Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Bed Rotting, Aktivitas di Tempat Tidur yang Tren di Kalangan Gen Z

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita santai di tempat tidur. Freepik.com/Wayhomestudio
Ilustrasi wanita santai di tempat tidur. Freepik.com/Wayhomestudio
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bed rotting adalah aktivitas di tempat tidur dalam waktu tertentu. Bukan untuk tidur, tapi untuk melakukan aktivitas pasif sebagai perawatan diri dan populer dilakukan oleh Generasi Z atau Gen Z yang mungkin merasa jenuh dengan aktivitas keterlibatan sosial.

Dilansir dari health.com, para ahli setuju penting untuk memanjakan diri dalam perawatan untuk mengelola stres dan meningkatkan energi. Perawatan diri penting untuk kesehatan fisik dan mental, termasuk bed rotting.

“Orang-orang ini mungkin menggunakan praktik ini untuk memberi diri kesempatan untuk mengisi ulang baterai," kata psikolog di NewYork-Presbyterian dan Pusat Medis Irving Universitas Columbia, Cortney DeAngelis.

Dalam dosis kecil, bed rotting dapat menenangkan tubuh dan membantu meredakan stres serta kelelahan, terutama bagi yang bekerja berjam-jam dan menuntut fisik atau mental. Berbaring di tempat tidur dikenal sebagai cara untuk bersantai sehingga orang pun melakukannya tanpa merasa bersalah.

Durasi dan aktivitas 
Bed rotting dapat bermanfaat bagi beberapa orang dalam jangka pendek. Tetapi, hal tersebut perlu menjadi perhatian jika berlangsung lebih dari 1-2 hari. Asisten profesor psikiatri klinis di universitas yang sama, Ryan Sultan, mengatakan jika bed rotting menjadi kebiasaan maka dapat menjadi tanda depresi atau masalah kesehatan mental lain.

“Penting untuk memperhatikan hal tersebut dan tidak membiarkan bed rotting menjadi pola perilaku,” kata Sultan.

Sependapat dengan Sultan, DeAngelis mengatakan jika menghabiskan waktu terlalu lama di tempat tidur juga membatasi waktu yang dapat dihabiskan untuk berhubungan secara bermakna dengan teman atau orang yang dicintai. Jika orang berhenti terlalu lama tanpa menyelesaikan tugas atau bersekolah atau bekerja, hal itu pada akhirnya bisa membuat ia lebih stres.

“Saya mengingatkan lebih sedikit lebih baik dalam konsep bed rotting dan melakukannya dalam jumlah sedang itu penting," jelas DeAngelis.

Selain lamanya sesi bed rotting, apa yang dilakukan di tempat tidur juga mempengaruhi kesehatan. Praktik tersebut dapat menjadi masalah jika sebagian besar waktu dihabiskan untuk tidur.

Saat terbaik untuk menggunakan ranjang dan kamar tidur adalah sebagai tempat untuk tidur dan aktivitas pribadi saja. Jika dapat melatih otak untuk mengasosiasikan ranjang hanya untuk tidur, oranga tidak akan mengalami banyak kesulitan untuk tidur di malam hari. Karena itu, ketika bersantai di ranjang, otak mungkin mengasosiasikan tempat tidur dengan hal-hal selain tidur dan dapat menyebabkan gangguan tidur.

"Sederhananya, fisik mungkin bingung di malam hari dan tidak akan tahu apakah Anda mencoba untuk tertidur atau tidak. Selain itu, ini menghilangkan kesempatan untuk melakukan latihan fisik, yang juga dapat membantu meningkatkan kualitas dan awal tidur,” papar DeAngelis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bed rotting sebelum tidur dapat menimbulkan masalah tidur. Jika melakukan hal-hal lain seperti bekerja atau menonton video, maka orang butuh waktu lebih lama untuk menenangkan pikiran dan tertidur. Hal terbaik yang dapat dilakukan untuk aktivitas bed rotting adalah dengan mencari tempat yang nyaman di luar kamar tidur, setelah itu baru ke tempat tidur saat waktu tidur.

Kaitan dengan depresi
Menurut DeAngelis, orang-orang yang mengalami depresi klinis atau kecemasan mungkin menganggap aktivitas bed rotting menarik sebab orang dengan kondisi tersebut cenderung memiliki energi dan suasana hati yang rendah serta kurangnya minat pada aktivitas yang biasanya dinikmati. Namun, bed rotting sendiri mungkin tidak memperbaiki gejala depresi atau kecemasan yang dialami.

"Ketika melakukan bed rotting, kita cenderung tetap dalam kondisi pikiran yang sama seperti sebelum melakukannya," ucap DeAngelis.

Faktanya, melakukan lebih sedikit aktivitas hanya dapat memicu siklus depresi atau kecemasan. Bed rotting dapat dimulai sebagai perawatan diri untuk beristirahat tapi kemudian berubah menjadi aktivitas yang kurang produktif atau menyenangkan karena lebih banyak menghabiskan waktu di media sosial.

