diduga Bunuh Diri, AdaKami Klaim Hukum Penagih yang Lakukan Kekerasan

Direktur Utama AdaKami mengatakan akan menghukum penagih yang melakukan kekerasan terhadap nasabah Pinjol.


Pinjol Banyak Bermasalah, Pengamat: Literasi Keuangan Digital Masyarakat Rendah

6 hari lalu

Ilustrasi: Rio Ari Seno
Pinjol Banyak Bermasalah, Pengamat: Literasi Keuangan Digital Masyarakat Rendah

Banyaknya persoalan karena Pinjol, menurut pengamat karena rendahnya literasi keuangan digital masyarakat.


Biaya Layanan Hampir 100 Persen dari Jumlah Pinjaman, Ini Kata Dirut AdaKami

6 hari lalu

Direktur Utama AdaKami Bernardino Vega bersama Sekjen AFPI Sunu Widyatmoko, dalam acara konferensi pers tanggapi kasus berita nasabah AdaKami, di Hotel Manhattan, Jakarta, Jumat, 22 September 2023. TEMPO/Defara Dhanya
Biaya Layanan Hampir 100 Persen dari Jumlah Pinjaman, Ini Kata Dirut AdaKami

Direktur Utama AdaKami, Bernardino Moningka Vega Jr. mengatakan setiap nasabah yang meminjam harus diasuransikan, jadi biaya layanannya tinggi.


APBN Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Begini Penjelasan Kementerian Keuangan

6 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Halim. TEMPO/Tony Hartawan
APBN Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Begini Penjelasan Kementerian Keuangan

Kemenkeu menjelaskan kabar anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN yang disebut menjadi penjamin Kereta Cepat Jakarta Bandung.


OJK Imbau Nasabah Perhatikan Hal-hal Ini Saat Ditagih Debt Collector

6 hari lalu

Gedung OJK, Jakarta.
OJK Imbau Nasabah Perhatikan Hal-hal Ini Saat Ditagih Debt Collector

OJK mengimbau nasabah memperhatikan beberapa hal ini ketika ditagih utang oleh debt collector.