TEMPO.CO, Jakarta - Sering dikenal sebagai silent killer, kolesterol tinggi dan penyakit yang terkait diyakini kerap terjadi tiba-tiba. Namun, faktanya ada beberapa gejala tertentu yang berhubungan dengan kolesterol tinggi yang jika diperhatikan pada tahap awal dapat menjadi alarm dalam menghindari atau setidaknya menunda timbulnya suatu penyakit.
Gejala kolesterol tinggi tidak begitu terlihat pada tahap awal, tetapi dapat terlihat jika diperhatikan dengan jeli. Berikut penjelasannya dikutip dari Times of India.
Kolesterol tinggi membuat kolesterol menumpuk di dalam pembuluh darah dan membentuk plak. Plak ini membatasi aliran darah di pembuluh. Karena penyumbatan aliran darah ini, banyak otot tidak mendapatkan oksigen yang cukup sehingga memicu rasa sakit di area ini. Rasa sakit semakin parah ketika otot terlibat dalam aktivitas fisik.
Salah satu otot yang paling mungkin terkena dampak pertama adalah otot pinggul. Banyak orang dengan kolesterol tinggi mengatakan mereka pernah merasakan sakit yang luar biasa di daerah pinggul sebelumnya.
Biasanya, nyeri di daerah pinggul sering diasumsikan terkait dengan masalah pada struktur rangka atau tulang dan sering terlihat karena masalah terkait tulang seperti radang sendi. Namun, hubungan antara otot pinggul dan kolesterol terkadang diabaikan oleh orang awam.
Laporan kesehatan menunjukkan bahwa penyakit arteri perifer atau PAD, yang terjadi ketika aliran darah terbatas karena pengendapan kolesterol, memengaruhi pinggul, dan kaki. Rasa nyeri yang hebat di pinggul meskipun melakukan aktivitas fisik ringan merupakan indikasi bahwa Anda perlu segera ke dokter. Rasa sakit ini bisa dipicu bahkan saat berjalan-jalan. Rasa sakit bisa menyebar ke area pantat, paha, dan betis.
Intensitas dan penyebaran rasa sakit dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain tergantung pada tingkat kolesterol dan daerah dimana aliran darah tersumbat karena pembentukan plak.
Biasanya rasa sakit ini hilang dengan istirahat tetapi kembali lagi selama latihan fisik. Tanda-tanda PAD lainnya bisa berupa perubahan pada tungkai dan kaki seperti perubahan warna kulit atau perubahan warna kuku.
Tanda-tanda lain yang terkait dengan kolesterol tinggi yang terutama terlihat pada tungkai bawah adalah rambut rontok pada kaki, mati rasa pada kaki, kuku kaki rapuh, bisul pada kaki yang tidak kunjung sembuh, perubahan warna pada kaki menjadi pucat, kulit mengkilat, disfungsi ereksi pada pria, dan menyusutnya otot kaki.
Kolesterol tinggi terkandung dalam makanan olahan, gorengan, dan makanan yang sarat dengan unsur buatan.
Hindari konsumsi makanan yang meningkatkan kolesterol tinggi. Makanan seperti kue dan biskuit, pai daging, sosis, daging berlemak, makanan yang mengandung minyak sawit, krim, keju keras, dan mentega sebaiknya dikurangi. Sertakan buah-buahan dan sayuran dalam perencanaan makanan Anda bersama dengan biji-bijian. Pastikan juga Anda mendapatkan semua kandungan makro dan mikronutrien penting.
Pilihan editor: Pentingnya Kualitas Tidur untuk Mencegah Kolesterol Tinggi