Selain itu, bed rotting dapat menyebabkan masalah tidur, lebih banyak isolasi sosial, dan menyebabkan lebih banyak depresi. Untuk memutus siklus tersebut, cobalah lebih aktif meningkatkan suasana hati dan motivasi terhadap seseorang.

Cara melakukan dengan aman
Penting untuk melakukan bed rotting sesehat dan seaman mungkin. Cobalah menghabiskan waktu istirahat dengan melakukan aktivitas yang terbukti menyenangkan seperti membaca, bermeditasi, membuat jurnal, atau yoga ringan. Hal tersebut lebih baik dibanding melakukan hal lain yang pada akhirnya dapat meningkatkan kecemasan atau ketidakpuasan. Selain itu, tetapkan batasan waktu bed rotting untuk mencegah durasi tidur yang terlalu lama.

“Letakkan pengatur waktu di ponsel untuk membantu memberi sinyal dan isyarat sudah waktunya untuk beralih ke aktivitas lain. Beberapa orang bahkan mungkin tidak menyadari berapa jam yang dihabiskan di siang hari untuk bed rotting ketika asyik di depan layar,” ujar DeAngelis.

Sementara itu, penting untuk diketahui bed rotting dapat memberikan kelegaan sementara, jangan sampai malah menjadi kebiasaan sehari-hari. Bed rotting tidak boleh digunakan sebagai pengobatan lini pertama untuk mengatasi kelelahan atau depresi.

“Sementara bed rotting dapat memberikan kelonggaran dari tekanan kehidupan modern, penting untuk mendekatinya dengan kesadaran dan niat. Jika itu menjadi kebiasaan atau jika melihat tanda-tanda depresi, sangat penting untuk mencari bantuan profesional,” saran Sultan.

Pilihan Editor: 5 Permainan Tradisional Anak yang Mulai Ditinggalkan Gen Z

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


2 Alasan Tak Boleh Tidur Sebelum Pesawat Lepas Landas

34 menit lalu

Ilustrasi wanita bepergian dengan pesawat terbang. Freepik.com/Jcomp
2 Alasan Tak Boleh Tidur Sebelum Pesawat Lepas Landas

Pramugari berbagi tips tentang perjalanan, salah satunya hal yang tidak boleh dilakukan di pesawat


Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

6 jam lalu

Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com
Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.


Kasus Persetubuhan Anak hingga Korban Melahirkan dan Depresi Mandek, Kak Seto akan Datangi Polres Tangsel

7 jam lalu

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto mendatangi Bareskrim Mabes polri untuk meminta perlindungan pada anak anak dari Ferdy Sambo dan Putri, Jakarta. Selasa, 23 Agustus 2022. Menurut Kak Seto, perlu membedakan perlakuan pada anak-anak kedua pasangan ini untuk memberikan perlindungan terutama yang masih berusia di bawah 18 tahun dari bully. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kasus Persetubuhan Anak hingga Korban Melahirkan dan Depresi Mandek, Kak Seto akan Datangi Polres Tangsel

"Kami akan pertanyakan dulu kenapa ini begitu lama. Karena yang diprihatinkan, polres berbelit-belit," kata Kak Seto.


Vokasi UI Gandeng EVOS Kenalkan Industri eSports kepada Mahasiswanya di Prodi Ini

1 hari lalu

Tim eSport EVOS. Liquipedia.net
Vokasi UI Gandeng EVOS Kenalkan Industri eSports kepada Mahasiswanya di Prodi Ini

Universitas Indonesia (UI) melalui Program Studi Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi, membangun kolaborasi strategis dengan EVOS.


Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

1 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer berpose setelah dimasukkan ke dalam Hall of Fame, sebuah pameran permanen untuk menghormati legenda sepak bola Jerman di Museum Sepak Bola Jerman di Dortmund, Jerman, 1 April 2019. Beckenbauer kerap didera penyakit diantaranya parkinson, demensia dan sempat melakukan operasi jantung pada tahun 2016 dan 2017. Ina Fassbender/Pool via REUTERS/File Photo
Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.


7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

1 hari lalu

Jennifer Bachdim dan Dian Sastro meditasi bersama/Foto: Instagram/Jennifer Bachdim
7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

Mengatasi hipertensi tidak selalu dengan obat. Masalah kesehatan ini juga bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut ini.


11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

2 hari lalu

Ilustrasi sereal. Unsplash.com/John Matychuk
11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

Para ahli lebih menyarankan masyarakat untuk membatasi makanan ultra proses alias makanan instan yang tidak memberikan nutrisi-nutrisi berharga.


BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

2 hari lalu

BRIN mengembangkan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres. Dok. Humas  BRIN
BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.


Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

3 hari lalu

Muhammad Rizky Firdaus Kuasa hukum persetubuhan anak dibawah umur yang dilakukan oleh oknum staf Kelurahan sekaligus Komite sekolah. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

Kasus persetubuhan anak yang diduga dilakukan oleh Holid, pengurus komite sekolah yang juga staf kelurahan, ini terjadi beberapa tahun silam.


Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

3 hari lalu

Rumah sakit lapangan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan. Sumber: ICRC
Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.