Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Hal yang Perlu Diketahui soal Penyakit Antraks

Editor

Nurhadi

image-gnews
Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belum lama ini ditemukan kasus antraks di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Sebanyak 12 ekor hewan ternak dikabarkan positif antraks. Sebagian ternak yang mati mendadak dikonsumsi puluhan warga sehingga menyebabkan setidaknya 87 orang terpapar antraks.

Antraks adalah penyakit menular serius yang disebabkan oleh mikroba Bacillus anthracis. Manusia dapat tertular antraks melalui kontak tidak langsung atau langsung dengan menyentuh, menghirup, atau menelan spora antraks. Setelah spora antraks masuk ke dalam tubuh dan aktif, bakteri akan berkembang biak, menyebar, dan menghasilkan racun.

Dilansir dari gavi.org, berikut beberapa hal yang perlu diketahui soal antraks:

1. Antraks dapat tetap tersembunyi selama bertahun-tahun

Antraks disebabkan oleh bakteri yang disebut Bacillus anthracis yang muncul secara alami di dalam tanah. Salah satu alasan mengapa bakteri ini menjadi ancaman adalah karena bakteri ini dapat tetap tidak aktif sebagai spora yang sangat resisten di dalam tanah yang dapat terbawa ke permukaan oleh hujan atau pembajakan ladang. Ketika spora ini dimakan oleh hewan, maka akan menyebabkan wabah.

2. Antraks menyebar melalui spora

Antraks tidak menular, yang berarti orang yang terinfeksi tidak dapat menularkannya kepada orang lain seperti halnya pilek atau flu. Namun, orang dapat tertular antraks jika mereka bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang terkontaminasi, dan spora masuk ke dalam luka atau goresan pada kulit orang tersebut.

Karena itu, penyakit ini sering menginfeksi dokter hewan, pekerja pertanian, produsen ternak, atau tukang daging. Makan daging mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi atau minum air yang terkontaminasi dapat menyebabkan penyakit ini. Antraks dapat menyebar melalui udara.

3. Antraks terbagi menjadi beberapa jenis tergantung cara penularan

Ada berbagai jenis gejala antraks, tergantung pada apakah spora masuk ke dalam kulit (antraks kulit), terhirup (antraks inhalasi), dimakan atau diminum (antraks pencernaan), atau disuntik (antraks suntikan).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika spora antraks masuk ke dalam tubuh, bakteri berubah dari tidak aktif menjadi aktif dan berkembang biak, menyebar ke seluruh tubuh, dan menghasilkan racun.

Gejala antraks kulit meliputi lepuh dan luka pada kulit, menghirup spora dapat menyebabkan nyeri dada, sesak napas dan batuk, dan antraks gastrointestinal dapat menyebabkan pembengkakan pada leher, sakit tenggorokan, muntah berdarah atau diare.

4. Antraks adalah senjata biologis yang mematikan

Spora antraks tidak hanya mudah ditemukan di alam, tetapi juga dapat diproduksi di laboratorium. Spora dapat dibuat menjadi bubuk, semprotan, atau dilarutkan ke dalam air atau makanan, dan tidak dapat dideteksi melalui bau atau rasa. Antraks telah digunakan sebagai senjata di seluruh dunia selama hampir satu abad dan digunakan pada kedua Perang Dunia.

5. Antraks dapat dicegah dengan vaksin dan diobati dengan antibiotik

Pengobatan standar untuk antraks adalah antibiotik seperti ciprofloxacin atau doksisiklin. Karena beberapa spora membutuhkan waktu hingga dua bulan untuk menjadi aktif, orang perlu minum antibiotik selama itu untuk memastikan mereka terlindungi.

Anthrax vaccine adsorbed (AVA) dapat diberikan sebagai pencegahan bagi orang-orang yang berisiko tinggi. Selain itu, AVA juga dapat diberikan kepada orang setelah terpapar bersamaan dengan antibiotik.

Pilihan Editor: Kronologi Munculnya Antraks di Gunungkidul dari Kemenkes

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

14 hari lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

Setelah Lebaran, orang telah banyak berinteraksi dengan yang lain dan kemungkinan lupa menerapkan pola hidup sehat. Jangan sampai menularkan penyakit.


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

15 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

26 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

Flu Singapura yang mudah menular pada anak usia di bawah lima tahun. Orang tua perlu waspadai gejalanya.


Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

28 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com
Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

32 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

32 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

34 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

Penderita TBC perlu bersikap disiplin agar tak menulari rekan kerja, seperti memakai masker dan ruangan kerja berventilasi baik.


Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

40 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

42 hari lalu

Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo menyuntikan vitamin dan vaksin antraks untuk sapi ternak warga pada kegiatan Vaksinasi Antraks di desa Karanganyar, Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 11 Juli 2023. Penyaluran vaksin sebagai langkah pencegahan penyebaran virus antraks (Bacillus Anthracis). ANTARA/Mohammad Ayudha
Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

Wabah Antraks melanda Gunungkidul dan Sleman, Yogyakarta. Apa Penyebabnya?


Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

44 hari lalu

Pemantauan daging segar oleh Pemkot Yogyakarta di pasar rakyat saat Ramadhan. (Dok. Istimewa)
Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.