Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Area yang Vital buat Kesehatan Otak Menurut Psikolog

Reporter

image-gnews
Ilustrasi otak. Pixabay
Ilustrasi otak. Pixabay
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKesehatan otak perlu dijaga sejak bayi hingga lansia. Psikolog dari Universitas Gajah Mada (UGM), Novi Poespita Chandra, mengatakan keseimbangan stimulasi aktivitas dan permainan pada keempat elemen perkembangan, yaitu fisik, kognisi, emosi dan sosial, bermanfaat untuk menjaga kesehatan otak.

“Jadi, kalau ditanya permainan atau kegiatan apa yang bisa bagus untuk otak berarti adalah semua permainan dan aktivitas yang bisa menstimulasi empat area itu, area fisik, area kognisi, area emosi, dan area sosial,” jelas Novi.

Pada area fisik, stimulasi atau aktivitas yang bisa diberikan untuk menjaga kesehatan otak adalah yang berhubungan dengan kekuatan tubuh, baik rangka maupun tubuh dalam, yaitu olahraga. Buat lansia, olahraga fisik perlu ditingkatkan agar otak bisa menstimulasi kekuatan otot yang sudah mulai melemah.

Novi mengatakan berdasarkan penelitian, 30 menit beraktivitas bisa menambah kapasitas otak karena oksigen menstimulasi sinapsis baru yang merangsang pertemuan elektrik listrik di otak. Kekurangan aktivitas membuat kapasitas otak semakin melemah, yang sering terjadi pada lansia.

Tingkatkan area kognitif
Area kognitif juga perlu ditingkatkan dan selalu dijalankan agar kemampuan otak tidak berkurang. Area itu bisa distimulasi dengan kegiatan yang memerlukan proses berpikir seperti bermain tebak-tebakan, mengisi teka teki silang, atau permainan tradisional yang berpikir.

“Kognitif itu harus selalu dijalankan dan bahkan kalau kita pakai analogi kayak olahraga, stimulannya harus ditambah. Misalnya sekarang baca buku, satu buku satu bulan. Harusnya, bertambah usia bisa satu bulan lima buku karena kapasitasnya harus dinaikkan,” paparnya.

Demikian pula dengan area sosial yang melibatkan emosi serta melatih kepekaan dan empati, dapat menstimulasi otak untuk terus berkembang. Permainan tradisional yang melibatkan banyak interaksi dan aturan dapat dilakukan, bahkan hingga lansia. Pada lansia, kesehatan otak perlu dijaga dengan sosialisasi dan memperluas interaksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penulis buku Sekolah Nir Kekerasan itu mengatakan selain kekurangan kegiatan, makan makanan tidak sehat juga bisa menyebabkan penurunan fungsi otak. Makanan dengan banyak gula, tepung, dan makanan diproses selain berbahaya untuk kesehatan fisik dan organ-organ, juga berbahaya untuk otak karena bisa merusak sistem saraf.

Novi menyarankan untuk mengonsumsi makanan dari alam seperti buah kaya antioksidan dan sayur untuk memacu hormon antipenuaan pada otak, cukup minum air, dan makan makanan yang mengandung vitamin B1 dan B2. Perkembangan otak anak perlu distimulasi sedini mungkin dengan peran pengasuhan orang tua yang baik. 

Dalam teori psikologi kognitif Piaget maupun teori Vygotsky, anak harus distimulasi dengan tepat sesuai perkembangan usia dengan paparan komunikasi serta kultur dari berbagai bidang. Dia juga menyinggung kemampuan literasi anak Indonesia yang masih lemah karena stimulasi yang diberikan di sekolah atau rumah tidak tepat.

“Kita enggak lakukan itu di pendidikan sekolah maupun di rumah. Anak-anak jarang ngomong karena dia main gadget. Maka, kapasitas otak dia untuk berpikir menyelesaikan persoalan-persoalan, termasuk berkomunikasi itu lemah,” kata Novi.

Peran orang tua dinilai sangat penting dalam perkembangan otak anak sejak kecil dengan cara memperbanyak komunikasi dan interaksi dua arah serta mengurangi paparan gawai agar otak berkembang dengan baik sesuai usia.

Pilihan Editor: Kesalahan Orang Tua yang Tak Baik buat Otak Anak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

2 jam lalu

Ilustrasi wanita sedih. Shutterstock
Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.


Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

2 hari lalu

Justin Bieber dan Hailey Bieber. Foto: Instagram/@justinbieber
Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

2 hari lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?


68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

2 hari lalu

Pasien penyakit Minamata kongenital Shinobu Sakamoto, bersama  ibunya Fujie duduk di sebuah mobil saat mereka menuju sebuah rumah sakit di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 14 September 2017.Sakamoto adalah salah satu korban dari bencana industri tahun 1950 dimana puluhan ribu orang terkena racun air limbah dari pabrik kimia di teluk Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?


Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

3 hari lalu

Ilustrasi Lyme Disease. Webmd.com
Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.


10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

9 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

9 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

9 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

9 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.


Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

9 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.