TEMPO.CO, Jakarta - Ada beragam jenis diet. Salah satunya adalah diet militer. Diet jenis ini tidak ada kaitannya dengan militer. Namun sering disebut sebagai cara menurunkan berat badan yang cepat.
Dilansir dari Healthline, diet militer merupakan diet penurunan berat badan jangka pendek dan cepat yang dirancang untuk membantu Anda menurunkan banyak berat badan dalam waktu singkat. Diet ini dapat membantu Anda menurunkan 4,5 kilogram dalam seminggu.
Mengutip Forbes, diet militer dikenal sebagai "3-Day Diet" yaitu terdiri atas tiga hari diet ketat yang diikuti dengan empat hari libur. Selama fase diet terbatas tiga hari, asupan makanan Anda dibatasi pada tiga kali makan (sarapan, makan siang, dan makan malam) tanpa cemilan di antara waktu makan. Tiga hari pertama dalam seminggu mengharuskan diet ketat dengan sekitar 1.100-1.400 kalori per hari.
Pria yang mengikuti diet ini disarankan untuk menambahkan 100 kalori ekstra per hari dan sebaiknya dalam bentuk protein. Diet ini dilakukan berulang-ulang setiap minggunya hingga mencapai tujuan penurunan berat badan Anda.
Apa yang bisa dimakan saat diet militer?
Panduan diet militer melibatkan dua fase, yaitu rencana makan tiga hari yang dibatasi dan rencana makan yang kurang ketat selama empat hari. Selama fase pembatasan, Anda hanya boleh makan 16 makanan. Dengan kata lain, tiga kali makan Anda terbatas pada pilihan yang sama dari 16 makanan potensial, dan Anda dapat memilih apa yang ingin Anda makan dari makanan tersebut.
Adapun makanan yang diizinkan pada diet militer meliputi:
- Roti gandum
- Kerupuk asin
- Jeruk bali
- Apel
- Pisang
- Telur
- Selai kacang
- Keju cheddar
- Cottage cheese
- Tuna kaleng
- Kacang hijau
- Wortel
- Brokoli
- Hot dog (tanpa roti)
- Sepotong kecil daging
- Es krim vanilla secukupnya
Selain itu, diet militer mendorong Anda untuk minum air putih atau teh herbal. Anda juga diperbolehkan minum teh atau kopi berkafein hingga dua kali sehari. Namun Anda tidak boleh menambahkan krimer, gula, atau pemanis lainnya.
Pilihan Editor: Berminat Ikuti Diet Militer? Intip Risikonya