TEMPO.CO, Jakarta - Crab mentality ungkapan dalam Bahasa Inggris untuk menggambarkan sikap seseorang yang menghambat keberhasilan orang lain. Persaingan yang merugikan orang lain ciri utama crab mentality.
Sikap crab mentality seperti mencegah orang lain yang memilih keluar dari ikatan sosialnya untuk bisa berkembang. Sikap yang didorong rasa iri. Merujuk publikasi The “Crabs In A Bucket” Mentality In Healthcare Personnel: A Phenomenological Study, sikap itu diumpamakan seperti kawanan kepiting dala, ember.
Mengutip Psychology Today, crab mentality ungkapan perumpamaan seperti melihat kepiting saling menarik saat memanjat ingin melarikan diri keluar dari ember. Saat salah satu kepiting sudah hampir berhasil keluar, tapi oleh yang lain akan dicapit, ditarik lagi masuk dalam ember.
Apa itu crab mentality?
Tak dimungkiri, manusia hidup dalam persaingan untuk mencapai suatu tujuan. Hidup berkelompok juga salah satu kebutuhan untuk mendapat manfaat dari tujuan. Itu sebabnya ada kompetisi. Tapi, hasrat persaingan yang berlebihan diliputi iri, minim rasa percaya diri, dan mudah putus asa yang mempengaruhi sikap crab mentality.
Pola pikir orang yang bersikap crab mentality cenderung beranggapan, jika dirinya tidak bisa mendapat tujuan itu, orang lain juga tak boleh mendapatkannya.
Padahal orang tersebut bisa saja berusaha lebih kuat untuk mencapai tujuannya. Tapi, menghanyutkan diri dalan rasa putus asa dan kepercayaan diri yang rendah membuat orang memilih untuk berhenti berjuang. Ia akan mengajak orang lain untuk tetap dalam pencapaian yang sama agar ia tidak merasa tertinggal.
Seperti perumpamaan kepiting yang tidak akan berkembang hidupnya di dalam ember. Kawanan kepiting hanya akan bersaing keluar, kemudian ditarik dan dijatuhkan lagi. Berbeda ketika di alam. Di pantai, kepiting akan menempel di karang atau bebatuan untuk mengembangkan kelangsungan hidupnya..
Walaupun tak sepenuhnya sama dengan kehidupan manusia, tapi maksud perumpamaan itu bertujuan menumbuhkan kesadaran tentang dukungan sosial.
Crab mentality juga dipengaruhi ketergantungan seseorang dalam hidup berkelompok. Kepergian salah satu anggota dianggap menyulitkan dirinya berkembang. Crab mentality juga semacam upaya bukan hanya sikap iri ingin menjegal, tapi tak membiarkan anggota lain pergi.
Soal ini alasannya beragam, bisa supaya kelompok tetap kuat, karena pengaruhnya. Ini memaksudkan dengan keadaan mengandalkan orang lain. Kemungkinan lain, karena iri hati supaya anggota itu tak perlu berkembang di tempat lain, supaya sama-sama merasakan kesengsaraan. Kembali seperti perumpamaan kawanan kepiting yang terjebak dalam ember.
Pilihan Editor: 4 Tanda Seseorang Iri Hati Padamu, Suka Meniru dan Kompetitif