TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok anak tanpa sengaja menyaksikan peristiwa bunuh diri di perlintasan kereta api Pasar Senen, Jakarta Pusat, 8 Juli 2023, saat sedang membuat video. Awalnya, mereka merekam dari kejauhan momen kereta yang sedang melintasi rel. Namun, tiba-tiba seorang laki-laki berjalan ke arah rel dan berbaring ketika kereta mendekat. Melihat itu, mereka pun panik dan berlarian.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pun meminta Pemerintah Daerah DKI Jakarta memeriksa sejauh mana dampak psikologis peristiwa itu terhadap anak-anak tersebut.
"Pemerintah daerah agar melakukan pemeriksaan terkait gejala psikologis dan perubahan perilaku pada anak yang menyaksikan langsung kejadian tersebut untuk mengetahui sejauh mana dampak yang terjadi pada anak akibat peristiwa yang terjadi," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar.
Menurutnya, pemeriksaan tersebut penting untuk menentukan penanganan yang tepat untuk membantu anak dalam proses pemulihan psikologis. Nahar mengatakan Kementerian PPPA menaruh perhatian besar pada kondisi psikologis anak-anak yang menyaksikan langsung peristiwa bunuh diri tersebut.
"Anak-anak secara tiba-tiba harus menyaksikan kejadian yang tidak menyenangkan dan cenderung menakutkan. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan reaksi trauma pada diri anak, baik pada yang menyaksikan secara langsung maupun tidak langsung, dan lebih jauh lagi akan berdampak pada gangguan perilaku," jelasnya.
Bantu proses pemulihan
Nahar juga meminta orang tua anak tersebut, keluarga, maupun lingkungan untuk membantu anak dalam proses pemulihan jika ditemukan anak mengalami gejala trauma karena pengalaman-pengalaman yang terjadi pada masa kanak-kanak dan memiliki risiko atau dapat berdampak terhadap perilaku di masa remaja, bahkan hingga dewasa.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga meminta agar anak-anak yang melihat kejadian bunuh diri itu mendapatkan pendampingan psikologis dan perawatan untuk menghilangkan trauma.
"Pendampingan psikis dan treatment dalam menghilangkan trauma melalui koordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA) Jakarta dan Puskesmas setempat," kata anggota KPAI, Diyah Puspitarini.
Pilihan Editor: Sederet Pesohor yang Meninggal Bunuh Diri, Akibat Kesepian dan Depresi?